Part 35

3K 311 16
                                        

Pagi harinya Laula sudah bersiap dan keluar dengan koper besar,ia memutuskan untuk pulang ke Jakarta apapun yang akan ia hadapi nantinya.

Ia pergi secara diam-diam karena ia tidak mau lagi merepotkan Rey setelah mendengar pernyataan Rey semalam. Ia membuka pintu dengan perlahan ia keluar.

"Kabur lagi chinderella?" tanya suara dari belakang Laula saat ia akan menutup pintu.

Laula terkejut namum segera ia menetralkan wajahnya lagi dan berbalik menghadap Brian yang menyenderkan tubuhnya di dinding
"Bukan urusan mu" lugas Laula

Setelah mengatakan itu Laula menutup pintu perlahan dan menggeret kopernya mencoba mengacuhkan Brian namun baru beberapa langkah tangannya sudah ditarik Brian menuju lift.

"Lepasin gue,mr plin-plan lepas" pekik Laula yanh sama sekali tidak didengar oleh Brian.

"Pelan-pelan woiii,ibu hamil nih" dan perkataan Laula kali ini mampu membuat Brian berhenti.

"Benar kamu sedang hamil,anak ku tidak boleh kelelahan" kata Brian membuat Laula menghela napas lega namun belum sampai satu menit tiba-tiba tubuhnya digendong ala bridal style oleh Brian.

"Brian turunin gue" desis Laula yang merasa jantungnya masih berdegup kencang walau akal sehatnya berteriak untuk membenci pria ini.

Brian tidak mendengarkan dan masuk kedalam lift,Laula memandang wajah tegas namu pendirianya seperti alang-alang mudah berubah. Ia semakin dalam menatap Brian dan ia baru menyadari bahwa ia tampak tak terurus.

"Aku berantakan tanpa kamu" Brian bersuara dan Laula langsung mengalihkan pandangannya kelain arah.

"Jangan berlagak seperti korban" lirih Laula yang tak mendapatkan tanggapan dari Brian.

Setelah pintu lift terbuka Brian dengan tegap berjalan menuju mobil dan segera melaju menuju bandara.
Laula menjauh dari Brian setidaknya akal sehatnya masih berfungsi.

"Aku mohon berhentilah Brian,aku sungguh lelah aku juga ingin hidup bahagia setidaknya dengan anak ku" suara lirih Laula membuka pembicaraan

"Kamu akan bahagia bersama aku" balas Brian memandang Laula.

Laula balas memandang Brian dengan sayu seakan menyiratkan kelelahan bukan hanya raga tapi juga batinya.

"Apa kamu tidak mengerti,ini semua salah seharusnya aku tidak pernah pergi ke club dan bertemu dengan mu,melakukan perjanjian bodoh dan memyerahkan semua haraga diriku padamu—" Laula menjeda ucapannya cukup lama berharap Brian dapat mengerti

"Maka kamu tahu,aku gadis yang hanya berumur sembilan belas tahun hanya mampu bungkam ketika semua orang menghina ku,dan sekarang seharusnya aku bersenang-senang dengan keluarga dan teman-teman ku bukan bukan bersembunyi" air mata Laula mulai mengalir tak sanggup ia tahan.

"Kamu menyesal?" tanya Brian

"Jika kamu bertanya aku menyesal bertemu dengan mu maka jawaban adalah iya,tapi jika kamu bertanya aku menyesal mengandung bayi ini dengan jelas aku mengatakan tidak aku menyangi anak ini" jawaban Laula bagai tamparan keras bagi Brian.

Setelah itu mereka hanya saling diam hingga mereka tiba di lapangan udara dimana sudah ada pesawat Brian yang sudah siap.

Laula membuka pintu mobil tanpa menunggu Brian,Brian memeluk pinggang Laula erat tak peduli apa reaksi wanita hamil di sampingnya.

Mereka masuk kedalam pesawat,jika kalian bertanya kenapa Laula mau-mau saja itu karena jiwa emak-emaknya bangkit jika ia keukeuh pergi sendiri maka artinya ia harus semakin berhemat sedangkan uang ia punya hanya sedikit dan haraga tiket Jerman-Indonesia itu mahal.

Laula duduk disamping Brian,pesewat sudah siap teke off. Setelah aman dengan take off Laula melepas sabuk pengamanya karena membuatnya sesak.

Entah karena aura kehamilanya atau karena ia kurang tidur semalam rasanya matanya sangat berat dan tak sanggup menahan kantuk lebih lama lagi

Ia perlahan mulai tertidur,Briam melirik sekilas ketika mendengar suara dengkuran halus yang keluar dari Laula,ia tak bisa menahan untuk tersenyum.

Brian memindahkan Laula perlahan kesebuah ruangan yang sanga elegant dengan kasur king sizenya tak lupa beberapa foto menghiasi meja disamping ranjang.

Brian menurunkan Laula perlahan,ia menyingkirkan rambut Laula yang menutupi wajah Laula lalu mengecup keningnya lama.

"Jangan membenci ku Laula,aku akan membuatmu tidak menyesal bertemu pria tua ini" bisik Brian..
.
.
.
.
.

Hai gimana kabarnya,baik donk?? Oh ya kalo ada yang tanya mana nih mommy Baby sama Dady Darwin tenang mereka akan segera muncul.

Sorry for typo dan keabsurdan cerita ini

Jangan lupa banyakin votte sama comment terus share wkwkwk

Luvv

Viadoa

Follow:via1010_
Via_story1

Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang