Pagi ini Jessline sudah bangun karena ia ingin menyiapkan sarapan untuk Brian,saat keluar ia menatap sendu pintu yang masih tertutup disebelah kamarnya.
Jessline berjalan menuruni tangga,entah mengapa setelah menikah dengan Brian kehidupannya tidak bertambah bahagia,bahkan sekarang ia dihantui rasa bersalah pada Laula.
Ia tahu semua ini salah,tapi ia hanya ingin hidup bersama pria yang ia cintai,walaupun berkali-kali seorang Alex Muler menghubunginya tapi selalu ia abaikan.
Sebenarnya ia juga merasa bersalah pada Laula,tapi ia yakin Laula akan baik-baik saja karena banyak orang yang akan peduli padanya
"Jessline" panggil sebuah suara dari arah belakang
Jessline menoleh dan mencoba tersenyum manis
"Kak,ayo duduk dulu" ajak JesslineBrian hanya menurut dan duduk disamping Jessline.
"Kamu menyembunyikan sesuatu?" tanya Brian to the point
"Apa maksud kamu kak,aku gak ngerti?" Jessline balik tanya
"Berapa usia kandungan Laula?" sontak saja pertanyaan Brian membuatnya kaget
Jessline hanya diam menunduk tanpa mau menoleh pada Brian
"Aku tanya berapa usia kandungan Laula" tegas Brian dengan nada lebih tajam
"Li-lima bulan" jawab Jessline takut
"Lima bulan,lima bulan?,dan kamu diam saja selama ini?" geram Brian yang merasa sangat marah dan murka.
"Ak-aku takut kamu akan membatalkan pernikahan kita dan anakku akan lahir tanpa ayah" jelas Jessline dengan gemetar
"Lalu bagaimana dengan anakku ha?,tidak apa-apa jika ia terlahir tanpa ayah iya?,aku tak habis pikir Jess adik yang lucu berubah menjadi monster menakutkan" Brian menatap tajam Jessline
"Aku menyerah dengan sikap mu,aku akan berjuang demi Laula dan bayiku sekalipun aku harus dicoret dalam daftar keluarga" lanjut Brian meninggalkan Jessline yang juga sudah dipenuhi amarah.
"Akhhhhh,sialll Laula aku membencimu sangat membencimu" teriak Jessline sambil menarik taplak meja makan sehingga gelas diatasnya jatuh dan pecah
Jessline terduduk dilantai sambil meraung menyalurkan sakit dihatinya. Lalu ia terkejut saat ada sebuah tangan yang memeluk pundaknya.
"Sudah kubilang kamu akan hancur perlahan,sangat sakit bukan begitupun wanita itu,pergilah bersamaku dan kau tidak akan merasakan sakit ini lagi" ujar Alex memeluk erat Jessline
"Kenapa harus aku,kenapa aku selalu ditolak" racau Jessline sambil menangis
"Bersamaku kamu tidak akan ditolak,kita akan bahagia bersama anak kita dan kamu berhentilah menjadi monster yang penuh obsesi tidak pantas dengan wajah mu" lalu Alex mengelus perut Jessline lembut menyalurkan kenyamanan untuk Jessline
Jessline menoleh dan menatap wajah pria yang sedang mengelus perutnya yang tidak pernah sama sekali Brian lakukan.
Perasaanya sangat berkecamuk disatu sisi ia sangat mencintai Brian tapi ia akan selalu menjadi penjahat untuk itu,disatu sisi Alex yang sama sekali tidak pernah ia cintai tapi selalu menjadi tempat ternyaman untuk dirinya.
"Ap-apa ini akan selamanya atau hanya kesemuan?" tanya Jessline menatap dalam Alex
"Selamanya,bukankah kamu sangat tersiksa selama ini?" tanya Alex yang sangat tepat sasaran
"Ta-tapi aku sangat mencintai kak Brian" balas Jessline yang hanya dibalas dengan usapan lembut dikepalanya
"Dengar,jangan pernah paksakan perasaan itu bukanlah hak kamu,Tuhan sudah mengatur semuanya ikuti saja" jawaban Alex membuat Jessline terdiam semua yang Alex utarakan adalah kebenaran yang tidak bisa ia bantah.
"Bantu aku pergi dan bantu aku mempertemukan kak Brian dan Laula,aku ingin menebus semuanya" putus Jessline,sudah cukup selama lima bukan bahkan 10 tahun hidupnya dihabiskan untuk menarik simpati Brian,ia sungguh sangat lelah sekarang
"Aku bantu,ayo kamu harus berkemas dulu" Alex membantu Jessline berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
Jessline mulai memasukan pakaian yang ada dilemari tapi Alex langsung menghentikannya karena ia pikir buat apa bawa baju banyak toh nanti ia mampu membelinya.
"Kenapa?" tanya Jessline aneh
"Jangan terlalu banyak membawa baju,bawa saja sesuatu yang penting" jelas Alex
"Oh ya,kamu mau lihat hasil usg terbaru?" tawar Jessline sambil tersenyum lalu menyerahkan sebuah foto usg yang mampu membuat Alex tersenyum lebar
"Apa dia anak kita,ini mulutnya bukan" tanya Alex antusias,Jessline hanya terkekeh selama ini tidak ada yang tertarik termasuk sang kakak padahal ia juga yang mendukung dirinya menikah dengan Brian.
"Ini mata dan ini hidungnya" tambah Jessline
"Aku berjanjin akan membahagiakan kalian berdua" ujar Alex tulus lalu mememluk Jessline
Tanpa mereka sadari ada yang menatap mereka bahgia.
"Jessline" panggil orang itu yang tak lain adalah Brian"Kak,aku akan pergi dengan ayah dari anak ku,Alex maaf telah membuat hidup mu berantakn" ujar Jessline begitu melihat Brian
"Pergilah ke New York disana Laula berada,dan aku izin akan membawa Jesaline ke Jerman malam ini" pamit Alex yang diangguki Brian
"Kak aku akan membantu mu,aku akan membujuk Rey walau itu sulit" tambah Jessline
"Tidak usah,biar aku saja,kau perhatikan kandungan mu dan jadilah Jessline yang lebih baik lagi" lalu Brian mengelus kepala Jessline
"Terimakasih kak dan maaf semua keegoisan ku,aku pergi dulu tolong jangan beritahukan pada kak Sandy dan kak Jasmine" pinta Jessline sebelum benar-benar pergi.
Setelah kepergian Jessline,Brian langsung memesan tiket menuju New York agar ia tak menunda bertemu Laula. Ia akan menemukan mereka dan bahagia walau itu sulit.
******
S
eh seh seh ini adalah part Alex dan Jessline bagaimana? Suka apa benci?,
Gimana feel kalian pas baca part ini?
Jangan lupa beri aku pekerjaan dengan comment kalian tapi jangan lupa donk bintangnya di klik jangan pelit ga bayar soalnya
Sorry for typo dan salan jumat berkah
Viadoa😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Chiderella
Romance(Completed) Laula Reyna Hartanto seorang gadis yang sangat polos dan sering dipengaruhi oleh teman-temanya itu harus terjebak dengan pria dewasa yang sangat dingin dan kaku karena menghilangkan cincin yang harganya tidak masuk akal. Bagaimankah nas...