Laula dan Brian saling diam selama diperjalanan sampai Brian membuka pembicaraan.
"Apa yang kak Baby katakan?""Tidak ada, hanya tentang masa lalunya saja, awal tante Baby dan om Darwin bertemu" jawab Laula sambil mengelus perutnya
"Dia wanita kuat, walau tahu kak Darwin masih menyimpan Akira di hatinya dia tidak kabur kemanapun,dia malah membuat kak Darwin sangat mencintainya hingga saat ini dan takut kehilangan kak Baby" ujar Brian tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan yang sepi.
"Nyindir nih ceritanya om?" sungut Laula merasa tersindir
"Kamu ngerasa?" tanya Brian balik
"Tau ah, mending ngomong sama kaca" kesal Laula memalingkan mukanya.
"Kamu tahu, Jessline sudah melahirkan" Brian melirik kearah Laula yang terlihat tertarik.
"Tapikan ini belum waktunya, kita cuma beda satu bulan kok" Kata Laula tak percaya
Brian hanya mengedikkan bahunya
"Dia terjatuh dan pendarahan, ia sempat koma juga namun sekarang sudah sadar dan bayinya juga sudah membaik" jelas Brian santai"Kenapa kau tidak panik atau khawatir?" tanya Laula aneh karena biasanya Brian akan panik jika ada kabar buruk dari Jessline.
"Aku tidak mau karena menghawatirkan Jessline, kamu pergi lagi lagipula Jessline sudah bersama Alex" balas Brian, Laula hanya mendengus.
Mereka tiba di depan rumah,sebenarnya ia tidak ingin tinggal disini tapi apa daya Brian lebih berpengaruh.
Laula memasuki rumah terlebih dahulu diikuti Brian di belakangnya.
Mereka mendudukan diri di sofa hitam ruang tamu, dengan Brian yang menempel tepat disamping Laula."Om, bisa geser gak,gerah gue" ujar Laula jengah, dengan tingkah laku Brian yang selalu menempel padanya.
"No" jawab Brian yang sudah dapat dipastikan tidak bisa diubah.
Laula terdiam,ia masih memikirkan perkataan Baby, mungkin ada benarnya ia masih menghadapi Jessline yang masih jelas wujudnya, sedangkan Baby harus menghadapi orang yang sudah tiada, jika ia jadi Baby mungkin ia akan kabur sejauh-jauhnya.
"Brian, apa kau tidak mau menghubungi Jessline sekedar mengucapkan selamat mungkin" tanya Laula
"Sudah lewat chat, lagipula Alex yang membalas" balas Brian acuh sambil menyerukan wajahnya di perpotongan leher Laula dan mengecup lama.
"Ih apaansi, gue masih marah ya,minggir sana" usir Laula sambil menari badanya menjauh dari Brian.
"Laula, aku mau jujur tentang sesuatu" ujar Brian tiba-tiba serius.
"Apa?" tanya Laula tertarik.
"Sebenarnya, Sandy bukanlah kakak kandungku, dia anak dari kakaknya papih yang meninggal karena kecelakaan pesawat begitu juga mamahnya, papih sama mamih mengangkat dia dan memberinya kasih sayang seperti kepada anak sendiri, namun pengaruh dari Jasmine dia menjadi gila harta. Ya Jasmine adalah seorang yang gila harta aku tahu sebelum mereka berselingkuh" jelas Brian membuat Laula terkejut.
"Apa?, lalu kenapa om tidak langsung katakan pada Sandy, kalo begitu om yang jahat kan"
"Dengar Sandy berpikir, dia tidak akan mendapatkan apapun diperusahaan ia mencoba menggulingkan aku, namun aku hanya diam dan diam, tapi tidak lagi jika itu sudah bersangkutan dengan mu apalagi anak kita, jadi Jessline hanyalah korban keserakahan kakaknya sayang, itu kenapa aku selalu membantunya, namun bantuan ku disalah artika sebagai rasa cinta" tambah Brian sama mengisap pipi Laula.

KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Chiderella
Romance(Completed) Laula Reyna Hartanto seorang gadis yang sangat polos dan sering dipengaruhi oleh teman-temanya itu harus terjebak dengan pria dewasa yang sangat dingin dan kaku karena menghilangkan cincin yang harganya tidak masuk akal. Bagaimankah nas...