Memiliki istri cerewet apakah termasuk dalam list calon istri kalian, wahai buaya? Tentu saja tidak bukan.
Tapi, jika kalian sudah ditakdirkan memiliki istri yang cerewet bagaimana?
Hal tersebut patut ditanyakan pada Raka Hermawan, pria dengan pera...
Cek mulmed, ada Desti👆 Itu lho, pacarnya Raka :v Vote, kritik dan sarannya ya. Cek typo, langsung komen kalo ada ;)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
"Makasih,"
Nia mendongak pada Raka lantas tersenyum malu, mengingat bagaimana dirinya dan Raka tadi.
Raka mempererat dekapannya pada Nia.
"Apa alasan kamu setuju dan mau nikah sama saya?" tanya Raka tiba-tiba.
"Karena papa." jawab Nia. Raka langsung memandang Nia heran.
"Papa Reza bukan papa kandung aku," ujar Nia, Raka sedikit tersentak kaget.
"Dulu aku sama mama hidup susah, susah banget. Cari uang buat makan aja harus kuli dulu biar dapet uang. Hiks," mengingat bagaimana susahnya Nia saat masih kecil membuat Nia menangis.
Raka sedikit menyesal karena telah menanyakan sesuatu yang membuat Nia menangis. Niat awalnya hanya ingin tau alasan Nia setuju menikah dengannya. Tapi, ternyata pertanyaan Raka itu sukses mengusik masa lalu Nia.
"Saya minta maaf, saya gak bermaksud buat--"
"Biar aku ceritain semuanya," potong Nia.
"Mulai sekarang aku mau terbuka sama kakak." ujar Nia, Raka diam sampai beberapa saat lelaki itu mengangguk.
"Iya."
"Papa kandung aku meninggal pas umur aku baru 3 tahun. Aku sama mama hidup susah setelah papa gak ada. Singkat cerita, mama ketemu sama papa Reza, temen kecilnya. Gak lama setelah itu, papa Reza lamar mama dan mereka nikah. Hidup aku sama mama berubah drastis, apapun yang aku minta pasti papa Reza kasih. Dia memperlakukan aku seperti anak kandungnya sendiri." ucap Nia panjang, Raka hanya diam mendengarkan. Posisi mereka pun belum berubah, masih saling berpelukan.
"Menerima perjodohan yang keluarga kakak tawarin adalah hal pertama yang papa minta sama aku. Papa juga pengen banget aku sama kakak cepet punya anak, papa bilang dia sampe mimpi aku hamil," Nia terkekeh.
"Makasih," ucap Raka.
"Untuk?"
"Sudah menerima perjodohan ini. Kamu udah bantu saya wujudin kemauan orang tua saya." jawab Raka.
"It's oke, gak masalah kok. Toh kita sama-sama untung kan?"