Vote, kritik dan sarannya.
Cek typo and hampura untuk feel :v|Happy reading|
****
Meira kembali ke rumah dengan nafas tersengal, dan sudah mendapati Raka yang tengah bersiap hendak pergi.
"Mau kemana?" tanya Meira, Raka melirik ibunya itu sekilas.
"Susul Nia,"
Dengan buru-buru, Raka segera berpamitan pada Meira dan mencium punggung tangan wanita itu buru-buru.
"Haih, kenapa tadi diem aja?!"
"Raka pergi ma, dah." Raka tak mengindahkan ucapan Meira dan langsung mengecup kening Meira sekilas lantas pergi.
"Hati-hati!" pesan Meira, wanita itu kemudian geleng-geleng kepala melihat kelakuan Raka, putra semata wayangnya.
Di lain tempat, Raka yang tengah mengemudikan mobil panik sendiri takut terjadi sesuatu pada Nia. Salah Raka karena tadi membentak Nia didepan mamanya, dan Raka juga tidak menyusul Nia lebih cepat.
Raka mengambil ponselnya hendak menelpon Nia, namun ia urungkan dan menancap gas lebih kencang.
Tak butuh waktu lama Raka kini sudah sampai didepan gapura masuk ke kompleknya, namun matanya menyipit kala melihat wanita yang sangat tak asing di matanya, Nia. wanita itu baru saja memasukkan ponselnya kedalam tas lantas memegangi kepalanya.
Raka dengan segera menghentikan mobilnya dan turun, kakinya berlari menuju Nia hingga,
Brak
"Mbak!!!"
"Nia!!!"
Lelaki yang berdiri menunggu taksi disamping Nia kaget, begitupun dengan Raka yang mempercepat larinya hingga sampai pada posisi Nia pingsan sekarang.
Lelaki itu nampak hendak membopong tubuh Nia namun segera Raka tahan, "dia istri saya."
Lelaki itu mengangguk, "segera bawa ke rumah sakit, pak." Sarannya.
Raka hanya meliriknya sekilas dan membopong Nia menuju mobilnya panik. Lelaki yang hendak membantu Nia tadi juga nampak panik bahkan mengikuti Raka menuju mobil.
"Terimakasih," ucap Raka dan segera masuk ke dalam mobil lantas mengemudikannya menuju rumah sakit.
Lelaki yang tadi hendak membantu Nia tadi adalah Tio, lelaki yang sepekan lalu diputuskan pacarnya di cafe Nia.
"Cantik, muda tapi sayang bersuami," gumam Tio dengan senyum tipisnya. Setelah itu memasuki taksi yang berhenti didepannya.
****
Di cafe Nia, Airin dan Denis tengah mengobrol bersama. Di tengah itu, Kayla dan Rio datang mengagetkan mereka.
"Woii,"
"Ayam kuple, eh ayam kuple," latah Rina, pelayan cafe, yang tengah membersihkan meja kotor di samping mereka. Wanita itu beringsut malu setelahnya.
"Maaf," ucap Rina pada Airin dan Denis nampak tengah menahan senyum, begitupun dengan Kayla dan Rio yang baru datang.
"Silahkan duduk, Bu, pak," Rina mempersilahkan duduk pada Kayla dan Rio. Keduanya mengangguk ramah lantas duduk. Jangan tanya kenapa Rio mau diajak Kayla gabung bersama teman-temannya, Rio itu orangnya friendly, gak mandang umur kalo temenan. Yang penting nyambung.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
RomanceMemiliki istri cerewet apakah termasuk dalam list calon istri kalian, wahai buaya? Tentu saja tidak bukan. Tapi, jika kalian sudah ditakdirkan memiliki istri yang cerewet bagaimana? Hal tersebut patut ditanyakan pada Raka Hermawan, pria dengan pera...