MLH - 12

8K 235 10
                                    

Cek mulmed👆
Cek typo, komen langsung kalo ada.
Vote, kritik dan sarannya.

******

Setelah menarik Kayla cukup jauh dari tempat awal mereka, Nia mulai menanyakan bagaimana semuanya bisa terjadi.

Kayla menceritakan semua, mulai dari apa yang menyebabkannya dijodohkan dengan Rio, sampai kenapa dirinya berkata demikian kepada Airin saat di caffe.

"Makannya gue gak mau Airin jadi korban selanjutnya Denis."

"Berarti nanti Denis jadi adik ipar lo, dong?" ucap Nia, Kayla mengangguk.

"Waktu itu pas dia ngajak gue jalan, dia sempet cerita sih kalo dia punya kakak." gumam Nia, ternyata kakak Denis adalah teman suaminya sendiri dan sebentar lagi akan menjadi adik ipar sahabatnya, Kayla.

Alasan Airin berlaku demikian pada Airin saat di caffe adalah karena tidak mau jika Airin menjadi korban ke-playboy-an Denis, calon adik ipar Kayla. Yap, Denis adalah adik Rio. Kayla tahu betul sifat asli Denis seperti apa pada wanita.

"Kenapa kalo sama Airin lo larang, sedangkan kalo Denis suka sama gue lo biarin aja?"

"Karena gue yakin lo gak bakal pilih Denis." jawab Kayla, Nia tersenyum.

"Lo punya suami, gue yakin meskipun lo belum sepenuhnya cinta sama kak Raka, tapi kalo ninggalin dia lo gak mau, kan?"

"Gila lo," kekeh Nia.

Setelah selesai bercerita yang menyita waktu cukup lama, Nia dan Kayla kembali. Raka sudah tidak ada disana, hanya Rio yang masih sibuk mengarahkan orang-orangnya untuk menaruh perabotan rumahnya.

"Gue ke rumah ya, ikut ga?" ucap Nia, Kayla menggeleng.

"Enggak deh, gue mau bantu kak Rio dulu disini. Nanti kalo sempet ke rumah lo." jawab Kayla.

"Ceuilah, gak sekarang juga bisa besok, lusa, atau kapan kek. Apalagi Minggu depan kamu udah tinggal di sini, wajib banget ke rumah pokoknya." ujar Rio sambil terkekeh diikuti Kayla dan Nia.

"Yaudah, bye." Nia pun beranjak dari tempatnya sekarang menuju rumahnya.

Sampai di dalam Nia mengabaikan Raka yang tengah duduk si sofa ruang keluarga sambil menatapnya sambil tersenyum dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

Raka menarik kembali senyumnya, "kirain udah gak marah." cetus Raka lantas memilih menghidupkan televisi.

Hari ini Raka pulang lebih awal karena pekerjaannya di kantor tidak begitu banyak. Memang belum waktunya pulang kantor, hanya saja tadi Raka merasa kurang enak badan dan pusing kepala, alhasil pulang menjadi keputusannya. Dan tanpa di sangka ternyata ada sohib lamanya, Rio, pindah rumah tepat disebelah rumahnya, Raka pun bercakap sebentar dengannya.

Meskipun tv menyala, Raka sama sekali tidak menonton siarannya. Yang Raka lakukan adalah sibuk mengurut kepalanya yang terasa pusing. Akhir-akhir ini Raka merasa jika dirinya kurang istirahat. Tanpa Raka sadari, kini Nia sudah ada disampingnya dengan membawa beberapa cemilan dan teh.

Berselang beberapa detik Raka sadar akan kehadiran Nia, senyum di bibirnya terbit, lelaki itu sedikit menggeser duduknya agar Nia bisa duduk disebelahnya. Nia pun mendaratkan dirinya duduk disebelah Raka dan menaruh bawaannya di meja.

My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang