Part 5

4K 351 7
                                    

Mommy dari Brian yang tak lain Sarah langsung menghampiri mereka dan memeluk Laula erat.
"Kamu cantik banget nak,tante seneng banget akhirnya Brian nemuin orang yang tepat" Laula hanya bisa tersenyum kikuk mendengar pujian itu.

"Ya sudah mari kita makan dulu,biar gak kelaparan saat ngobrol" sela Jonathan daddy dari Brian.

Mereka semua duduk dengan santai karena sudah merasa sudah diterima.
Mereka makan dengan tenang tapi tidak dengan Brian dan Laula yang sedari tadi selalu berbisik.

"Tumben cuma makan sedikit" ledek Brian walau dengan berbisik.

"Diem,jaga image donk om" jawab Laula pelan yang masih bisa didenger oleh Brian,Brian hanya bisa tersenyum.

Semua itu tak lepas dari pengamatan Sarah.
"Laula kau biasanya memanggil Brian apa?" tanya Sarah tiba-tiba yang langsung membuat Laula salah tingkah.

"Mas,biasanya Laula panggil aku mas mah" sambar Brian.

"Yang aku tanya itu Laula bukan kau,siapa Laula?" tanya Sarah lagi.

"Iya kok tan,biasanya aku panggil mas Brian,iya kan MAS" tegas Laula sambil meremas tangan kuat sampai sang empunya meringis.

"Ouh ya umur mu berapa?,kau terlihat sangat muda" Sarah terus genjar menanyai Laula

"19  tahun tan,baru mau masuk kuliah" jawab Laula sopan.

"Mom udah donk biarin Laula makan dulu" protes mr Shoemaker.

"Iya iya dad,mom kan cuma pengen tahu doang perempuan yang bisa mendapatkan hati anak kita yang beku itu" kesal Sarah.

"Hatiku ga beku mom,cuma merasa akan ada yang mengancam saja" jawab Brian sambil menatap kakaknya garang.

Akhirnya mereka selasai makan,orang tua Laula dan Brian sedang berbicang ditemani sebotol wine mahal yang harganya seharga motor.

Laula dan Brian sedang duduk ditaman belakang dengan memandang bunga-bunga yang ditaman dan dirawat baik oleh Sarah.

"Om,kenapa sih kok om sama kakak om kaya musuh gitu?" tanya Laula sambil memainkan jarinya.

"Karena..,dia  saya dari belakang" jawab Brian singkat walau masih membingungkan bagi Laula.

"Om,gue ga mau panggil lo mas ga cocok gitu sama wajah lo yang bule-bule gimana gitu" crocosan terhenti karena ada sebuah benda kenyal yang menepel dibibirnya bukan hanya menempel bahkan melumat pelan.

Brian melepaskan pelan bibir dari Laula dan mengecup kening nya pelan.
"Saya sudah katakan bukan jangan panggil saya om"

"Ekhmm iya deh" jawab Laula sambil menunduk karena merasa pipinya memanas.

"Panggil saya mas Laula itu lebih baik daripada om" Brian memgangkat dagu Laula supaya mereka saling tatap.

"Iya iya,mas Brian.puas" ujar Laula sambil melepaskan tangan Brian dari dagunya.

"Wah..,wah.., kalian sangat romantis ya" ujar suara dari arah belakang mereka.

Mereka menoleh dan melihat Sandy dan Jasmine sedang berjalan kearah mereka dengan bergandeng tangan.

"Selamat ya Brian,calon mu sangat cantik" ujar Jasmine mengulurkan tangannya yang langsung disambut Brian.

"Terimakasih,yang terpenting dia bukan seorang jalang murahan yang dengan mudahnya berpaling" sinis Bria lalu menghempaskan tangan Jasmine

"Jaga ucapanmu Brian" sentak Sandy.

"Bukankah kau yang seharusnya jaga sikap padaku,dengan mengambil milikku apa itu sopan" Jawab Brian dengan tajam.

Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang