Part 7

3.6K 322 16
                                    

Brian melihat Laula semakin menjauh, ia tahu kata-kata nya pada Laula sangatlah kasar.
"Sial gara-gara dia,saya bahkan menyakiti orang yang tidak tahu apa-apa" geram Brian frustasi.

"Dasar om-om gila emang gue pembatu nya apa,ia gue tahu gue salah udah ilangin cincin yang mahalanya selangit itu,lagian dia berlebihan banget sih beli cincin mahal banget sih,benci banget gue" racau Laula sepanjang jalan.

"Mba gila ya,cantik-cantik kok gila" ujar salah satu pejalan kaki.

"Apa lo,gue lempar pake heels,jontor loe,pergi gak loe" sewot Laula sambil mengajung-ajung kan heels nya.

"Eihhh,galak banget,kaburrr" ujar pria itu sambil berlari.

"Sialan,eghh untung loe gemuk kalo cungkring gue banting loe" ucap Laula semakin kesal lalu melemarkan heels nya yang tentu saja tidak kena.

Brian yang melihat itu sedari tadi turun dari mobil dan mengambil heels Laula.
"Kamu itu punya kebiasaan ya untuk melempar sepatu" ujar Brian menghampiri Laula.

"Apaan sih loe,balikin sepatu gue sini" sungut Laula berusaha mengambil heels nya balik.

"Sudah saya bilang kalo saya enggak suka kamu ngomong loe gue" tegas Brian

"Terserah loe,balikin sepatu gue mahal tahu" ujar Laula

"Tidak akan saya berikan,sebelum kau masuk ke mobil dan bicara baik-baik sama saya" balas Brian mengangkat tinggi sepatu heels Laula.

Laula tidak menjawab ia hanya berusaha mengambil sepatu nya bahkan sampai melompat-melopat. Tapi karena ia kalah tinggi maka ia menyerah dan berjalan menuju mobil Brian.
"Cepet woy,panas nih" pekik Laula.

Brian berjalan dengan tenang lalh masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.
"Kita akan makan dulu,saya yakin kamu laper karena kita tidak sempat sarapan" ujar Brian melirik Laula.

"Iya gara-gara om,coba aja kalo ga marah-marah pasti aku udah kenyang,udah ganti baju,gatel tahu ga sih" ujar Laula sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya sudah,saya belikan kamu baju dulu,kita ke butik" kata Brian tanpa mengalihkan pandangan dari jalan

"Ga usah,di deket sini ada toko baju kita beli disini aja" ujar Laula sambil menunjuk sebuah toko baju.

"Kamu yakin,mau beli disini" tanya Brian sambil melihat toko baju yang sangat kecil menurutnya

"Udah tenang aja,aku pinjam uang dulu donk" pinta Laula,Briam merogoh saku dan mengambil dompetnya lalu mengambil uamg lima ratus ribu.

"Ini pilihlah,saya tunggu disini" balas Brian memberikan uang itu.

"Aduh ini banyak banget aku cuma butuh dua ratus ribu" Laula mengembalikan uang tiga ratus ribu pada Brian lalu keluar mobil.

Brian memandang Laula yang masuk kedalam mobil dan ia tersenyum.
"Kamu sangat berbeda,ahhh ada apa denganku" Brian menyenderkan tubuhnya sambil memejamkan matanya.

Setelah lima belas menit Laula kembali dan masuk kedalam mobil,ia melihat Brian yang tertidur,sangat polos dan tampan.
"Saya tahu kok,saya tampan jangan terlalu mengagumi" ujar Brian dengan mata terpejam.

"Apaan sih,udah ayo makan,leper nih" gugup Laula terlihat dari semburat merah di pipinya.

"Baiklah,kamu mau makan apa?" tanya Brian sambil memundurkan mobilnya.

"Makan ayam goreng" jawab Laula dengan semangat.

"Baiklah,kita ke resto langanan saya"ujar Brian tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan selalu fokus.

"ga usah resto,kfc aja murah enak cepet lagi" bantah Laula

"Tapi disana tidak sehat,terlalu banyak lemak" tolak Brian dengan alasan yang tidak masuk akal menurut Laula

"Ya udah gak usah makan aja sekalian,mau pulang aja" rajuk Laula dengan melipat tangannya di dada.

"Berhenti melakukan itu,kita akan pergi kesana" ujar Brian menyerah entah mengapa ia mudah menyerah seperti ini pada Laula jika pada wanita lain ia akan sangat egois bahkan pada gadis yang membuatnya seperti ini.

"Nah gitu donk" balas Laula dengan senyuman lebar.

Mereka telah sampai direstoran cepat saji,Laula langsung mengantri untuk memesan sedangkan Brian memilih tempat duduk.

"Hai,kamu brian kan,aku Sania" sapa wanita itu

"Saya tidak kenal anda" bales Brian singkat

"Masa kamu lupa,aku Sania kita pernah satu kelas pas kuliah di US" ujar wanita itu dengan gaya centilnya.

"Eh tante,minggir centil banget sih loe" ujar Laula dari arah belakang sambil membawa nampan penuh dengan makanan.

"Siapa sih kamu,dasar anak kecil bau kencur minggir sana" balas Sania sewot.

"Gue tunangannya,mending gue bau kencur daripada loe bau terasi" ujar Laula lalu menunjukan cincin di jari manis nya.

"Bohong kan loe,dasar tukang ngaku-nga..."

"Dia benar tunangan saya,ini cincin saya" potong Brian menunjukan cincin di jari manisnya.

Sania yang merasa malu langsung pergi dari sana membuat Laula tertawa.
"Dasar tante-tante ganjen" seru Laula

"Ternyata kamu ampuh juga ya,untuk mengusir wanita seperti dia" kata Brian sambil tersenyum membuat Laula tersipu malu.

"Apaan sih om,itu mah biasa aja lah" balas Laula sambil menunduk

"Mungkin kamu juga bisa membuat hati saya mencair kembali" ujar Brian......


Ouhh,meleleh kayw es aja ya😹😹

Jangan lupa votte dan comment

Love
Viadoa,#sorryfortypo



Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang