Part 34

2.9K 313 10
                                    

Laula membulatkan matanya sempurna,bagaiman mungkin seorang Brian bisa masuk ke dalam kamarnya dan hei apa keamanan disini sangat buruk.

"Aku baru saja membeli satu gedung ini,jadi aku berhak mempunyai semua kunci kamar termasuk milik mu,my chinderella" ujar Brian seakan tahu semua pertanyaan yang ada dibenak Laula

"Ta—pi gimana mungkin?" tanya Laula bingung.

"Semua bisa terjadi,dan yah anak kita sudah berapa bulan ada disini" tanpa Laula sadari Brian sudah berdiri dan sekarang berlutut sambil mengelus perut Laula.

Laula merasa ada geleyar aneh yang menyebar keseluruh tubuh ketika Brian mengelus dan menempelkan telianganya di perut Laula

"Sorry daddy telat menyapa dirimu" ujar Brian sebelum mengecup perut Laula.

Laula memilih mundur pelan ia terlalu takut akan jatuh lagi dan kembali terluka
"Kenapa kamu tahu aku disini om?" tanya Laula membuat Brian mengadah menatap Laula.

Kemudian ia bangkit dan membimbing Laula ke kasurnya yang menurut Brian sangat sempit.

"Jawab aku Brian Kenrik Shoemaker" tekan Laula ketika Brian hanya membisu dan menatap matanya dalam menyiratkan kerinduan.

Brian berdehem pelan sebelum menjawab.
"Sejak kamu pergi aku selalu mencari keberadaan mu tapi sialnya kakak mu Ray itu sangat cerdas menutupi keberadaan dirimu tapi aku mendapat sedikit titik terang ketika Alex memberitahu keberadaan dirimu di New York dan belum sempat aku memeluk dirimu kamu sudah dibawa pergi lagi oleh Rey,saat aku bertanya pada Adriano dan menawarkan apa yang ia mau,ia tengilnya mengatakan uang ku tidak berlaku untuknya dan—"

"Tunggu-tunggu,Alex? apa maksud om itu Alex müler?" potong Laula,dan Brian hanya menganggukan kepalanya.

"Kamu mengenalnya?" Brian balik bertanya.

"Tentu saja,dia suami dari Jessline dan bagaimana bisa kamu membiarkan istrimu menikahi orang lain mr plin-plan" jawab Laula,membuat Brian menaikan sebelah alisnya dengan panggilan baru dari Laula.

"Alex mencintai Jessline dengan tulus,dia akan menderita jika hidup dengan ku" ucap Brian sambil mengelus pipi Laula yang tembam.

"Kenapa?"

"Karena aku hanya akan mencintai satu wanita yaitu Laula Reyna Hartanto" pernyataan membuat Laula sedikit bersemu malu,sial hormon kehamilan yang tidak bisa diajak kerja sama.

"Kenapa kasur mu kecil sekali,aku tidak terima seharusnya kau bisa tidur dikamar yang lebih luas,bahkan kamar ini tidak lebih luas dari kamar mandi ku" komen Brian yang membuat Laula langsung menatapnya tajam.

"Biar sempit yang penting terang,daripada kamar mu luas kali lebar tapi gelap siapa yang mau tidur di kamar serba hitam dan hijau milik mu,suram seperti kamu waktu diselingkuhi Jasmine, suram" sungut Laula tak terima

"Dan aku lebih suram saat ditinggalkan oleh gadis ceroboh yang suka melempar septu yang katanya mahal" bisik Brian tepat ditelinga Laula.

"Tidak merasa" acuh Laula lalu memdorong dan bangkit.

Ia membuka pintu dan sudah terlihat Rey membawa kantong belanjaan,wajah Laula berubah pucat dan keringat dingin mulai keluar.
"Kenapa loe,pucet amat liat gue"

"Eng-gak kok,kapan loe balik?" tanya Laula

"Tadi pagi,tapi gue langsung ngantor nih gue bawa makanan buat loe" kata Rey menunjukan paper yang dibawanya.

"Apa kabar Rey?" tanya Brian yang sudah berdiri di belakang Laula

"Kok,ada loe,La apa ini?" Rey memandang Laula penuh tanya

"Pas gu—gue pulang Brian udah ada dikamar" lirih Laula tak berani menatap Rey

"Terus loe biarin aja,enggak telpon keamanan?" Laula hanya bisa diam mendengar cercaan dari sepupu nya itu

Tanpa diduga Rey menarik Kerah baju Brian hingga membuat Laula sedikit terdorong,setelah itu ia memukul wajah Brian sangat keras hingga ia tersungkur dilantai,Laula baru saja akan membatu Brian tapi langsung dihentikan oleh Rey

"Loe bantuin dia,gue buka semuanya sama bokap loe,loe emang gak bisa dikasihanin ya La,dan loe muka loe setebel apa sih masih berani ketemu Laula setelah loe nyakitan dia" perkataan Rey membuat Laula terisak sedangkan Brian terlihat tenang mengusap darah segar yang keluar dari sudut

Brian berdiri dan memeluk pingang Laula tanpa khawatir dia akan dipukul lagi
"Silahkan umumkan pada dunia,kamu malah mempermudah saya menikahi Laula" tantang Brian

"Rey kamu sudah bahagia dengan Enzy tapi apakah salah untuk Laula bahagia?" tanya Brian

"Enggak tapi bukan sama loe" jawab Rey ketus.

Brian mencoba mengendalikan emosinya demi Laula demi chinderella-nya.
"Tapi anak ini butuh ayah Rey,and i'am his dad" tambah Brian kali ini sambil mengelus perutnya

"Ouh ya,i don't care mau berapa kali loe bilang loe bapa yang lagi dikandung Laula, loe tetap gak berhak" kata-kata yang keluar dari mulut Rey semua kebenaran tapi Laula sakit ngedernya

"Hiks—,pulang om—" lirih Laula yang pipinya sudah basah oleh air mata.

Brian ingin protes namun segera dipotong oleh Laula
"Aku mohon,kita bicara lagi setelah keadaan kalian tak bicara pake otot" pinta Laula yang diangguki Brian,Brian mengecup kening dan mengelus perut Laula pelan sebelum pergi melewati Rey.

"La,loe—" panggil Rey

Laula menatap Rey dengan sorot sedih karena kata-kata yang meluncur dari mulut sepupunya.
"Maaf kak,gue emang ga bisa dikasihani dan juga butuh belas kasian dari loe" setelah itu Laula masuk ke kamar meninggalkan Rey yang masih shock.

****

Yup udah ketemu hmmm tapi tantangan besar menati mereka.

Menurut kalian mampu gak Brian sama Laula ngelewatinya?

Gimana perasaan kalian baca ini?
#

siapsiapketemukenzomommybabysamdaddydarwin

Sorry for typo dan selamat bermalam minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo dan selamat bermalam minggu

Viadoa😻😘

Ig:via1010_
     Via_story( spoiler akan up disini dan kalian bisa tahu kehidupan tokoh yang lainya)

Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang