MLH - 26

6.4K 172 3
                                    

Vote, kritik dan sarannya. Hampura untuk feel :v
Typonya di cek, ya.

Alhamdulilah ada keajaiban wkwk. Meskipun part-nya pendek, tapi berdoa aja, ya, biar keajaibannya sering.

****

Nia dengan tatapan garangnya berjalan menghampiri Raka dan bi asih. Raka masih stay dengan wajahnya yang tengah menahan senyum, sedangkan bi asih beringsut ketakutan.

"Pasti suam yang lakuin?!" ujar Nia galak.

"Lakuin apa, ia?" tanya Raka seolah tak tahu.

"Gak usah pura-pura gak tau!"

"Ya, emang gak tau."

Nia berdecak, Raka ini benar-benar menyebalkan.

"Kenapa handuk dibasahin semua? Itu pasti suam yang lakuin, kan?!"

Ya, Nia marah hanya karena prihal handuk yang basah semua. Basah yang Nia maksud itu benar-benar basah, seperti habis dicuci. Tapi Nia yakin itu bukan habis dicuci karena handuk tersebut tergantung di tempat biasa.

"Mana saya tau," ucap Raka acuh, wajah jahilnya sangat ketara sekarang.

"Gimana bisa gak tau. Yang tadi pagi mandi terakhir kan, suam."

"Ya masa saya mandi dengan 4 handuk sekaligus, ia?! Gak mungkin lah. Bi asih kali tuh yang basahin," Raka menunjuk bi asih dengan dagunya. Bi asih sontak menatap Nia takut.

"Ih, pak Raka,"

"Saya kan seharian sama kamu, ia."

"Suam becandanya gak lucu tau. Udah pake fitnah bi asih segala." ucap Nia galak.

Bi asih menatap Nia sekilas lalu menunduk. "Maaf nyonya,"

Nia menatap bi asih heran, apa bi asih kekurangan pekerjaan sehingga harus membasahi seluruh handuk yang Nia punya?

"Tapi, saya disuruh pak Raka!" ujar bi asih kemudian sambil menunjuk Raka. Raka yang awalnya santai-santai saja bahkan hanya menunjukan wajah puasnya kini sedikit terpelonjak kaget.

"Kita kan udah sepakat, bi!" Bisik Raka pada bi asih, namun masih Nia dengar. Bi asih menggeleng-geleng kuat.

"Saya permisi,"

Bi asih pergi ke belakang lebih dulu.

"Suam nyuruh bi asih buat basahin semua handuk? Maksudnya apa?" Nia berkacak pinggang menatap Raka.

"Bukan apa-apa." jawab Raka santai.

Sungguh Nia sangat kesal, Raka benar-benar keterlaluan. Jika saja tadi Nia tidak masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil, mungkin Nia tidak akan tau jika semua handuk basah karena ulah bi asih yang di suruh oleh Raka. Nia tidak mengerti apa alasan Raka melakukannya, tapi ini termasuk dalam list topik pertengkaran mereka hari ini.
Becanda Raka sungguh tidak lucu, lelaki dewasa itu sudah seperti anak kecil, atau mungkin memang anak kecil yang bertubuh dewasa?

Nia menarik nafasnya panjang, Nia malas dan lelah terus meributkan masalah sepele dengan Raka. Badannya berbalik menuju kamar, dan meninggalkan Raka.

My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang