Chapter 20

294 31 12
                                    

Jujur saja aku merindukannya. Merindukan segala yang pernah terjadi dulu, bersama waktu, rasa, juga dirinya. Tapi sudahlah, aku sudah banyak berkhayal akan dirinya.

- Happy reading -

*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!

🌺🌺🌺

Rayya tenyata kita tak ditakdirkan bersama ya, rencana Allah sangat luar biasa bukan? inyaallah kini dengan ikhlas dan kelapangan hati, aku melepaskan mu untuk orang lain.

Sekarang memiliki mu bukanlah menjadi apapun lagi untuk ku, melainkan kebahagian mu menjadi yang utama untuk ku kali ini. Semua telah berubah ya, gadis keras kepala yang dulu aku jaga ternyata sekarang sudah menjadi istri sah dari Jendral Muda Pertahanan Negara.

Tak apa Rayya, aku akan mencoba melupakan mu perlahan - lahan. Sungguh rencana hebat Allah kali ini benar - benar tak dapat dipungkiri lagi. Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban, batin Kafka.

***

Disinilah aku berada, ruang kerja. Setelah selesai mengurus surat - surat pengunduran diri, aku tak mau membuang waktu lama - lama. Aku memilih segera merapikan semua barang - barang.

Ini adalah patah hati terhebat yang ku alami. Karena gadis yang ku cintai benar - benar sudah pergi, dan sampai kapan pun aku tak dapat menggapainya lagi.

Memang benar kata orang - orang. "Jangan terlalu membenci dan jangan terlalu mencintai,". Dan ya sekarang aku mengerti alasannya, mungkin ini salah satu teguran Allah untuk ku. Sepertinya aku telah lalai begitu jauh dari-Nya.

Tok tok tok.. Ketukan pintu itu berhasil membuyarkan lamunan ku.

"Masuk," ucap ku dari dalam.

"Permisi pak,"

"Iya ada apa?"

"Ini saya mau megembalikan file yang waktu itu bapak pinjamkan ke saya," ucap mahasiswa itu.

"File apa ya?" tanya ku bingung, karena aku tak ingat apa pernah meminjamkan file pada salah satu mahasiswa.

"Bapak kan waktu itu memberikan saran tentang skripsi saya, dan bapak memberikan file ini," terang mahasiswa itu.

"Ouh iya-iya, sudah gakpapa kamu bawa saja siapa tau nanti butuh atau mungkin teman kamu sedang skripsian," ucap ku.

"Baik pak, kalau begitu maaf sudah mengganggu waktunya,"

"Iya, emm nama kamu siapa?" tanya ku pada mahasiswa itu.

"Raffif pak,"

"Oh yasudah,"

"Permisi pak selamat malam, Assalamualaikum," pamit mahasiswa bernama Raffif itu dan berlalu pergi meninggalkan ruangan ku.

"Waalaikumsalam," gumam ku.

Setelah cukup lama aku berkutat membereskan barang - barang dalam lemari, aku segera beralih pada meja kerja.

Aku membiarkan tubuhku terhempas di kursi, mencoba untuk rehat sejenak. Teringat pertemuan pertama ku dengan Rayya saat Sekolah dulu. Gadis keras kepala yang selalu terlambat datang OSPEK, dengan alasan "macet".

Sudah dibilangin berapa kali pun, Rayya akan tetap terlambat. Dan ternyata itu terus berlanjut hingga bulan - bulan berikutnya, sudah ditegur hingga diberi surat peringatan tapi tetap saja, gadis keras kepala memang.

Tapi dari situlah aku mengenalnya. Gadis keras kepala bernama Rayya itu ternyata berhasil membuat ku bertingkah aneh. Aku masih ingat betul saat pertama kali aku menyadari bahwa diriku jatuh cinta dengannya. Itu terasa benar-benar sangat indah.

Sampai akhirnya hari demi hari ku lewati dengan amukan demi amukan yang ku terima dari Rayya. Dia selalu menolak setiap perilaku manis yang ku berikan, gadis itu sangat membatasi jaraknya dengan ku.

Entah ada alasan apa. Tapi aku tahu cepat atau lambat aku akan berhasil mendapatkan hatinya. Dan benar saja! Setelah cukup panjang proses yang ku lewati, akhirnya cinta ku diterima olehnya.

Dia pun mengakui, itu adalah kali pertamanya Rayya seorang gadis keras kepala merasakan yang namanya cinta. Lucu ya kalau diingat-ingat. Sikap canggung pertama kali saat aku menyapanya dengan panggilan "sayang", beberapa moment disaat dirinya diam membeku ditempat hanya karena menyaksikan perlakuan manis ku.

Jujur saja aku merindukannya. Merindukan segala yang pernah terjadi dulu, bersama waktu, rasa, juga dirinya. Tapi sudahlah, aku sudah banyak berkhayal akan dirinya.

Aku butuh waktu rehat sejenak dengan segala yang telah terjadi, tanpa melakukan apa pun hanya berdiam diri, mencari suasana hening dan redup. Dan dalam kesendirian aku bisa menumpahkan semua kesedihan ku, sambil menikmati masa-masa pilu yang tersakiti, juga bayang-bayang semua segala tentang dirimu, Rayya.

🌺🌺🌺

Purwakarta, 26 Januari 2021 - REVISI.
[18.52 WIB]

Kita bersedih - sedih dulu ya di part spesial Kafka. Huhu! Kalian kalau patah hati biasanya apa yang dilakuin? Kalau Rara sih nangis, sambil makan aja yang banyak terus kalau nanti capek mungkin Rara bakal stress terus depresi terus gatau lagi deh, soalnya Rara juga ngarang haha 😂.

Btw ada yang mau jadi jodohnya Kafka gak? Haha

Jangan lupa ya bund vote dan share ceritanya, supaya aku makin semangat updatenya!

Bye - bye!

-Raa.

Habibi Singa Allah [1 Andara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang