"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan," -Q.S. Ar Rahman.
Backsound
"Mencari Cinta sejati - Cakra Khan"- Happy reading -
*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!
🌺🌺🌺
Astagfirullah, batin Rayya beristighfar. Hari ini benar - benar kacau, entah apa yang akan terjadi lagi setelahnya. Rayya terdiam sambil memandangi dua laki - laki yang bertatapan dengan tajam itu.
***
"Apa yang kamu katakan?" tanya Haidar dengan rahangnya yang mulai mengeras.
"Anda siapa ya?" tanya Kafka balik membuat Haidar semakin memanas.
"Bisakah diulang ucapan mu tadi?" ucap Haidar yang tetap kekeh dengan pertanyaan awalnya.
"Mas Haidar cukup," ucap Rayya lalu menghampiri suaminya yang mulai tersulut api cemburu.
"Udah apa hum? Jelas - jelas pria itu sudah kelewat batas, dan kamu mau bilang cukup?" pertanyaan itu terlontas dari mulut Haidar, dengan nada yang sangat mendelik ditelinga Rayya.
"Rayya dia siapa?" pertanyaan Kafka membuat pasangan suami - istri itu menoleh.
"Kamu yang siapa?" balas Haidar dengan nada ketus.
"Saya Kafka, saya laki - laki yang akan mengkhitbah Rayya, lalu anda?" jawab Kafka dengan besar hati. Bukannya marah atau kesal, namun Haidar malah tertawa mendengar ucapan Kafka.
"Apa yang lucu? Saya sedang tidak bergurau, lebih baik anda pergi dan tidak mengacau urusan saya," ucap Kafka tegas kali ini, mungkin kesabaran sudah mulai surut ketika dihadapkan oleh lelaki itu.
Tawa Haidar berangsur hilang, disambung dengan smirk khasnya yang terkesan seperti The Devil. Ya mungkin memang benar, karena Rayya bisa memastikan suaminya ini sudah tersulut api cemburu yang terus saja ditiupkan setan.
"She is Mine," ucap Haidar dengan menekan setiap perkata yang keluar dari mulutnya.
Hal itu membuat kening Kafka mengerut sempurna, lelaki itu sedang mencerna baik - baik kalimat yang dilontar oleh Haidar tadi.
"Apa? Gurauan macam apa ini?" tanya Kafka menelik.
"Kafka, Haidar sudah nak cukup tidak baik kalian berseteru seperti ini," lerai Ummi yang sudah tak tahan melihat mereka berseteru sengit.
"Nak Kafka, Haidar duduk dulu ya. Rayya ikut Ummi sini," ucap Ummi dengan nada yang selalu tenang dan terdengar sangat lembut ditelinga.
Haidar menuruti ucapan Ummi dan duduk bersebrangan dengan Kafka, sementara Rayya membuntuti Ummi nya ke lantai atas.
Perang dingin diantara Haidar dan Kafka benar - benar sedang sengit - sengitnya. Mereka berdua saling melemparkan tatapan tajam, dan raut wajah kebencian. Sungguh tingkah mereka berdua kini tampak seperti anak kecil, yang sedang memperebutkan sebungkus permen favorit mereka.
"Nak, coba kamu jelaskan semua ini kamu pasti menetupi sesuatu kan dari Ummi dan suami mu?" tanya Ummi membuat Rayya tertunduk malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibi Singa Allah [1 Andara]
Romance[COMPLETED] [TAMAT] - [SERIES #1 ANDARA] BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Ini adalah sebuah cerita cinta pertama setelah ia kembali.. Yang berujung dengan SAH.. Rayya Humaira Fera Wanita yang selama 2 tahun terakhir, berusaha mengubah dirinya ja...