25. keputusan terberat

948 53 10
                                    

Faiz merasa berat pulang ke rumah untuk beberapa hari ini. Ia selalu memikirkan adibah, dan tidak ingin menyakiti Alysa. Sungguh,berada di posisi saat ini membuat dirinya selalu termenung.

"Aduh faizzz,Lo jangan diam-diam Bae di sini" sindirnya

Faiz memilih diam dan tak menghiraukan perkataan Radit

" Iz, dengar gak gua ngomong apa? Daripada Lo diam di situ,mending kabari dulu istri di rumah. Takutnya dia khawatir dan nyariin Lo ntah kemana belum pulang jam segini." Celoteh Radit

Faiz pun tersentak dan matanya membelalak lebar. Mengapa ia tidak mengabari istri nya? Waktu sudah menunjukkan pukul 23: 27. Sudah sangat larut, namun Faiz belum memberitahu istri nya bahwa tidak bisa pulang malam ini.

Ia membuka WhatsApp melihat sudah banyak panggilan tak terjawab dan pesan yang belum ia lihat sama sekali.

"Astaghfirullah, Alyssa pasti khawatir di sana ya Rabb" sesal nya

Faiz lalu mengambil kunci mobilnya dan langsung keluar rumah Radit tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Entah apa yang terjadi pada nya sekarang ini. Dari awal memang ia tidak berniat pulang ke rumah,untuk menenangkan diri. Namun mengingat Alyssa yang khawatir membuat ia tidak tega. Suami seperti apa dirinya ini? Sungguh tega selalu membuat istrinya terluka setiap hari nya.

Faiz pun sampai di depan rumah nya dan ragu untuk masuk ke dalam. Entah mengapa sekarang hati dan pikiran nya mudah plin plan. Namun dengan sigap ia ingin membuka pintu rumah dan tampak seluruh lampu masih menyala. Faiz pun masuk ke kamar dan tidak melihat sosok Alysa. Ia pun menelusuri seluruh ruangan di dalam rumah dan menemukan Alyssa tertidur di atas meja makan dengan masakan nya yang tidak tersentuh sedikitpun. Melihat hal itu Faiz merasa miris dan kasihan kepada Alysa. Mengapa di saat hubungan mereka mulai menghangat Adibah malah kembali? Apalagi Faiz yang berjanji untuk bulan madu bersama Alyssa. Belum lagi Adibah yang meminta untuk segera menikahinya . Mengapa semua ini tampak rumit?

Faiz pun mendekati Alysa dan mengelus kepalanya sembari menyuruh Alysa bangun.

" Alysa bangun sayang , maaf mas baru pulang, banyak pekerjaan kantor yang harus di selesaikan" dustanya

Alysa pun terbangun dan dengan sigap ingin memanaskan semua makanan.

" Maaf aku ketiduran mas, aku akan memanaskan makanan agar kita bisa makan bersama" ucap Alyssa dengan sigap

"Mas sebenarnya sudah makan di kantor,namun masakan istri tercinta mas ini sangat menggiurkan,jadi mas tidak dapat menolaknya " Canda Faiz

Alyssa pun tersenyum manis mendengarkan suami yang selalu menggodanya itu. Senang rasanya pernikahan mereka mulai di Perkenankan semesta. Dan Alyssa selalu berharap bisa hidup sampai tua bersama Faiz. Sampai semestalah yang memisahkan cinta mereka.

Namun entah mengapa Alyssa merasa Faiz memiliki masalah,beberapa kali Alyssa melihat suaminya itu menghela nafas berat.

" Apa ada masalah mas? Apa yang sedang mas fikirkan ? " Tanya Alyssa

"Tidak sayang,mas hanya lelah banyak mengerjakan tugas kantor hari ini" jelasnya berbohong.

Namun belum selesai mereka makan bersama,ponsel Faiz berbunyi dan terdengar suara wanita yang amat di cintai nya itu menangis tersedu. Faiz pun hanya mampu diam mematung mendengar kabar yang di berikan Wanita di seberang telfon nya. Mengapa semua nya terjadi secara beruntun seperti ini? Tampak semua masalah menantang Faiz untuk melalui semua nya. Mata nya pun berbinar dan segera mengambil kunci mobil.

