Cek typo ;)
Vote, kritik dan sarannya.******
Sudah tiga hari dari kejadian dimana Desti datang dan membuat ulah dengan mengaku hamil anak Raka, hal tersebut sukses membuat Nia menjadi lebih pendiam sekarang. Jika biasanya Nia selalu marah-marah pada Raka, setelah kejadian tersebut tidak lagi. Nia seperti tidak peduli apapun pada Raka.
Raka merasa jenuh terus Nia diamkan, beberapa kali Raka menjelaskan tetap saja Nia selalu menjawab bahwa dirinya masih butuh waktu. Raka bisa memaklumi hal tersebut. Tapi, Raka merasa ada hal yang kurang jika seperti ini.
Pagi ini Raka berinisiatif untuk membuat Nia marah, Raka senang jika Nia marah karena kelakuan Raka yang tidak disiplin dalam segala hal. Raka merasa diperhatikan.
Sepulang dari joging-nya, kebetulan Nia sedang menyapu teras, dengan sengaja Raka membuka sepatunya dan menaruhnya asal didepan Nia. Berharap Nia marah dan berbicara pada Raka.
Akan tetapi, Nia hanya mendelik tanpa berucap sama sekali lantas masuk kedalam rumah meninggalkan Raka.
Sedikit kecewa, tapi Raka akan kembali berusaha agar Nia mau berbicara padanya.
Raka berjalan melangkahkan kakinya masuk mengikuti Nia ke dapur.
Brak
Raka menaruh botol minumnya di meja makan dengan keras, lagi-lagi Nia hanya mendelik. Raka tidak mau menyerah, kali ini Raka melempar handuk kecil dipundaknya yang sudah basah dengan keringat pada Nia lantas duduk di kursi meja makan. Menunggu bagaimana reaksi Nia selanjutnya.
Lagi, lagi dan lagi Nia kembali mendelik tanpa berbicara sama sekali, wanita itu melempar tatapan herannya pada Raka. Nia menaruh handuk kecil Raka di punggung kursi. Lalu melanjutkan memasaknya.
Meskipun sedikit kesal dengan respon yang Nia berikan, Raka tidak mau menyerah. Raka akan mencobanya kembali.
Kreettt
Didorongnya dengan kuat kursi yang di dudukinya dengan bokongnya hingga menggeser jauh dari meja.
Nia menatap Raka heran, tatapannya sangat tajam. Raka hanya menampilkan wajah tidak berdosanya, lalu mengambil gelas kaca dan mengisinya dengan air, Raka haus.
Satu gelas sudah Raka teguk tandas, Raka melirik Nia yang masih fokus memasak.
Brak
Suara tersebut berasal dari gelas yang Raka hentakkan dimeja, suaranya cukup nyaring karena Raka menghentakkan gelasnya keras.
"SEGERRRRR!!!!" pekik Raka.
Puk
"Aww,"
Raka langsung memegangi kepalanya saat sebuah tomat mendarat indah di jidatnya. Tomat tersebut Nia yang melempar. Raka membalik badannya menghadap Nia yang tengah menatapnya tajam.
"Seger mata lo!" sarkas Nia. Merasa kesal karena Raka terus bertingkah aneh di pagi hari seperti ini.
"Sakit, ia." ujar Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
RomansaMemiliki istri cerewet apakah termasuk dalam list calon istri kalian, wahai buaya? Tentu saja tidak bukan. Tapi, jika kalian sudah ditakdirkan memiliki istri yang cerewet bagaimana? Hal tersebut patut ditanyakan pada Raka Hermawan, pria dengan pera...