Setelah berlari dari pria itu,ia langsung mengambil tas dengan buru-buru sehingga membuat temannya bingung dengan kelakuan Laula.
"Lo kenapa sih?, kaya baru ketemu setan terus kemana sepatu lo" tanya Elsa si keriting
"Iya lo,mana wine nya jangan-jangan lo disuruh balik ya sama bokap lo?" sambung Enzy gadis cantik disebelah Elsa
"Berisik banget sih,gue harus balik dan wine nya tadi pecah ok.besok gue cerita" balas Laula sambil pergi dari ruangan itu dan berjalan keluar klub.
Baru beberapa langkah ia keluar di klub,tapi sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Laula Reyna Hartanto,saya yang akan mengantarmu pulang supaya saya tahu dimana polisi harus mencari keberadaanmu" ujar pria itu sambil menenteng sepatu dan melihat kartu ditangannya."Sial kenapa gue harus ketemu sama dia sih" bisik Laula sebelum berbalik dan memberikan cengiran yang menapilkan gigi rapihnya.
"Oh om lagi,aku bawa mobil kok om ga usah repot-repot" ujar Laula sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah.
"Saya tidak menerima penolakan atau kamu mau kabur" balas pria itu sambil menarik tangan Laula menuju mobil sport nya.
"Om lepasin,aku gak bakal kabur kok,yah om lepas ya aku mau pulang" bujuk Laula mencoba melepaskan genggaman tangan pria itu.
Tanpa menjawab Laula dibawa ke dalam mobil dan diantar sampai ke rumahnya.
"Makasih ya om,lainkali ga usah anter lagi.oh ya mobik ku,ya tuhan pasti aku dimarahin sama papah,ini tuh gara-gara om" omel Laula."Mobilmu sudah sampai lihat itu,dan besok datanglah ke kantor saya kita bicarakan masalah ini" ujar pria itu sambil memberikan kartu namanya.
"Keluarlah,kamu tunggu apa? Saya harus pulang" sambung pria itu membuat Laula kesal dan langsung keluar dari mobil itu sambil membanting pintu nya keras.
"Dasar aneh,ganteng sih ganteng tapi sikapnya itu buat gue pengen mites dia sampe ancur" kesal Laula sambil membuka pintu rumahnya.
Ia tidak menyadari jika papahnya sudah menunggu dirinya sambil menatap dengan tajam.
"Papah akan kirim kamu ke yogya biar kamu dididik oleh eyang mu disana supaya tahu batasanmu" ujar pak reyno"Pah gak bisa gitu donk, Laula salah apa?" protes Laula.
"Lihat jam berapa sekarang?, kau habis minum alkohol kan dari klub kan?" tanya pak Reyno dengan nada tinggi.
"Ayolah pah Laula itu udah sebilan belah tahun,dan dikota besar kaya gini itu tuh wajar pah" elak Laula membela diri
"Papah tidak peduli itu,kau tetap harus ke jogja supaya kau tahu aturan atau kau tidak akan kuliah di kota impian" putus pak Reyno sambil bangkit dari duduknya.
"Ok,aku bakal buktiin ke papah kalo aku bakal bisa bayar kuliah tanpa bantuan papah,tapi Laula gak bakal kaya di sinetron yang pemain kabur karena keputusan sepihak papah" ujar Laula sambil pergi menaiki tangga dengan menghentakan kakinya.
Laula memasuki kamar dengan dengan kesal dan meremas kertas yang dipegangnya dan membuangnya.
Ia merebah dirinya dan menenggelamkan wajahnya dibantal.
"Ihh,nyebelin banget sih papah,gue lagi bego ngomong kaya gitu dapet darimana coba duitnya,belum lagi ketemu om-om,," Laula menghentikan ucapannya ia baru ingat jika pria itu memberikannya kartu nama."Dimana sih kartunya ngilang" gerutu Laula mencari kartu nama dari pria itu.
"Yes ketemu" kata Laula sambil membuka kartu nama yang sudah lecek karena remasannya.
Ia membaca kartu nama itu dan melihat nama yang tertera,
"Brian Kenrik Shoemaker" baca Laula pelan."Iya besok gue harus kesana supaya gue bisa dapet keringanan buat bayar" gumam Laula.

KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Chiderella
Romansa(Completed) Laula Reyna Hartanto seorang gadis yang sangat polos dan sering dipengaruhi oleh teman-temanya itu harus terjebak dengan pria dewasa yang sangat dingin dan kaku karena menghilangkan cincin yang harganya tidak masuk akal. Bagaimankah nas...