Cek typo gais.Hari ini adalah hari pernikahan Ariana, kami akan datang saat malam pernikahanya saja, Diruang tamu terjadi kericuhan dirumah nenek Fira dikarenakan sang kakek tidak berada dirumah mereka tak perlu menjaga sikap. Kericuhan berasal dari Fira dan Tari, aku dan nenek sebagai penonton.
"Han lo gak menstrika baju?" tanya Fira.
"Ia aku mau menstrika baju" kataku.
"Tolong strika baju gue dong pliss" katanya memohon, Fira memang berbakat dalam karate, taekwondo, dan kempo tapi sangat payah dalam hal menstrika pakaian , pernah sekali saat SMA ia menstrika pakaian sendiri karna mama dan orang yang biasanya di tugaskan menstrika pergi. Ia menstrika biku roknya salah arah, akhirnya saat disekolah ia ditertawai habis habisan, dan orang yang nertawainya babak belur setelahnya. Sungguh mengerikan.
"Loh kamu kan bisa sendiri" protes Nenek mendengar permintaan Fira.
"gak papa nek,Ya udah Fir taruh di tempat tidur baju kamu yang mau di pakai" kataku, aku mengambil baju yang akan aku gunakan.
"Nak Tari kamu gak ikut undangan?" tanya nenek pada tari yang duduk disampingnya bermain ponsel.
"Ngapain nek? Jadi tamu tak diundang? " tanya Tari balik.
"Siapa tahu lo dapat jodoh disana, kan lumayan cuci mata" kata Fira padanya.
"Aku udah punya jodoh, bang Chanyeol" kata Tari, astaga apa dia tidak tahu bahwa Fira fans fanatik chanyeol.
"Mimpi lo, Chanyeol cuma punya gue" kali ini Fira nyolot. Tari berdiri dari duduknya.
"Enak aja aku calon bang ceye"
"Eh gue lebih dulu kenal Chanyeol dari pada lo" Fira berjalan kearah Tari dan menunjuknya. Tari gak tinggal diam.
"Chanyeol itu punya aku, aku punya bajunya" Kata Tari gak mau kalah. Mereka seperti istri dan selingkuhan yang bertemu di supermarket.
"Cahyenol itu siapa? kok kalian rebutan dia, gak bagus tuh sesama cucu berantem karna cahyenol" kata nenek tiba tiba.
Hening.
Krik
Krik
Krik
"Dah deh pokoknya chanyeol punya gue, lo cari yang lain sehun gitu kek" kata Fira masuk kamar.
"Aku maunya Chanyeol" kata Tari beranjak pergi kekamarnya juga. Aku dan nenek berpandangan.
Karna chanyeol
***
Malam telah tiba Kakek sudah pulang, semua senyap. Aku dan Fira sedang berdandan, sudah setengah hari kami menghias diri, gak deh, hanya setengah jam yang lalu sekarang kami lagi memasang make up, Fira aku yang hias, mana tahu ia bermake up. Pergi kekantor saja pakai bedak asal tabur lalu pakai lipstik asal poles, memang wajahnya cantik tanpa make up, tapi kalau pakai make up akan semakin bersinar.
"Ini gue?" tanyanya pada diri sendiri ketika melihat cermin, aku mengagguk.
"Astaga gue syantik buanget ya? Kok bisa? Gue sampe gak kenal muka sendiri" aku memutar bola mata jengah, lebay sekali wanita ini.
"Lo kok belum bermake up?" tanyanya padaku, aku memang belum berbedak tadi hanya menghias rambut.
"Nih aku mau bermake up" aku segera mengoles bedak pada wajahku, setelah selesai Fira berdecak kagum.
"Ya ampun Han lo cantik banget, kita jadi duo syantik nih disana" katanya lagi, aku hanya tertawa.
"Disana banyak cewek cantik juga kali, kan alumni juga diundang" kataku memang alumni tingkat kami diundang semua, gak habis Fikir aku sama Ariana banyak banget tuh duit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain And Ginephobia (end)
Short StoryRain dan penyakit langkanya. Start 28 november 2018-20 Februari 2019.....