Vote, kritik dan sarannya
Mohon maaf untuk segalanya.|Happy reading|
2 bulan berlalu, satu bulan juga Nia dan Raka sudah jarang bertengkar. Keduanya saling mengintropeksi diri masing-masing atas keributan yang selalu terjadi dalam rumah tangga mereka.
Perut Nia semakin membuncit, di usia kandungannya yang menginjak 6 bulan jalan ini Nia ditinggalkan Raka ke luar kota, tidak jauh, hanya ke Bandung untuk keperluan bisnis selama seminggu.
Hari ini adalah hari Sabtu dan hari ke-4 dimana Nia ditinggalkan Raka pergi. Seperti biasa hari ini Nia berada di cafe, gadis itu hanya terduduk melamun.
Nia:
Suam, cepet pulang, ya. Aku kangen.Pesan tersebut Nia sampaikan tadi pagi yang sampai sekarang tak kunjung mendapat balasan.
Mata Nia tertuju pada seorang lelaki yang setiap Nia ada di cafe, lelaki itu juga ada. Wajahnya Nia rasa sudah pernah Nia lihat.
"Rina," Nia memanggil pelayan andalannya.
Rina yang sedang membersihkan meja bergegas menghampiri Nia, "kenapa Bu?"
"Duduk dulu, deh." Pinta Nia, Rina pun menurut duduk di kursi depan Nia.
"Itu bukannya temen kamu itu, ya? Yang selebgram," Nia menunjuk pada lelaki yang ia maksud.
"Iya, Bu."
"Dia setiap hari kesini?"
"Iya, cuman sekedar minum teh, abis itu pergi," tutur Rina.
"Dia yang waktu itu di caci maki pacarnya, ya?"
"Iya, Bu. Bener banget. Setelah pertengkaran itu, mereka gak pernah kesini bareng lagi,"
"Siapa namanya?"
"Tio, Bu."
"Ehehe, kenapa memangnya, Bu?" Tanya Rina.
"2 bulan yang lalu kalo gak salah, saya sama dia sempet ketemu, kita berhentiin taksi yang sama, terus dia ngalah buat saya." Cerita Nia.
"Hooo, dia emang baik, Bu, orangnya gak tegaan." Terang Rina lagi.
Tak lama setelah itu, pintu cafe terbuka bersamaan dengan lonceng yang bersuara, menandakan ada pengunjung yang masuk. Nia mengisyaratkan Rina untuk segera melayaninya.
Seperginya Rina, lelaki bernama Tio itu tiba-tiba menghampiri Nia dengan cangkir teh di tangannya, sontak Nia kaget. Tio duduk tanpa izin didepan Nia.
"Hai," sapa Tio, Nia hanya mengangguk, gerakannya menunjukan jika Nia risih dengan kedatangan Tio.
"Kita sudah pernah ketemu 2 kali tapi belum sempet kenalan, kan? Kenalin, aku Tio." Tio mengulurkan tangannya mengajak berkenalan dengan percaya diri.
"2 kali?" beo Nia, seingatnya, mereka hanya baru bertemu 1 kali, saat drama taksi itu. Nia bahkan mengabaikan tangan Tio yang mengajaknya berkenalan.
"Mungkin, yang kamu ingat hanya 1 kali, tapi kita ketemu udah lebih dari itu," jelas Tio.
"Ma—maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
RomanceMemiliki istri cerewet apakah termasuk dalam list calon istri kalian, wahai buaya? Tentu saja tidak bukan. Tapi, jika kalian sudah ditakdirkan memiliki istri yang cerewet bagaimana? Hal tersebut patut ditanyakan pada Raka Hermawan, pria dengan pera...