"Yakinlah bahwa Allah pasti tau isi hati hambanya yang beriman,"
- Happy reading -
*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!
🌺🌺🌺
Ya Allah jaga hati dan mata hamba, agar hanya istri hamba yang menjadi satu - satunya, Batin Haidar memohon.
***
"Mas, sarapan dulu nih," ucap Rayya.
"Iyaa, kamu udah siap mau ke kampus?" tanya Haidar.
"Udah kok mas," jawab Rayya sembari tersenyum hangat.
"Memangnya kalau setiap hari gini, kamu kuat?" tanya Haidar yang masih saja khawatir akan kesehatan istrinya.
"Kenapa gak kuat mas? Lagi pula gak selalu masuk kelas jam 8 kok, kadang jam 10 atau malah siang ba'da Zuhur," ucap Rayya meyakinkan suaminya.
"Ya mas takut kamu kecapeaan sayang," ucap Haidar.
"Enggak kok mas, nih dimakan dulu Rayya mau ngambil tas," ucap Rayya sambil meletakan sepiring nasi goreng untuk Haidar, lalu berlalu pergi menaiki tangga.
Rayya segera membereskan barang bawaannya ke dalam tas, lalu menatap pantulan dirinya di depan cermin. Kening mengkerut ketika melihat darah segar itu mengalir dari hidungnya, dengan cepat ia segera menyeka dan membasuh tangan juga wajahnya dengan air.
Ribuan pikiran negatif seketika menyeruak dalam otaknya, ada apa dengan aku? Pikir Rayya.
Rayya melihat ke arah jam tangannya, sudah setengah delapan. Ia segera kembali dan memakai cadarnya, lalu bergegas keluar dari kamar menyusul suaminya yang menunggu di meja makan.
"Kenapa lama banget?" tanya Haidar.
"Eh? Enggak mas tadi nyari file laporan pratikumnya gak ada," jawab Rayya berbohong.
"Terus sekarang ada?"
"Ada kok akunya aja yang kurang teliti," jawab Rayya dan dibalas anggukan Haidar.
***
Selama perjalanan, benak wanita berusia 24 tahun itu berkecamuk hebat. Kegundahan terus saja menyeruak, segala pikiran negatif tentang penyakit - penyakit kronis yang jika saja mehinggapinya.
"Sayang," panggil Haidar.
"Kenapa mas?" sahut Rayya.
"Kamu yang kenapa?" tanya Haidar, lalu menggenggam tangan istrinya yang terasa sangat dingin.
"Tangan kamu dingin banget, gak enak badan sayang?" tanya Haidar yang mulai khawatir.
"Enggak kok, kena AC aja mungkin," jawab Rayya yang lagi - lagi berbohong.
"Terus kamu kenapa? Kayak yang lagi gelisah gitu," tanya Haidar lagi, karena pertanyaannya yang tadi tidak digubris oleh sang istri.
"Gelisah? Enggak kok mas aku biasa aja, perasaan kamu aja mungkin," jawab Rayya mengalihkan topik.
"Ya aku cuman khawatir sayang," jawab Haidar.
Sesampainya di Kampus.
"Kalau udah selesai telfon aku ya," pesan Haidar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibi Singa Allah [1 Andara]
Romance[COMPLETED] [TAMAT] - [SERIES #1 ANDARA] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Ini adalah sebuah cerita cinta pertama setelah ia kembali.. Yang berujung dengan SAH.. Rayya Humaira Fera Wanita yang selama 2 tahun terakhir, berusaha mengubah dirinya ja...