14

3K 368 26
                                    

"His love is my favorite, but you plus me sadly can be dangerous."
- Kill this love

Sejak di dalam mobil, jennie terus menerus diam dan melihat keluar jendela. Akhir akhir ini hanbin memang sering mendekatinya dan itu membuatnya sebal.

"Lo tu kenapa sih deketin gue terus akhir akhir ini?" Tanya jennie dengan raut wajah sebal.

Hanbin diam sebentar. Berusaha memikirkan jawaban atas pertanyaan yang harusnya mudah baginya. "Emang gue deketin lo? Ato lo yang pengen gue deketin?" Hanbin membalas perkataan jennie sambil nyengir seperti biasanya.

Jennie melototkan matanya ke hanbin pertanda ia tidak suka. Jelas jelas sekali hanbin mendekatinya. Itu yang dipikir jennie.

"Ya terus selama ini lo ngapain? Mainan doang?"

Lagi lagi hanbin terdiam. Entah kenapa perasaan aneh mendatangi dirinya. Perasaan bersalah, senang, atau bingung? Ia tidak mengerti apa yang dirasakannya.

"Kalo gue suka sama lo gimana?"

Jennie langsung memutar badannya menghadap hanbin. Mulutnya menganga lebar membuat hanbin ingin membungkamnya dengan bibirnya.

"Lo gila ya?!"

"Kalo gue gila juga gapapa. Kan gila gara gara lo."

"Udah minum obat belom sih?! Obat lo abis?"

"Engga, kok. Ini obatnya di sebelah gue."

"..."

"Kok diem?" Hanbin melirik jennie sebentar. "Ceritanya ditolak nih?"

"Yaiyalah! Ngapain juga gue sama lo."

"Jadi lo ga suka sama gue?"

"Enggak sama sekali, kim hanbin."

"Oke, liat aja seminggu lagi."

"Apaan seminggu lagi?"

"Target gue lah."

"Target apaan?"

"Seminggu lagi lo bakal suka sama gue."

"Heh, gausah sok jadi cenayang! Sampe kapanpun juga gue gabakal suka sama lo."

"Yaudah, makanya liat seminggu lagi."

Hanbin memakirkan mobilnya di depan apartemen jennie. Lalu jennie langsung keluar tanpa berbicara apapun. Hanbin pun ikut keluar mengekori jennie sampai depan pintu gedung apartemen.

"Apaan lagi????" Tanya jennie.

"Lo ga ngomong gomawo?"

"Gomawo."

"Anieyo," balas hanbin sambil mengusap kepala jennie dan tersenyum sangat manis. Tau kan senyum hanbin?

Jennie jelas terkejut dan merasakan perasaan tak biasa dihatinya. "Woi! Lu kira gue kucing?!" Jennie menepis tangan hanbin.

"Ya abis emang beneran kaya kucing."

"Udaah, terus ngapain lagi lo? Balik sana!"

"Gamau."

"Bodoamat gue tinggal." Jennie sempat ingin meninggalkan hanbin dan membuka pintu masuk kaca gedung apartemennya. Tapi hanbin menarik tangannya dan membuat jennie berputar kembali menghadap hanbin.

"Jaljayo, jennie-ya." Ucap hanbin sambil memberikan senyum termanisnya.

"Ne."

🌊🌊🌊

Kill This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang