Budayakan vote+vollow sebelum membaca 😁😁😁
"Assalamu'alaikum Umi"
"Wa'alaikumussalam sayang ,Alysa baru pulang? Dari mana nak? " Tanya umi Khadijah
"Hmmm, umi mau bilang sesuatu ke umi" Ucap Alysa gugup
"Mau bilang apa nak? " Tanya umi
"Emmmm, umi ingat laki-laki yang kemaren Alysa tolong?"
"yaa umi ingat memang kenapa?" Tanya umi kembali
"Dia mau datang ke rumah untuk melamar umi" Ucapan Alysa gugup,tangan nya bergetar karena baru pertama kali ingin di lamar oleh seorang pria.
"Benarkah nak? Alhamdulillah Ya Allah, kapan dia akan datang? Umi akan beritahu kabar ini ke pada Abi yaa nak" ucap Umi Antusias
"Hmmm, Alysa kamu sudah mengabarkan mama dan papa kamu nak? Mereka itu orangtua kandung kamu, harus tau kabar gembira ini. "
Seketika Alysa terdiam, memang bagaimanapun mereka adalah orang tua Alysa. Dan mereka yang Seharusnya memberi keputusan soal bagaimana soal Lamaran Alysa. Namun ia tau bagaimana kedua orangtua nya itu, selalu sibuk dengan pekerjaan yang tiada habisnya. Sampai selama Alysa tinggal di pesantren bersama umi dan Abi, mereka sama sekali tidak pernah menjumpai Alysa.
"Nak, bagaimanapun mereka itu orangtua Alysa, setidaknya Alysa harus mengatakan kabar bahagia ini kepada mereka, soal datang atau tidaknya mereka nanti urusan belakangan nak" Nasihat umi kembali.
"Iyaa umi, Alysa pamit menelfon mama dan papa sebentar yaa" Pamit Alysa.
"Iyaa nak"
Alysa pun pergi ke kamar nya dan mengambil handphone nya yang terletak di atas laci. Ia pun langsung menelphon mama nya dan Alhamdulillah tersambung.
Assalamu'alaikum ma? Mama dan papa apa kabar?
Wa'alaikumussalam sayang, Mama dan papa baik-baik saja. Oh ya, bagaimana kabar kamu?
Alhamdulillah baik juga ma, oh yaa ma, mama lagi di mana?
Mama lagi di rumah nak, ada apa?
Seketika Alysa tersenyum,setidaknya masih ada sedikit seberkas harapan orangtuanya datang untuk lamaran nya malam ini.
Mama lagi sibuk gak? Mama bisa da--
Ucapan Alysa terpotong
Aduh sayang mama minta maaf ,mama dan papa harus berangkat ke kalimantan ada tugas perusahaan yang sangat penting
Ini juga penting ma
Iyaa sayang, lain kali saja yaa mama pergi dulu. Assalamu'alaikum nak"
Tiiiit tiiit tiiiit
Telephone seketika terputus, Alysa hanya bisa menghela nafas di saat kedua orang tua nya terlalu sibuk soal pekerjaan nya. Bahkan di saat yang penting sekali pun, pekerjaan mereka akan jauh lebih penting di bandingkan Alysa.
Tiba-tiba umi khadijah datang menghampiri Alysa.
"Ada apa nak?" Tanya Umi
"Seperti biasa umi, mama dan papa lebih mentingi pekerjaan dari pada Alysa" Tampak jelas sekali nada kekecewaan dari Alysa.
"Jangan begitu nak, kita tidak boleh su'uzon dulu, mungkin saja pekerjaan mereka saat ini sangat penting sekali"
Ucap umi berusaha menghibur AlysaAlysa hanya mengangguk
"Kan masih ada umi nak, kita akan menyambut pria yang akan melamar kamu, Di rumah ini.Anak umi senyum lagi dong, jangan cemberut ah nanti jelek" Ucap umi kembali.
Alysa memang bukan anak yang di lahirkan dari rahim umi khadijah, namun rasa sayang nya Umi ke Alysa seperti Anak kandung umi sendiri. Alysa pun mendapat kasih sayang umi yang jarang di dapat kan nya dari kedua orang tua kandungnya sendiri.
Di rumah Faiz
Flashback on
"Papa tidak mau tau, undangan semua sudah di sebarkan. Pernikahan kamu tinggal sebentar lagi! Jika pernikahan kamu batal, apa kata teman-teman papa? Papa akan sangat malu. Pokoknya, papa tidak mau tau, pernikahan itu akan tetap di laksanakan bagaimana pun cara nya! " ucap Handoko tegas
"Tapi pa, papa tau sendiri, Adibah meninggal karna kecelakaan itu, Faiz tidak mungkin melangsungkan pernikahan itu kembali, bagaimana nanti dengan tanggapan kedua orangtua almh Adibah?" Kata Faiz berusaha menjelaskan.
"Tidak ada tapi-tapian,jika pernikahan kamu di batalkan begitu saja apa kata teman-teman papa? Papa akan sangat malu Faiz. Papa tidak mau tau, perkataan papa tidak bisa di bantah. Papa tidak mau tau pernikahan kamu harus tetap di laksanakan" Kata Handoko kemudian langsung pergi meninggalkan faiz sendiri.
"Aaarrrghhhhh, papa selalu saja begitu, selalu mengambil keputusan sepihak, Adibah baru saja meninggal, dengan mudah nya dia menyuruh ku tetap melangsungkan pernikahan itu.. Arrgggghhhhhh" Faiz melampiaskan emosinya dengan memukul mukulkan tangan nya ke tembok dengan sangat kuat
Semenjak kepergian Adibah, Sosok Faiz yang hangat,humoris dan romantis kini mulai berubah menjadi seorang yang sangat cuek, emosional, dan sangat tempramental. Apalagi ketika papa nya mendesak faiz agar kembali melangsungkan pernikahan nya.
Bukan soal itu saja, yang jadi pertanyaan faiz, dengan siapa dia akan menikah?
"Arrrhggghhh...Sial!! Mengapa semua jadi seperti ini? Adibah kamu kenapa ninggalin mas sendiri?" faiz merasa sangat frustasi
Tiba-tiba ia teringat sesuatu
"Alysa"
Flashback off
"Maafkan saya Alysa, saya tidak tau bagaimana lagi? Saya di tekan oleh papa saya, harus terus melanjutkan pernikahan itu. Maafkan Saya"
🥀🥀🥀🥀
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hayyy berjumpa lagi dengan pengagum jingga 🤗
Maaf yaa author baru update hari ini..
Tapi, semoga kalian tetap setia menunggu Up nya laa Tahzan 🤗Budayakan vote sebelum membaca yaaa ❤
Jangan lupa shalawatan hari ini.
Salam manis
Pengagumjingga ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Laa Tahzan
SpiritualBagaimana rasanya, jika engkau berada di posisi seorang Alysa Azzahra? Seorang wanita yang sangat sabar, rela di poligami sang suami Faiz Al-Ghiffari dengan Adibah,wanita yang di sangka sudah meninggal di saat ingin menikah dengan faiz. Sebuah cerit...