- Happy reading -
*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!
🌺🌺🌺
Bagaimana istrinya Haidar tahu nama ku? Apa Raffif memberitahunya? Batin Zahra terkejut.
***
1 minggu telah berlalu, kini Haidar tengah bersiap. Sesuai dengan yang telah disepakati, hari ini Haidar akan menghalalkan Zahra.
Yap! Benar sekali. Rayya memberikan ijin pada Haidar untuk menikah lagi, entah mengapa tapi ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Rayya. Dan kini, dengan menggenggam ijin dari Rayya, Haidar mantap untuk menikahi Zahra.
Rayya tengah menyiapkan mahar untuk Zahra, berupa mas kawin dan alat shalat sambil memandangi beberapa foto yang terpajang dikamarnya. Rayya memandangi lekat - lekat foto suaminya yang sebentar lagi akan jadi milik orang lain juga. Hatinya berdesir, rasanya terlalu sakit hingga Rayya tak dapat lagi menahan air matanya.
Rayya hanya dapat berharap dan berserah diri pada Allah SWT, semoga saja keputusan yang diambil Rayya ini benar.
Dibalik pintu kamar yang terbuka dengan sedikit celah, berdiri seorang tinggi tegap gagah yang sudah lengkap dengan atributnya.
Haidar sedang memandangi istrinya yang menitikan air mata dari balik pintu. Ia tak kuasa untuk menatap wajah istrinya. Ada rasa bersalah dalam hatinya melihat Rayya menangis seperti itu, tapi ia pun tak dapat menahan diri untuk mendapatkan wanita yang sedari dulu ia cintai.
Rayya masih menitikan air mata, hal ini membuat Haidar tak kuat, akhirnya Haidar memutuskan untuk pergi meninggalkan ambang pintu dan membiarkan istrinya sendiri dulu.
"Nak," panggilan itu membuat Haidar menoleh.
"Ayah?"
"Ayah tidak sangka akan kembali menikahi mu, untuk kedua kalinya," ucapan Ayah membuat hati Haidar bergetar.
"Ayah maaf, keputusan ku sudah bulat lagi pula aku sudah mengantongi ijin dari Rayya," ucap Haidar tegas, ia tak mau jadi ragu untuk menikahi Zahra.
"Pertimbangkan lagi nak, belum terlambat jika kamu mau-"
"Cukup Ayah! Haidar sudah bisa-"
"Bisa apa!?" sentak Ayah membuat Haidar terdiam.
"Ayah udah jangan marah - marah," ucap Bunda menenangkan Ayah.
"Bunda, anak kamu akan menduakan istrinya dan kamu hanya diam?" tanya Ayah keheranan.
"Zahra baik Ayah, Bunda sudah kenal dekat dan tau bagaimana Zahra," ucap Bunda membela.
"Tapi Bun-"
"Ayah sudah, Haidar anak kita itu sudah besar, Bunda yakin dia bisa mempertanggung jawabkan segala perbuatannya, lagi pula Rayya pun memberikan ijin bukan?" ucap Bunda memotong perkataan Ayah.
"Lagian apa alasan Rayya memberikan ijin pada suaminya untuk bermadu?" tanya Ayah dengan nada menyindir.
"Ayah sudah," ucap Bunda lalu membawa Ayah menjauh dari Haidar.
Haidar diam mematung menyimak pembicaraan orang tuanya. Raffif, Akmal dan Sarah hanya diam sedari tadi. Mereka juga sama bingungnya dengan hal ini, tak ada yang menyangka bahwa ini akan terjadi.
"Sudah sebentar lagi pukul 10, lebih baik kita bersiap untuk berangkat," ucap Raffif mengusulkan.
"Aku panggil Mbak Rayya," ucap Sarah dan berlalu menaiki tangga menuju kamar Rayya dan Haidar.
Haidar mengangguk mendengar ucapan Raffif. Mulutnya terus menggumamkan dzikir meminta agar semua dilancarkan oleh Allah SWT.
"Mas Haidar!" panggil Sarah berjalan mendekati Haidar.
"Ada apa?" sahut Haidar.
"Mbak Rayya gak mau ikut," ucap Sarah membuat Haidar terkejut.
"Loh? Kenapa? Harus ikut dong," tanya Haidar, yang beranjak akan menemui istrinya di kamar.
"Haidar sudah tak apa, kita berangkat sekarang," ucap Bunda mencegat Haidar.
"Tapi Bunda, Ayah sudah tidak ikut lalu Rayya juga tidak ikut begitu?"
"Ayah mu pulang ada panggilan kerja nak, kalau Rayya biarkan saja dia butuh waktu sendiri," ucap Bunda membuat Haidar diam.
"Ayo berangkat waktunya sudah mepet," ajak Raffif.
***
"Sah?"
"Sah"
"Alhamdulillahi rabbil'alamin,"
Doa mulai dipanjatkan Haidar, ia berharap agar pernikahannya dengan Zahra membawa hal - hal baik yang akan berdatangan. Rasa syukur tak henti - hentinya terbesit, karena hari ini Haidar telah berhasil menikahi wanita yang menjadi cinta pertamanya itu.
Acara resepsi dimulai, tak ada upacara pedang porak. Resepsi pernikahan Zahra tampak sepi dengan hanya dihadiri oleh beberapa tamu. Haidar sendiri tak menyangka akan seperti ini, tapi yasudahlah.
***
Rayya termenung dikamarnya. Rasanya semua berlalu begitu cepat, hingga dirinya tak dapat mencegah apapun yang terjadi.
Rayya sendiri masih ingat betul siapa wanita yang dinikahi suaminya. Wanita yang 1 tahun lalu ia tolong di klinik akibat luka tabrak lari, kini menjadi madunya.
Dirinya ingin sekali egois dan meminta balas budi dari wanita bernama Zahra itu, atau setidaknya sekedar tidak mencintai suaminya dan pergi menjauh saja itu sudah lebih dari cukup.
Tapi ternyata salah, Zahra sendiri tak ingin melepas Haidar begitu saja. Rayya menangis sejadi - jadinya mengingat bulan telah datang pertanda malam tiba, suaminya akan melaksanakan hak atas istri keduanya.
Kini, Rayya benar - benar tak menyangka hidupnya akan begini.
Ya Allah ... Batin Rayya meringis.
🌺🌺🌺
Purwakarta, 13 Mei 2021 - REVISI
[12.55 WIB]Happy Eid Mubarak-!✨ Minal 'Aidzin Wal Faizin!! Have a great one🥳🥳
-Raa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibi Singa Allah [1 Andara]
Romansa[COMPLETED] [TAMAT] - [SERIES #1 ANDARA] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Ini adalah sebuah cerita cinta pertama setelah ia kembali.. Yang berujung dengan SAH.. Rayya Humaira Fera Wanita yang selama 2 tahun terakhir, berusaha mengubah dirinya ja...