"Her exsistence inside my world is too much. And now we have been disconnected and everything is ruined."
- Killing meSaat ini malam minggu. Seperti yang dijadwalkan, ikon akan berkumpul di rumah hanbin. Tentu saja untuk mempertanyakan segala sesuatu yang ingin ditanyakan.
Mereka semua sudah berkumpul di ruang tengah rumah hanbin. Awalnya semua masih terdiam dan sibuk dengan urusan masing-masing. Dengan sangat terpaksa akhirnya yunhyeong memulai percakapan ini.
"Hanbin-ah, wae?"
Hanbin tetap diam dengan tatapan kosongnya. Semua member juga hanya ikut memperhatikan hanbin. "Kalo lo diem terus ini masalah kapan selesai?" Lanjut yunhyeong.
Hanbin menarik nafasnya dengan berat. "G-gue, gue cinta sama jennie. Tulus." Tiap kata yang diucapkan hanbin bergetar. Rasanya ia ingin menumpahkan segala emosinya saat ini.
"Tapi maksud lo bikin taruhan apa?! Gue kira lo ga sebrengsek itu ya, bin!" Seru bobby hampir mencengkram kerah baju hanbin namun ditahan oleh jinhwan dan yunhyeong.
"Gue tau gue salah! Gue bener bener benci sama jennie waktu itu! Dan gaada niatan sama sekali buat ada perasaan sama dia! Gue emang sialan! Brengsek! Baj*ngan! Bodoh! Gila! Semuanya!"
"Tapi jennie ngerubah itu semua. Niat gue yang awalnya menuhin taruhan itu berubah jadi bener bener sayang sama dia. Ternyata dia bukan cewek yang kaya gue kenal sebelumnya."
Hanbin menahan air matanya. "Dia tulus, baik, perhatian, lembut, dan gue baru kali ini nemuin perempuan sesempurna dia selain eomma gue. Dan sekarang semuanya ancur. Gue gatau harus gimana buat dia percaya sama gue lagi."
Hanbin memeluk kedua lututnya sambil menangis. Ini pertama kalinya ia menangisi seorang gadis karena perihal cinta. Bobby yang semula emosi sekarang menjadi terasa hancur juga melihat hanbin.
"Lo, udah chat ato ajak dia ketemu?" Tanya june yang berada di depan hanbin.
Hanbin menggelengkan kepalanya. "Semua gue lakuin, jun. Dia bener bener ngehindar dari gue."
Hanbin semakin terisak ketika mengingat betapa bingungnya dia yang ingin menemui jennie. Semenjak hari itu, nomor dan semua social media hanbin diblokir oleh jennie.
Saat ia di sekolah berusaha untuk menemuinya, selalu saja ada hal yang menghalanginya. Atau biasanya jennie mengelak dan berputar haluan ketika bertemu hanbin. Bahkan hanbin juga mendatangi apartemen jennie, namun jennie juga tidak membukakan pintu.
Ia menunggu jennie membukakan pintu apartemennya hingga pagi dan tetap saja tidak ada balasan dari sana. Jika ada yang melihatnya saat ini, katakanlah ia memang gila. Gila karena seorang kim jennie.
Semua member berusaha menenangkan hanbin dan mencari solusi dari masalahnya. Namun mereka tidak menyadari bahwa salah satu dari mereka juga merasakan sakit hati.
Namja itu keluar dan duduk di lantai balkon rumah hanbin. Ia menyenderkan kepalanya ke dinding sambil terpejam. Berusaha untuk tidak mengingat apa saja yang baru saja terjadi kemarin, karena itu semua sungguh menyakitkan.
"Hei," Chanwoo menepuk pundaknya dan duduk disebelahnya. "Wae, donghyuk-ah?"
Donghyuk menggelengkan kepalanya. "Andwe." Ia tersenyum. Sangat sakit rasanya harus tersenyum memalsukan segala perasaannya.
Ia tersenyum, namun perlahan air mata jatuh melewati pipinya. Senyum yang mulanya manis itu perlahan memudar menjadi isakan yang tak tertahankan. Masa bodoh dengan chanwoo yang melihatnya bingung saat ini. Ia ingin mengeluarkan isi hatinya. Memendamnya sendirian juga perlahan bisa membunuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill This Love
Romance"I'm gonna KILL THIS LOVE." "No, its already KILLING ME." PINKON SERIES #3 #1 ygfamily #1 donglis #3 killingme #5 killthislove #6 jenbin #7 donglis #7 pinkon