PART 24

3.1K 288 30
                                    

Laula membuka matanya perlahan ketika cahaya matahari mulai menyelusup dibalik tirai.

Matanya langsung disuguhkan wajah tampan milik Brian,pria es itu masih tertidur. Dengan perlahan Laula menyentuh wajah Brian pelan ia menelusuri dahi,hidung,lalu turun ke bibir yang semalam menciumnya ganas

Wajahnya langsung memanas mengingat semua hal itu.
"Udah puas liat wajah saya sambil senyam senyum sendiri" ujar suara yang mengagetkan Laula.

"Eh—,kapan bangun?" tanya Laula mencoba menutupi rasa malunya

"Sejak kamu pegang bibir saya,kamu ingin saya cium lagi" kata Brian vulgar membuat Laula hanya tersenyum singkat

"Saya mau mandi,setelah itu kamu" lalu Brian bamgkit dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah Brian masuk kedalam kamar mandi,Laula hanya mengunpat pada dirinya yang mudah tersipu.

"Bego banget sih loe Laula" maki Laula sambil memukul kepalanya pelan.

Laula menghentikan pukulannya dan ia langsung tersenyum begitu melihat pemandangan indah dihadapannya.

"Jadi penasaran Brian bakal bawa gue kemana ya?" tanya Laula pada dirinya sendiri.

"Saya bakal bawa kamu untuk sarapan dulu" jawab sebuah suara dari belakang

Laula langsung menoleh dan melihat Brian sudah rapi juga tampak segar.
"Om udah mandi,ya udah aku mandi dulu" ujar Laula lalu berdiri dan masuk kedalam kamar mandi.

Brian berjalan dan mengambil handphone nya lalu duduk disofa untuk melihat email yang masuk.

Tiba-tiba ada telpon yang masuk dan tertera nama Carry disana,Brian langsung mengangkatnya

"Ya Carry ada apa?" tanya Brian langsung

"Ihh tadi Jessline kesini nanyain loe,terus dia bilang dia abis—,"

"Bagaimana keadaan Jessline?" tanya Brian walau dengan nada datar

"Ya gitu,dia sih kelitan baik-baik aja tapi kan dia tadi cerita dia abis—_"  lagi dan lagi ucapan Carry terputus karena Brian

"Nanti aku hubungi lagi,aku mau sarapan" putus Brian sepihak begitu melihat Laula ada rasa bersalah terselip dihatinya dan penyesalan menanyakan kabar Jessline

Laula hanya menelan ludah pelan lalu tersenyum,dia tahu Brian tidak akan pernah terlepas dari Jessline tapi apa jika ia ingin bahagia dengan Brian tanpa ada nama Jessline itu salah.

Ia berjalan kearah Brian dengan senyuman dia memcoba terlihat baik-baik saja dan melupakan apa yang dia dengar tadi walau sudah dapat dipastikan ada luka yang tertoreh dihatinya.

"Laula tadi—,itu saya—" Brian merasa bingung untuk menjelaskannya.

"Ga papa pantes donk kalo seorang kakak menanyakan kabar adik nya" Laula tersenyum lembut

"Anyway kita mau kemana nih pak boss bosen dihotel" ujar Laula antusis mengubah suasa yang tadinya awkard menjadi ceria lagi.

"Kita sarapan dulu terus terserah kamu mau kemana saya cuma ngikut" kekeh Brian sambil memeluk pinggang Laula dan keluar dari kamar.

Mereka turun kebawah dan Laula langsung memilih menu untuk sarapan,pancake disiram coklat dan teh hangat sedangkan Brian memilih sandwich dan kopi hitam.

Mereka sarapan dengan tenang sangat malah.
"Kamu mau kemana?" tanya Brian memecah keheningan

"Aku mau ke Escadari Selaron,pantai Arpoador,terus malemnya kita ke Municipal theater of rio" jawab Laula semangat

Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang