Cek mulmed☝️
Vote, kritik dan sarannya.
Hampura feel-nya kurang dapet :v
Cek typo ;)Note: gasuka konflik yang berat karena bingung mikirnya :v
So, sorry kalo part ini gak sesuai ekspetasi kalian. But, it's my Story. Semuanya lempeng :v*****
Nia turun dari motor Denis dan membuka helm milik Denis lantas memberikannya. Denis mengantarkan Nia sampai ke depan gerbang rumah Nia. Awalnya Nia menolak diantarkan sampai rumah, tapi Denis memaksa yang lagi-lagi membuat Nia mengiyakannya.
"Makasih, den." ucap Nia.
"Sama-sama, ia." jawab Denis. Dapat Nia lihat samar-samar senyumnya di balik helm yang dikenakannya.
"Mampir dulu, yuk." ajak Nia.
"Makasih deh, ia. Lain kali aja, gue mau langsung pulang." tolak Denis.
Nia mengangguk-angguk.
"Yaudah, gak kerumah kakak lo dulu?" tunjuk Nia pada rumah sebelahnya."Gila lo, orang macam apa yang bertamu ke rumah penganten baru!!" ucap Denis sambil tertawa.
"Dia kan Abang lo." ucap Nia sambil terkekeh.
"Ayo masuk, ngobrolnya di dalam." ucap seseorang di belakang Nia.
Nia dan Denis langsung menoleh pada sumber suara, suara tersebut milik orang yang Nia tunggu kabarnya dari kemarin. Dia Raka.
Nia tersenyum lebar melihat Raka sudah pulang, namun beberapa saat kemudian senyumannya itu hilang saat Raka mengucapkan kalimat yang tidak Nia duga."Jadi, pria ini yang tangannya selalu kamu pegang saat di luar rumah?" Raka menunjuk Denis. Nia cukup kaget dengan ucapan Raka, memangnya Nia gadis macam apa?
Nia melirik Denis tak enak."Maaf kak Raka, Denis cuman nganter Nia doang kok, gak lebih. Kebetulan tadi kita ketemu di supermarket." jelas Denis, takut jika kebersamaannya dengan Nia disalah artikan oleh Raka dan memicu pertengkaran rumah tangga mereka.
"Ketemu di supermarket doang? Di sekolah ngapain aja? Lebih dari sekedar bertemu kan?"
"Suam, jangan salah faham dul--" Nia mencoba menjelaskan, tapi ucapannya langsung Raka potong.
"Saya ngerti. Sekarang silahkan pulang, dan berhenti mengganggu istri saya." ucap Raka penuh penekanan pada Denis. Nia menatap Denis tak enak.
Raka menarik Nia untuk segera masuk ke dalam rumah. Sampai di dalam Nia langsung angkat bicara dengan kelakuan Raka tadi.
"Suam apa-apaan sih? Denis cuman nganter aku pulang doang, suam gitu sih ngomongnya. Gak enak aku sama dia." ucap Nia.
"Kamu lebih gak enak sama dia di banding sama saya yang pulang kerja jauh? Jangankan makanan, istri aja gak ada di rumah." Raka menatap Nia lekat. Lelaki itu seakan sudah diliput emosi.
Awalnya Nia kaget, namun beberapa menit kemudian pipi Nia mengembung menahan tawa."Kenapa kamu? Memangnya ada yang lucu?" tanya Raka, Nia menggeleng sambil tersenyum lebar. Raka mendelik melihatnya.
"Suam-cemburu, ya?" tanya Nia pelan, Raka menatap Nia seperti orang yang baru saja ketahuan mencuri.
Bukannya menjawab, Lelaki itu langsung mengusap belakang lehernya dan berdehem beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
RomanceMemiliki istri cerewet apakah termasuk dalam list calon istri kalian, wahai buaya? Tentu saja tidak bukan. Tapi, jika kalian sudah ditakdirkan memiliki istri yang cerewet bagaimana? Hal tersebut patut ditanyakan pada Raka Hermawan, pria dengan pera...