MLH - 16

7.9K 195 6
                                    

Vote, kritik dan sarannya.

Cek typo ;)
Hampura feel-nya kurang dapet :v

Cek typo ;)Hampura feel-nya kurang dapet :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sepulang dari latihan untuk acara pensi, Nia terus melirik ponselnya menunggu balasan pesan dari Raka. Lelaki itu tidak kunjung membalas pesan Nia tadi pagi, bukan apa-apa, hanya saja Nia khawatir. Takut terjadi sesuatu pada Raka.
Nia sudah mencoba menelpon tapi ponselnya tidak aktif.

"Kemana sih? Masa belum nyampe juga udah sore begini," dengus Nia sambil terus mencoba menghubungi Raka. Sambil sesekali memberinya pesan.

To suam∆ :
Udh nyampe?

Bales woy!!!

Ngapain si, selingkuh ya?

Di tengah sibuk menghubungi Raka, bel rumah berbunyi. Nia menaruh ponselnya asal di sofa lalu berjalan membuka pintu.

"Assalamualaikum, Bu."

"Waalaikumsalam, Bi asih?"

Ya, yang datang bi asih. Nia cukup kaget sekaligus bingung karena hari ini seharusnya bi asih tidak kerja.

"Maaf Bu, tadi pagi pak Raka minta saya temenin ibu hari ini, suruh nginep." ujar bi asih, Nia langsung memekik girang. Persetan dengan panggilan bi asih yang lagi-lagi memanggil Nia dengan sebutan ibu, padahal Nia sudah memintanya memanggil nama. Mungkin bi asih merasa tidak sopan jika harus memanggil atasannya dengan sebutan nama.

"Serius bi?"

Bi asih mengangguk, "yaudah bi, ayo masuk." ajak Nia lalu mempersilahkan bi asih duduk di sofa.

"Saya duduk di bawah aja--" bi asih sudah hendak berpindah duduk di lantai, namun dengan cepat Nia cegah.

"Apaan si, bi. Gapapa, duduk di sofa aja." ucap Nia.

"Gak enak atuh sama ib-" bi asih menghentikan ucapannya saat jari telunjuk Nia mendarat di bibirnya.

"Gak usah sungkan gitu, bi. Kita keluarga." mendengarnya bi asih tersenyum.

"Eh, bi aku mau tanya deh. Itu pas pagi kak Raka telpon bibi atau gimana?" tanya Nia.

"Ibu ini gimana lho, suami saya kan supirin mobilnya pak Raka. Terus pas pagi pak Raka minta saya ke sini sore buat nemenin ibu, dia nelpon pake hp suami saya," ujar bi Asih, Nia mengangguk-angguk.

My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang