Chapter 5

330 46 4
                                    

"Mungkin aku memang tidak meminta mu, tapi Allah yang meminta ku untuk memiliki mu,"

- Happy reading -

*Bantu koreksi kalau ada typo, komen ya!

🌺🌺🌺

Ya Allah ku serahkan segalanya pada mu, Batin Haidar bertekad.

***

"Ummi Rayya berangkat ya," pamit Rayya sambil mencium punggung tangan ummi

"Hati - hati ya nak," pesan ummi.

"Iya mi, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Rayya segera bergegas memasuki mobil, dan meninggalkan perkarangan rumahnya.

Selama perjalanan pikiran masih tak bisa fokus, ia masih tak percaya kemarin benar - benar nyata. Pertemuan pertamanya, hingga perjodohan, Rayya tak habis pikir.

Sesampainya di Kampus Rayya tetap berjalan sendiri menuju kelasnya. Dalam diam, pikirannya masih kalut, ia tak dapat berpikir jernih untuk saat ini.

"Kok bengong bu dokter?" itu suara Alya yang tiba - tiba sudah ada di belakang Rayya.

"Eh? Enggak," jawab Rayya lirih.

"Hmm, pasti lagi mikirin yang semalem?" goda Alya.

"Udah dong Al," rengek Rayya.

"Hahaha berapa kelas hari ini?" tanya Alya mengalihkan topik.

"Dua, satunya pra Pratikum," jawab Rayya.

"Pratikum aja pake ada pra nya ya," gumam Alya.

"Namanya juga menghadapi ujian, harus ada latihan dulu," ucap Rayya.

"Oh berarti yang semalam itu latihan ya,sebelum sah hehe," ucap Alya random, yang membuat Rayya memerhatikannya sahabatnya bingung.

"Al sakit?" tanya Rayya sambil menempelkan punggung tangannya pada jidat Alya.

"Ih Rayya! Nanti kerudungnya jelek jangan dipegang - pegang, lagian aku sehat wal afiat kok," cibir Alya.

"Yaudah deh, Al aku duluan ya," pamit Rayya dan langsung berlalu pergi meninggalkan Alya yang tengah berkaca dengan layar handpone nya, sambil meniup - niup kerudungnya agar tegak. *yang cewek pasti sering kayak gini ya gak? 😉

Rayya langsung memasuki kelasnya, di dalam kelas sudah terdapat banyak mahasiswa yang hadir, karena memang jam pelajaran akan dimulai sebentar lagi.

Selama pelajaran berlangsung, fokus Rayya terus saja terpecah. Entah apa yang salah dengannya hari ini, setiap perkataan dan segala kejadian semalam, terus berputar - putar dipikiran wanita berusia 24 tahun itu.

Mungkin saja, sosok Lelaki bernama Haidar itu memanglah jawaban atas kegundahannya. Tapi, keraguan pun tak tersulut dari benaknya, tentang apa benar Haidar adalah takdirnya?

Tak terasa ternyata, hampir 1 jam lebih Rayya berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Kini Dosen matkul untuk Pratikumnya sudah keluar dari kelas, setalah mengingatkan mengenai Pratikum yang akan dimulai 30 menit lagi.

Habibi Singa Allah [1 Andara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang