Memiliki istri cerewet apakah termasuk dalam list calon istri kalian, wahai buaya? Tentu saja tidak bukan.
Tapi, jika kalian sudah ditakdirkan memiliki istri yang cerewet bagaimana?
Hal tersebut patut ditanyakan pada Raka Hermawan, pria dengan pera...
Cek mulmed👆 Vote, kritik dan sarannya. Cek typo, komen kalo ada ya;)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Rania Herlambang, itulah nama yang tertera dalam nametag kecil yang dikenakan di atas saku baju seragam seorang gadis yang tengah duduk melamun. Tatapannya kosong, seakan hidupnya penuh dengan beban.
"Woy!!"
Gadis bernama Rania itu tersentak kaget saat pundaknya ditepuk bersamaan dengan seruan tersebut. Rania menoleh dan sudah mendapati kedua temannya yang kini ikut duduk disampingnya.
"Kayla, Airin. Bikin kaget aja ish," Rania mendelik dan mendengus kesal kepada kedua temannya tersebut.
"Kenapa sih? Ngelamun terus nih perawan," goda Kayla sambil tertawa.
"Nia gak dikasih uang jajan ya sama om Reza?" tebak Airin polos. Rania, gadis yang lebih akrab disapa Nia itu kembali mendelik saat mendengar tebakan Airin.
"Hush!" Kayla menyenggol tangan Airin saat melihat raut wajah Nia yang terlihat sedang tidak mau bercanda.
"Kenapa, lo lagi ada masalah?" tanya Kayla, tatapannya berubah serius, Nia menoleh pada dua temannya, lantas menunduk.
"Papa minta gue nikah akhir bulan ini dan itu dua Minggu lagi," lirih Nia.
"HAH?" kaget Kayla dan Airin bersamaan. Saking kagetnya, es krim yang Airin pegang tumpah tanpa ia sadari.
"L-lo, serius?"
"Pranknya kurang lucu, ni."
"Gak ada kerjaan banget nge-prank mau dinikahin."
"Lo... Lo gak lagi minum atau––"
"Gue serius." sela Nia.
"Artinya lo dijodohin gitu?"
Nia mengangguk lemah.
"Gimana dong, gue masih pengen menikmati masa muda gue," rengek Nia.
"Lo gak nolak gitu?"
"Lo gak tau papa gue kaya gimana?" Kayla diam, Reza itu tipe orang yang kalau kata dia A ya A, kalo kata dia nikah, ya nikah.
"Emang cowoknya jelek banget ya?" tanya Airin.
"Tanya yang lain kek, Rin!" bisik Kayla.
"Emang salah tanya itu?" Airin kembali bertanya dengan polosnya.
"Ya salah lah, itu bisa nyinggung––"
"Gue belum ketemu sama dia, jadi gue gak tau orangnya kaya gimana." potong Nia, spontan Kayla dan Airin berhenti saling berbisik.
Padahal posisi mereka tengah mengapit Nia, apa gunanya bicara saling berbisik, ah sudahlah.
"Besok sore, keluarga cowok yang bakal nikah sama gue mau ke rumah, huahh," Nia langsung menangis sedramatis mungkin seperti wanita Indosiar yang disakiti suaminya itu lho.
