(Completed)
Laula Reyna Hartanto seorang gadis yang sangat polos dan sering dipengaruhi oleh teman-temanya itu harus terjebak dengan pria dewasa yang sangat dingin dan kaku karena menghilangkan cincin yang harganya tidak masuk akal.
Bagaimankah nas...
Laula mengerjapkan matanya karena cahaya matahari yang mulai menyelusup,ia meraba tempat sebelahnya tapi kosong.
Ia bangun dan duduk sebentar lalu berdiri kemudian keluar kamar setelah menggosok gigi dan mencuci muka, untuk mencari Brian
"Om...,om..,," panggil Laula tapi tidak ada sahutan
"Nona,tuan sudah pergi sejak tadi pagi" ujar salah seorang pelayan
"Ouh gitu, terimakasih bli" balas Laula berlalu.
Ia lupa Brian pasti sekarang sedang bersama Jessline,si adik-adikan nya Brian,Laula turun kebawah dengan malas tapi matanya membuat kaget saat ia melihat teman-teman dekatnya
"Laula..kagenn" pekik Enzy dan Elsa yang langsung memeluk Laula
"Kangen juga" balas Laula senang memeluk kedua sahabatnya
"Kok,loe pada bisa disini sih?" tanya Laula sambil mendudukan dirinya di sofa
"Kita dibaayarin sama calon suami loe" jelas Elsa
"Eh,kok loe ga kasih tau kita udah mau married padahal baru lulus,palingan loe ga pernah jalan sama cowo ternyata udah ada yang nunggu,untung ganteng pake banget" omel Enzy membuat Laula tersenyum kikuk
"Enggak kok,gini loe inget kan pas gue pergi cepet-cepet dari club" kata Laula sambil memandang Enzy dan Elsa
"Ohh,yang loe kaya abis dikejar setan itu ya" Enzy memastikan
"Iya,nah itu gue nabarak orang ya itu Brian dan loe tau gue ngilangin cincin dia" jelas Laula
"Ya tinggal loe ganti,berapa sih harganya?"tanya Elsa enteng tanpa beban
"Seratua dua puluh lima" jawab Laula
"Seratus dua puluh lima ribu?,bayar aja nih gue bawa duitnya" Elsa menyodorkan uang nya
"Bukan Elsa sayang,tapi juta" jawaban Laula membuat Enzy sama Elsa tercengang
"Bohong loe,mahal gila" sungut Elsa
"Iya makanya gue juga bingung"
"Dibohongin kali loe,loe kan gampang dibegoin" lanjut Enzy
"Saya tidak pernah berbohong" jawab suara dari arah belakang itu membuat mereka membeku
"Shtt,loe sih ngomong nya keras banget" bisik Laula kesal pasti abis ini ia dapat semprot dari Brian
"Ya gue kagak tau ada calon loe abis tadi dia bilang mau pergi,ya maaf" balas Enzy pelan
"Tau loe,udah tau kita dibayarin nanti pulang gimana berenang lewat laut" kesal Elsa menyenggol lemgan Enzy
"Bantuin ngomong donk La" bisik Enzy memohon
"Gue juga takut,dia kaya monster kalo marah" bisik Laula enggan
"Please La bantuin kita,loe ga sayang sama kita" tambah Elsa menunjukam muka memelas
Selalu aja begini kalo kepepet pasti Laula yang maju,dasar tapi Laula juga mau aja karena ia sayang sahabatnya
Laula berdehem pelan dan berdiri menghampiri Brian lalu memegang tanganya
"Gini mas,maksud Enzy itu Laula kan ga pernah liat surat cincin itu,jadi mereka ingin tahu,jangan marah ya" jelas Laula perlahan
Brian menatap mereka satu persatu membuat mereka menunduk takut,lalu tatapannya beralih pada Laula "Saya akan tunjukan, sebentar saya ambil dulu" ujar Brian mengecup kening Laula sebelum berlalu.
Enzy dan Elsa menatap iri pemanadangan itu,Laula duduk lagi dengan perasaan lega.
"Makasih ya,untung ada loe kita ga jadi balik lewat laut" ujar Elsa
Brian kembali dan langsung duduk disamping Laula lalu menyerahkan surat itu pada Enzy
Enzy menerimanya dengan gugup lalu ia membacanya dengan seksama,ia menelan ludahnya kasar lalu menyerahkannya pada Elsa.
Elsa tersenyum miris pada Laula "La,heh,gue rasanya ga bisa ngitung tuh nol,burem mata gue" Elasa menyerahkannya pada Laula
"Ya udahlah,ganteng ini dia,baik lagi iya ga el" Enzy menatap Elsa
"Iya bener,lagian kalo masih muda mah belum ada pengalaman gitu" Elsa meninpali dengan cangung
"Udah percaya sama saya" bisik Brian membuat bulu kuduk Laula berdiri
"Saatnya kalian pergi,bukan" seru Brian
Laula menoleh dan menatap Brian kesal baru ia senang bisa bertemu temannya sekarang sudah harus pergi.
"Tapi kan mereka baru dateng,kok gitu sih ga bisa apa liat aku seneng dikit" sewot Laula dengan mata menyiratkan kemarahan dan kekecewaan
"Tapi mereka memang harus pergi" balas Brian acuh
"Iya La,kita mau ketemu sama Adriano juga udah janjian" ujar Elsa tersenyum
"Gue ikut,masa kalian mau seneng gue ditinggal" Laula menatap kedua temannya melas
"Enggak bisa,kamu gak bisa pergi tanpa saya" tolak Brian mentah-mentah
"Apaan sih,gue juga gak pernah ya ngelarang loe pergi sama si Jessline,egois banget sih loe dan kalian kalo mau pergi pergi aja nasib gue tinggal sama manusia egois kaya dia" ucap Laula dengan emosi lalu pergi naik ke kamarnya
"Ya udah om kita pulang dulu ya" pamit Enzy dan Elsa yang diangguki Brian,sebenarnya mereka merasa bersalah pada Laula
"Boatnya udah didepan" ujar Brian sambil menaiki tangga untuk menyusul Laula
Di dalam kamar Laula hanya bisa terisak dikasur,ia membenamkan wajahnya dibantal,ia merasa Brian sangan egois dan licik,mungkin kemaren ia masih bisa menahan tapi sekarang rasanya sangat menyebalkan
Brian menghampiri Laula yang sedang tengkurap dan duduk disampingnya. "Nanti malam kita akan menyusul" ujar Brian tapi Laula mengacuhkannya dan tetap terisak
Brian mengecup pundak Laula singkat dan mengelus kepalanya
"Maafkan saya"
*****
Hai,kalo kalian jadi Laula kesel ga digituin apa malah seneng😂😂???
Salam kenal dari temen² Laula yang suka ngebohongin Laula tapi sayang sama Laula
Sorry for typo dan keabsurdan ini
Makasih udah mau votte dan comment yaa
Love Viadia😀❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.