Udara segar berhembus menyambut Laula yang baru saja keluar dari sebuah toko ditemani oleh Rey.
"Kau ini mau masak untuk berapa orang sih,banyak sekali belanjaanya" omel Rey yang sedari tadi memegang empat katong besar berlogo sebuah supermarket.
"Empat,kak Rey,Ad,aku sama dia" balas Laula mengelus perutnya yang bisa dibilang sudah besar.
"Kak aku mau makan ice cream yang ada di ujung jalan itu" pinta Laula sambil menatap Rey
"Tapi aku mau ada janji sama Enzy" Rey merasa sangat bimbang
"Ya udah kak,aku kesana sendiri nanti minta Ad jemput ya" putus Laula
Walau tampak sangat ragu tapi Rey mengangguk,Laula tersenyum setelah mendapat persetujuan ia langsung menyabarang ia sudah tak sabar buat beli es krim green tea,ugh membayangkanya saja membuat air liur Laula akan menetes.
Suara lonceng berbunyi ketika Laula memasuki kedai es krim itu,Laula langsung memesan.
"I want this one" tunjuk Laula pada es krim rasa green tea."Okey miss,please wait a minute" ujar pelayan itu yang langsung menscop es krim pilihan Laula.
"This your ice cream,five dollars miss" pelayan itu memberikan es krim pada Laula yang langsung dibayar oleh Laula.
Setelah itu ia berbalik sambil memakan es krimnya sampai ia tidak memperhatikan sekitar,hingga ia disadarkan oleh seseorang yang menabrak es krim nya hingga jatuh.
"My ice cream" lirih Laula menahan tangis persis seperti anak kecil.
"Sorry,are you ok?" tanya orang itu.
Laula hanya diam membeku suara itu,suara yang ia hindari selama lima bulan,suara yang pasti sudah bahagia dengan orang lain.
"Laula Maysa Harjono" tambah pria itu sambil memeluk Laula
Laula yang tersadar langsung mendorong dada pria itu dan berlari kecil sambil memegangi perutnya,setelah merasa aman ia duduk sebentar dibangku rasanya ia sangat lelah.
"Minum dulu kali,ibu hamil kok lari-lari" ujar seorang pria tampan
Laula memandang botol minuman dan pria itu penuh curiaga.
"Tenang aja gue gak kasih racun kok apalagi obat peransang ada hasrat gue sama ibu hamil" tambah pria itu sedikit vulgarLaula mengambil botol itu walau ragu dan meminumnya
"Terimakasih" lirih Laula"Kenapa bumil kaya loe lari-lari kaya dikejar setan?" tanya pria itu membuka topik pembicaraan.
"Bukan setan,tapi malaikat" jawab Laula sambil tersenyum
"Malaikat,loe panas apa gimana sih?" tanya pria aneh
"Iya malaikat yang udah buat gue lebih dewasa dan buat gue segera punya bayi mungil ini,walau gue harus bayar dengan kepahitan" jelas Laula
"Yea bego,itu mah bukan malaikat tapi lucifer" cibir pria itu yang membuat Laula tertawa keras samapi-sampai air matanya keluar.
"Lucu deh loe,oh ya siapa nama loe? Gue Laula" Laula mengulurkan tangannya
"Mike,michel" Mike menerima uluran tangan Laula
"Ya udah gue balik dulu" pamit Laula kemudian berdiri
"Loe sendiri woy,bumil" pekik Mike tapi sayang Laula sudah menjauh.
Laula kembali ke apetementnya sekarang ia sedang menunggu lift,tapi sungguh entah mengapa ia sangat takut bertemu dengan seorang Brian Kenrik Shoemaker.
Masih teringat bagaiman sakitnya hatinya ketika ibu dari Brian menghina dirinya dan keluarganya. Itulah alasan Laula tak memberitahu Brian tentang kehamilannya toh buat apa Brian sudah bahagia dengan Jessline.
'Ting'
Suara lift menyadarkan Laula dari lamunannya kemudian dengan buru-buru ia masuk kedalam lift.
Laula memecet angka lima, lantai dimana ia tinggal tapi ada seorang pria dengan tudung hitam yang membuat Laula risih yang sedari tadi berusaha mendekati Laula bahkan sekarang ia ada tepat dibelakang Laula.
"Kenapa kamu kabur Laula,tidak baik untuk mu dan anak kita" ya pria yang baru saja bicara dan mengelus perut Laula itu adalah Brian.
"Ke—kenapa kamu sangat yakin ini anakmu?" tanya Laula sedikit takut
"Apa yang membuatmu yakin ini bukan anak ku" Brian balik bertanya yang tentu saja tak bisa Laula jawab.
Laula berbalik dan menatap Brian dalam
"Dengar kita sudah tidak ada hubungan,jadi berhenti datang pada ku dan mengganggu ku,aku tidak ingin dihina oleh keluarga mu lagi ataupun kecewa jadi pergilah,kamu tidak pantas dengan wanita bar-bar seperti ku" selesai mengucapkan itu Laula langsung keluar dari lift"Arghh,sial Laula tidak akan memaafkan ku dengan mudah,tapi aku tidak akan menyerah my Chinderella" gumam Brian dengan yakin pada dirinya sendiri
Laula masuk kedalam unitnya dengan air mata,ia melihat ada Rey sedang menonton tv bersama Enzy.
"Kak aku takut" ujar Laula membuat Rey mengadah dan melihat Laula yang sudah banjir air mata.Enzy langsung memeluk Laula dan menenangkannya,Rey mengelus rambut Laula pelan
"Ada apa La?" tanya Rey hati-hati
"Brian—Brian ada disini dan tahu tentang kehamilan ku,aku takut kak nanti dia akan mengambil anak ku" jelas Laula terisak
"Aku janji Brian tidak akan menyentuh kamu La,aku janji.istirahatlah dulu kamu terlihat sangat lelah" ujar Rey lembut
"Ayo La,loe tahu La Elsa bakal main kesini malam ini mau maraton nonton drakor yang baru" Enzy membawa Laula kekamar dan mencoba mengalihkan pemikiran Laula.
Rey menghubungi seseorang dan bicara sangat serius.
"Baiklah,urus semuanya blok semua akses tentang Laula sebisa mungkin,malam ini aku berangkat" setelah itu Rey memutuskan sambungan telpon.*****
Tebak Laula mau kemana hayo? Ada yang baru lagi hm
Ouh ya aku mau bikin story baru setelah ini jadi ada yang mau kasih saran cast aku masih bingung nih sama cast cowo yang umurnya 50 tahunan di story aku jangan lupa kasih saran kalian ya sekalian sama ig nya juga biar langsung aku liat hehe.
Jangan luapa kasih aku banyak pekerjaan dengan comment kalian okey tapi jangan lupa juha tekan tuh bintangnya hehe
Selamat hari Rabu semoga lanjar hari kalian
Viadoa❤
Ouh ya kalian votte mau story aku up dimana
1.Wattpad
2.Storical.co
KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Chiderella
Romance(Completed) Laula Reyna Hartanto seorang gadis yang sangat polos dan sering dipengaruhi oleh teman-temanya itu harus terjebak dengan pria dewasa yang sangat dingin dan kaku karena menghilangkan cincin yang harganya tidak masuk akal. Bagaimankah nas...