"Satu kesalahan yang tak pernah bisa termaafkan, p e r s e l i n g k u h a n,"
- Happy reading -
*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!
🌺🌺🌺
Ya Allah jagalah hamba dalam naungan Mu, Batin Rayya memohon.
***
"Rayya sayang," panggil Haidar entah ke berapa kali yang akhirnya membuat Rayya tersadar dari lamunannya.
"Eh mas Haidar," sahut Rayya yang terkejut dengan kehadiran suaminya.
"Kamu kenapa sayang? kok melamun?" tanya Haidar yang heran dengan tingkah istrinya itu.
"Enggak kok mas," jawab Rayya singkat.
"Yaudah yuk sayang," ajak Haidar lalu mengangkat lengannya, bermaksud agar istrinya menggandeng dirinya.
Pipi Rayya bersemu melihat tingkah suaminya itu, kekehan kecil terdengar keluar dari suara Rayya. Ia bersyukur memiliki suami seperti Haidar, Laki - laki yang bisa menjaga hatinya dari wanita lain, terlebih sikap humoris yang kerap ditunjukan Haidar padanya. Itu sedikit menghibur dirinya dan melupakan atas kejadian tadi.
Rayya segera melingkarkan tangannya di lengan Haidar, dan dua insan itu segera meninggalkan gedung utama kampus.
***
Sementara di sebuah ruangan, seorang laki - laki tengah terduduk lesu. Ia terus menyalahkan dirinya atas segala yang telah terjadi. Pikirannya berkecamuk, bayangan masa lalu terus saja menghantuinya.
"Rayya aku minta maaf, aku salah aku minta maaf,"
"Maaf ka, gue gak bisa,"
"Rayya tolong maafkan aku, kali ini saja janji aku tak akan mengulangnya,"
"Enggak ka, gue mungkin bisa maafin semua kesalahan ka Kafka, tapi sampai kapan pun gue gak bisa memaafkan yang namanya perselingkuhan,"
"Rayya sayang maaf," lirih ku lalu membawa Rayya dalam dekapan ku.
Rayya diam membisu saat aku mendekapnya entah apa yang sedang ia pikirkan, dan aku? aku hanya bisa menitikan air mata sambil berharap agar bisa mengulang waktu ini. Aku salah! ya! Hati ku teralihkan oleh wanita lain, bodoh! bodohnya aku!
"Ka kita putus aja ya," ucap Rayya setelah melepas dekapan ku.
Seketika dunia ku rasanya hancur, waktu seakan berhenti berdetik. Aku tertampar oleh kenyataan, sebuah kenyataan pahit yang mau tidak mau harus ku terima. Kehilangan gadis yang ku cintai.
"Makasih ya ka atas segalanya, atas 2 tahun kebersamaannya, gue pamit dulu ya ka," ucap Rayya yang ku rasa itu sebuah perpisahan pada persimpangan perasaan untuk kami.
"Rayya tunggu!"
"Biarkan aku yang nganterin kamu pulang, untuk terakhir kalinya sebelum lusa aku berangkat," sambung ku, tak ada sahutan yang keluar dari gadis itu. Hanya ada seuntas senyum pahit dan anggukan ringan bertanda setuju.
Selama perjalanan pulang, tak ada obrolan atau pun candaan yang dapat kami lontarkan, hanya keheningannya yang terus saja melanda dengan sayup - sayup kendaraan di sore hari. Teringat kembali kenangan ku bersama Rayya tiap kali melewati jalan ini.
Jalan favorit untuk pulang ke rumah kami ya ini! Jalan Benteng Samudera II, jalan ini menjadi favorit kami karena ketika sore hari banyak sekali pedangan kaki lima yang menjajakan jualananya. Mungkin semua dagangan yang berjualan disini sudah kami datangi.
Bayang - bayang canda tawa dan senyuman itu kembali terlintas, senyuman indah yang kerap kali berhasil melepas penat setelah sibuk mengurus tugas OSIS yang tak pernah ada habisnya.
