3

3.7K 443 20
                                    

"Sometimes, I’ll think of the memories. If you’re in it, that’s good enough for me."
- Love Scenario

Hari ini jisoo mengajak jennie untuk menemui bobby di perpustakaan. Sebenarnya sesuatu yang salah membawa jennie bertemu anak ikon. Tapi apa boleh buat? Rose dan lisa sedang tidak masuk hari ini.

Bobby mengajaknya lewat chat. Jisoo juga agak merasa aneh karena bobby tidak pernah mengajaknya bertemu di sekolah.

Saat melewati koridor sekolah jisoo merasakan hawa yang tidak enak. Mengingat sahabat disebelahnya ini sudah ketempelan stiker kramat ikon. Jika tidak karena bobby, ia tidak akan menuju ke perpustakaan.

"Jen, kok hawa hawanya gaenak ya."

"Apaan sih? Lebay deh."

Jisoo kembali berjalan sambil menggandeng jennie. Tiba tiba jennie agak mengadat jalannya. Matanya tertuju pada sesuatu.

"Ngapa jen?"

"Jis, tetep jalan. Jangan panik gausah lebay. Kalo gue bilang lompat, lompat."

"Hah? Apaan sih? Ada apa emangnya?"

"Hana,"

"Dul,"

"Set!"

Hap! Jennie dan jisoo melompat disaat yang tepat. Jika tidak, mungkin mereka akan ditertawai seluruh sekolah karena tersungkur ke tanah.

"Apa sih jen?"

"Haha, si anak anak konyol itu gagal jis, kita menang."

Jisoo menatap jennie bingung. Apanya yang menang?

"Jennie-ya, lu sakit?"

"Sekarang tengok aja kebelakang."

Jisoo menengok kebelakang. Disana terdapat jinhwan, chanwoo, dan yunhyeong yang saling menyalahkan satu sama lain. Dan ditangan mereka, ada senar bening!

"Mereka mau bikin kita jatuh pake itu?" Tanya jisoo memastikan.

"Yaa, gitu deh. Lagian anak bayi mau ngerjain anak sma, gagal deh. Hihii." Jennie tertawa lucu sekali. Jisoo hanya menghela nafas lega. Ia tersadar, pasti bukan bobby yang mengechatnya tadi.

Pasti salah satu dari mereka membajak hp bobby dan menyuruhnya bertemu di perpus. Mereka pasti sudah menerka nerka jika jisoo akan mengajak jennie karena hanya jennie yang saat ini bersama jisoo.

Tapi tunggu,

Darimana mereka tau rose dan lisa tidak masuk hari ini?

🌊🌊🌊

"Gagal?! Kok bisa sih?!"

"Ya maap bin, kita kan cuma ngelakuin yang lo minta." Ucap yunhyeong santai.

Semua member ikon yang berkumpul di markas mereka hanya terdiam. Sudah hampir seminggu ini ikon mengerjai jennie. 20% berhasil 80% gagal.

"Ooy! Ikon!"

Tiba tiba datang 4 orang yang lebih dewasa dari mereka. Mereka ikut duduk di dekat ikon.

"Target sekarang siapa nih?" Tanya mino.

Ya, mereka adalah geng lain. Winner, terdiri dari 4 orang. Bisa dibilang ikon adalah penerus dari winner. Saat ini winner berada di semester akhir, jadi mereka bertaubat tidak mengganggu orang lagi.

"Kim jennie." Ucap hanbin malas.

"Ooh? Jennie itu? Cantik lho! Ga dipacarin aja bin?" Tanya mino lagi.

"Amit amit gue pacaran sama dia."

"Cari pacar sana, bin. Ga pernah pacaran kan lu?" Ucap hoony sambil membuka kaleng soda.

"Hanbin tu hatinya udah kaya batu, hyung. Sama perempuan juga gabakal mempan. Gatau tuh, homo kali." June melirik hanbin dengan tatapan mengejek.

"Heh," rasanya hanbin sudah tidak ingin memaki temannya lagi.

"Tapi jennie cantik kan?" Yoon menyenggol hanbin dan dibalas tatapan tajam dari leader ikon itu.

🌊🌊🌊

Rose dan jisoo sedang berjalan membawa tumpukan buku teman temannya yang ingin di kumpulkan ke ruang guru. Mereka berjalan riang sambil sesekali menyapa orang yang lewat.

Seorang namja kutu buku melewati mereka. Rose yang selalu tersenyum kepada siapapun tersenyum padanya. Namja itu juga membalas senyum rose sambil menaikkan kaca matanya.

Namun jisoo malah terfokus pada sesuatu di punggung anak itu. Sebuah stiker yang sangat tidak asing dimatanya. Ia ingin memberi tahu anak itu tapi ia mengurungkan niatnya. Ia hanya memberitahu rose.

Hampir sampai di ruang guru, 2 orang mencegat mereka. Rose sudah menguatkan tangannya untuk menampol salah satu dari mereka.

"Butuh bantuan, ga?" Tanya bobby.

"Gausah bob, makasih." Jawab jisoo. Jisoo dan bobby mengobrol sejenak dengan asik. Berbeda sekali dengan 2 orang lainnya yang saling membuang muka.

"Kaku amat jun, ngobrol kali." Goda bobby.

"Males banget gue ngobrol sama mangkok kimchi."

"Heh! Kutu anoa diem ya!"

"Apaan sih?! Kutil kuda!"

"Dasar gembel!"

"Nenek lampir!"

Jisoo langsung cepat cepat menarik rose ke ruang guru sebelum rose jambak jambakan sama june. Bobby juga langsung merangkul june kembali ke kelas agar tidak memperparah situasi. Yaa kalau kalian ingin tau, seperti ini lah june dan rose jika bertemu.

Sampai di kelas rose masih uring uringan. Lisa dan jennie hanya memandangnya bingung. Entah kenapa rose sangat sensi akhir akhir ini.

"Wae, chaeyoung-ah?" Tanya lisa. Rose hanya diam sambil cemberut memainkan hpnya.

"Biasaa, ketemu mantan." Jawab jisoo santai.

"Mantan apaan! Gak gue anggep mantan!" Seru rose membara. Jennie hanya tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Lagian kok lu bisa sih sama june?" Tanya jennie. Rose dan june pacaran dan putus saat jennie di new zealand, jadi jennie tidak mengetahuinya.

"Anggep aja khilaf."

"Ati atii, bisa kangen loohh!"










Dont forget to give ur opinion about this chap❣
   ⬇️🖤💖❤

Kill This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang