"Kalau memang sudah jodoh mau bagaimana lagi?"
- Happy reading -
*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!
🌺🌺🌺
Huh, ini skenario Allah ya? Batin Haidar.
***
"Ini bun," ucap Haidar dan menaruh dua paper bag yang tadi ia beli.
"Kamu ini kemana aja? Udah dibilangin jangan kelayapan juga," celoteh bunda, sementra Haidar hanya diam dan menyimak apa yang disampaikan bundanya.
"Udah sana bersih - bersih dan pakai baju yang bagus," instruksi bunda yang membuat Haidar mengerutkan keningnya.
"Baju yang bagus? Maksudnya?" tanya Haidar yang bingung dengan perkataan bundanya.
"Koko atau blazer atau apalah, intinya yang bagus yang rapih yang ganteng," ucap bunda yang semakin membuat Haidar bingung.
"Maksud ku untuk apa?" tanya ulang Haidar.
"Udahlah bang, ikutin aja apa yang bunda suruh pake nanya segala," timpal Sarah. Haidar hanya diam dan menatap aktifitas ketiga perempuan itu di dapur, entah apa yang akan mereka lakukan yang pasti bukan sekedar untuk memasak makan malam.
"Haidar," panggil suara bariton itu.
"Kenapa yah?" sahut Haidar ketika melihat ayahnya memanggil di ruang makan.
"Sini nak," instruksi ayah Haidar.
Haidar melangkah menuju ruang makan, dimana ia melihat ayahnya tengah duduk menunggu dirinya menghampiri. Haidar melihat bagaimana sorot mata ayahnya, tenang tapi mematikan.
"Ayah kenapa manggil?" tanya Haidar yang kini sudah duduk tepat di kursi sebelah ayahnya.
"Menjadi seorang Jendral Muda Pertahanan Negara itu tidaklah mudah, banyak rintangan juga hal - hal yang harus kamu korbankan demi rakyat," jeda ayah Haidar.
"Untuk itu, ayah mau tanya beberapa hal penting. Yang pertama bagaimana skripsi kamu? Sebagai Jendral kamu harus pahan betul mengenai Hukum Perundang - Undangan dan Hukum Hak Asasi Manusia," ucap ayah Haidar.
"Lancar yah, cuman memang harus lebih ngejar waktu untuk pelantikan dua minggu kedepan," jawab Haidar lugas.
"Kalau calon istri bagaimana?" tanya ayah Haidar, membuat Haidar mematung ditempat.
Kejadian tadi siang dengan wanita bercadar itu, dan juga pertemuan abu - abu antaranya dengan wanita berhijab biru itu, kembali melintas dipikiran Haidar. Ia tak dapat menjawab pertanyaan ayahnya yang ini, sungguh Haidar benar - benar lemah dengan yang namanya cinta.
"Kenapa diam?" tanya ayah.
"Aku gaktau," jawab Haidar jujur.
"Ini, kamu bisa baca dan persiapkan diri kamu ba'da Maghrib teman ayah mau datang membawa putrinya, kalian akan ayah jodohkan," ucap ayah Haidar dan berlalu pergi meninggalkan Haidar yang mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibi Singa Allah [1 Andara]
Romance[COMPLETED] [TAMAT] - [SERIES #1 ANDARA] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Ini adalah sebuah cerita cinta pertama setelah ia kembali.. Yang berujung dengan SAH.. Rayya Humaira Fera Wanita yang selama 2 tahun terakhir, berusaha mengubah dirinya ja...