Gadis kecil yang tak pernah suka dengan peraturan itu bernama Rayya. Masih teringat jelas bagaimana pertemuan pertama ku dengan nya. Senyumannya adalah alasan aku berjuang susah payah untuk mendapatkan hatinya.
Mata ku melirik pada kaca spion. Aku hanya dapat melihat setengah wajahnya dan rambutnya yang terkibas angin.
Motor ku berhenti tepat di depan rumah Rayya, aku mengutuk waktu, mengapa rasanya cepat sekali perjalanan tadi. Dan sekarang semua usai. Waktu tak berpihak pada ku, gadis kecil itu turun dari motor ku. Aku yakin hanya akan ada kata terimakasih yang dilontarkan Rayya.
"Makasih ka," ucapnya dan benar saja Rayya hanya mengucapkan itu, dan setelahnya ia berbalik.
"Rayy!" panggil ku. Gadis itu berbalik dan menunggu aku melanjutkan perkataan ku sepertinya.
"Rayya, maafin aku," ucap ku sambil menitikan air mata, aku tak dapat membendung air mata lagi.
Rayya mendekat dan tersenyum manis pada ku, entah mengapa ia masih bisa tersenyum padahal ku tahu, hatinya pun sedang tak baik - baik saja.
"Ka, jangan nangis," ucap Rayya sambil mengusap air mataku. Ku rasakan tangan lembut itu menyentuh kulit ku, air mata ku semakin deras.
"Maafin aku," ucap ku getir. Hanya kalimat itu yang dapat ku lontarkan pada nya.
"Udah ka, gak perlu gini. Mungkin ini yang terbaik buat kita, kaka lusa mau berangkat ke Semarang kan? Kaka fokus kuliah aja ya, gue yakin ini yang terbaik buat kita, gue gak bisa LDR ka dan mungkin Tuhan menjawab harap kita dengan ini," ucap Rayya dengan nada yang tenang. Baru kali ini aku melihat sikapnya yang dewasa, tak seperti biasanya.
"Rayya, aku gak mau gini," jawab ku yang masih terus menitikan air mata.
"Ka, kalau kita berjodoh nanti pasti dipertemukan lagi, entah kapan itu," ucapnya lagi, yang terdengar seperti harapan.
"Rayya, aku janji, suatu saat aku akan cari kamu dan aku janji akan nikahin kamu, dan tolong jangan pernah tolak aku nanti," ucap ku bertekad.
"Iya ka, kaka fokus kuliah dulu, dan tentang setelahnya itu urusan nanti. Dan semoga nanti semua membaik," ucap nya kembali merekahkan senyum manis itu.
"Gue masuk dulu ya ka, dadah!" pamit Rayya dan setelahnya aku hanya memandangi punggungnya dan rambut panjang yang tergerai bebas.
"Aku janji akan cari kamu sayang, aku janji! Aku janji akan nikahin kamu," ucap ku bertekad.
"AKHH!" sentak Kafka sambil menggebrakkan meja kerjanya. Dirinya hancur, benar - benad hancur.
"Kamu baru saja menolak cinta ku Rayya," lirih Kafka.
Semua bayangan yang menghantuinya itu, mungkin akan membuatnya gila sebentar lagi. Wanita bernama Rayya itu benar - benar berpengaruh dalam hidupnya.
"Rayya maafin aku," lirih Kafka sambil menitikan air matanya.
Ya Allah mengapa sesakit ini mencintai, Batin Kafka meringis.
🌺🌺🌺
Purwakarta, 15 November 2020 - REVISI
[21.30 WIB]-Raa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibi Singa Allah [1 Andara]
Romance[COMPLETED] [TAMAT] - [SERIES #1 ANDARA] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Ini adalah sebuah cerita cinta pertama setelah ia kembali.. Yang berujung dengan SAH.. Rayya Humaira Fera Wanita yang selama 2 tahun terakhir, berusaha mengubah dirinya ja...