Alyssa pun terkejut melihat suami nya yang tiba-tiba terlihat panik. ingin bertanya namun Alyssa faham Faiz sedang khawatir dan tidak mungkin untuk di bicarakan. Tanpa sepatah katapun Faiz meninggalkan Alyssa sendiri .

Alysa menghela nafas berat, sembari ia merapikan meja makan. Alyssa terus melantunkan shalawat berharap semua nya baik- bak saja. Walau perasaan nya terasa tidak enak .

Sesampai nya di rumah sakit,Faiz melihat Adibah yang menangis tersedu melihat kedua orangtua nya yang sekarat karena kecelakaan. Baru ia merasakan kehangatan keluarga kembali, semakan semua ingin di renggut kembali dari nya.

"Siapa di sini yang bernama Faiz?" Tanya dokter

" Saya dok" jawab Faiz

" Ada yang ingin di sampaikan pasien kepada anda,segera menemui nya"

" Iya dok"

Faiz pun masuk menghampiri kedua orangtua Adibah, umi tampak sudah tidak sadarkan diri. Faiz berjalan pelan menuju Abi yang memberi senyuman hangat padanya.

"Nak Abi sebelum nya memohon maaf kepada kamu, mungkin Abi tidak bisa bertahan lagi. Abi ada satu permintaan dan Abi harap kamu bisa menuruti permintaan terakhir Abi"

" Insyaallah Faiz turuti keinginan Abi"

"Tolong jaga Adibah nak,jadikan ia sebagai istrimu walau hanya istri kedua. Dia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Abi mohon nak Faiz" mendengar permintaa Abi membuat sekujur tubuh Faiz bergetar, Memang ia memiliki niat menikahi Adibah. Namun tidak secepat ini,dan ia juga belum memberitahu apa-apa kepada istri nya.

"Tapi jangan sampai Adibah tau dia istri kedua mu, hatinya akan hancur mendengar kamu yang sudah berumahtangga di saat ia menghilang . Pinta Abi lagi
Mengapa keputusan sebesar ini harus di pikul nya saat ini juga. Ia harus membuat keputusan di permintaan terakhir Abi.

Faiz menghela nafas panjang dan dengan sigap langsung mengiyakan permintaan Abi. Walau ia tampak gelisah mengingat istri nya di rumah. Faiz pun memanggil Adibah dan memberitahu permintaan terakhir sang Ayah. Adibah menangis terisak mengetahui bahwa itu akan menjadi permintaan terakhir sang ayah.

Tepat setelah shalat subuh di laksanakan Faiz mengucapkan ijab Qabul ya di depan kedua orangtua Adibah. Ada ustadz yang menikahi mereka dan dokter serta perawat yang menjadi saksi nya. Faiz menikahi Adibah secara siri dengan alasan tergesah mengingat itu permintaan terakhir Abi.

Tepat setelah mendengar kata sah,Abi menghembuskan nafas terakhirnya. Namun umi masih berjuang hidup namun harus menyerah juga. Adibah menangis histeris melihat kedua orangtua nya meninggal di hadapan nya. Dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Dengan sigap Faiz meminta jenazah kedua mertua nya itu segera di bawa pulang agar di lakukan fardhu kifayah nya .

Faiz berusaha menenangkan Istrinya tersebut dan mengatakan semua nya akan baik-Baik saja. Namun Adibah sangat terpukul melihat kedua orangtuanya sudah di panggil sang maha pencabut nyawa.
Faiz menyelesaikan administrasi dan pulang ke rumah untuk melaksanakan fardhu kifayah kedua orangtua Adibah.

🥀🥀🥀🥀

Author kembali dengan kisah Perjuangan Alyssa Az-Zahra
Sebelumnya author mohon maaf karena sudah lama tidak up di karenakan tuntutan ujian masuk PTN dan harus belajar dengan serius.do'akan author lulus di PTN impian Yaaaa❤️❤️❤️

Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang