MLH - 23

6.2K 191 5
                                    

Vote, kritik dan sarannya
Cek typo ;)
And, hampura untuk feel :v

*****

4 bulan sudah usia kandungan Nia sekarang. Selain semakin menyebalkan, maunya Nia juga semakin aneh-aneh saja. Kadang hal ini membuat Raka sedikit kelelahan dan kesulitan. Tapi, demi calon anaknya, apapun Raka lakukan.

Jurus andalan Nia saat sedang ingin sesuatu adalah berkata, "suam, ini yang mau dedek bayinya, lho."

Lalu, jika Raka melarang atau tidak menurutinya, Nia akan berkata, "emang mau nanti anaknya ileran?"
Hal itu selalu membuat Raka pasrah dan menuruti apapun yang Nia mau.

Pagi ini, Raka masih digulung selimut diatas kasur empuknya. Padahal jam sudah menunjukan pukul setengah 7, itu artinya Raka harus segera bangun dan bersiap ke kantor.

Semalam, keluarga Raka, Nia, beserta tetangga terdekat kompleknya baru saja mengadakan syukuran 4 bulan kehamilan Nia, keadaan rumah masih sangat berantakan. Bi asih dan Nia baru saja selesai membersihkannya tadi.

"Suam, bangun!" Nia mengguncang tubuh Raka untuk entah yang keberapa kalinya, Nia yang tidak akan pergi ke mana-mana saja sudah mandi dan rapi. Sedangkan Raka?

"Suaaaaammm!!! Bangun ihhh!!" teriak Nia kesal.

Belakangan ini Raka sedikit pemalas dan manja pada Nia. Jika Nia mengomel karena sikap Raka, lelaki itu selalu menjawab, "sikap saya sekarang ini upah untuk saya karena udah nurutin semua kemauan kamu."

Kadang, setiap weekend, lelaki itu pantang bangun sebelum Nia kembali tidur di sebelahnya untuk Raka ciumi perutnya. Manja dan malas.

"Suam bangun kenapa, sih. Harus ke kantor juga!!" teriak Nia lagi.

"Hnghhh… 5 menit lagi," jawab Raka masih dengan mata yang tertutup.

"Gak bangun juga aku siram air WC, ya?!" ancam Nia sungguh-sungguh namun masih tak dihiraukan sama sekali oleh Raka.

Plak!

Nia memukul bokong Raka dengan sapu ditangannya dengan keras. Selain banyak maunya, kadar kegalakkan Nia juga meningkat tinggi sekarang.

Plak!

Satu pukulan kembali mendarat di bokong Raka.

"KEBOOO, BANGUN ATAU GUA SIRAM LO?!!" teriak Nia kesal. Udah mah gak bantuin Nia beres-beres, ini bangun juga enggak, duh Raka!!

Bukannya bangun, Raka malah menarik selimutnya hingga kepala dan melanjutkan tidurnya. Melihatnya, Nia semakin kesal dibuatnya.

"ANJING, KEBO LO GOBLOK!! GUA SIRAM BENERAN NIH!!!"

"Hmm…"

Nia sungguh-sungguh dengan ucapannya.
Dengan perasaan dongkolnya, Nia beranjak ke kamar mandi dan kembali dengan gayung berisi air ditangannya.

"Suam, bangun gak?!!"

Kali ini Raka bahkan tidak bergeming sama sekali, Nia menahan mulutnya agar tidak mengeluarkan umpatan dan nama-nama binatang, ini masih sangat pagi untuk berbuat dosa.

Mengumpati suami termasuk dosa… bukan?

Nia menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya pelan. Jika difikir kembali, menyiram Raka agar bangun akan menambah pekerjaan Nia pagi ini, seprainya akan basah dan harus Nia cuci nanti.
Nia menaruh gayungnya di atas meja dekat kasurnya, "bodoamat lah, mau bangun mau kagak."

My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang