PART 25

3K 296 48
                                    

Laula terbangun karena merasa sangat haus,tapi pinggangnya terasa berat ternyata tangan Brian memeluknya erat.

Seketika pipinya terasa panas karena mengingat kejadian semalam begitu panas dan liar dan karena itu pula membuat ia harus bantal pergi ke municipal of Rio.

Ia menyingkirkan tangan Brian pelan walau itu membuat Brian menggeliat pelan,rasanya ia tidak percaya bahawa semalam ia sudah melakukan itu bersama Brian. Ia mengambil kaos Brian yang sangat kebesaran ditubuhnya.

Laula mencoba berdiri namum nyeri dipangkal pahanya membuat ia meringis dan kembali duduk.

"Akhh-," ringis Laula merasakan perih dipangkalnya

"Kenapa?" tanya Brian serak

"Sakit" jawab Laula polos sambil menatap Brian sayu

Brian mengerang melihat wajah Laula itu saja sudah membuat dirinya bergairah,sungguh ia merasa seperti pedofil dan maniak sex

"Sebentar aku siapin air hangat kamu bisa berendam" ujar Brian lalu mengambil boxer nya lalu turun dan berjalan kekamar mandi tanpa mau repot-repot memakai bajunya.

Setelah menyiapkan air hangat Brian kembali ke Laula dan mengakat Laula dan membawanya ke kamar mandi.

"Kamu berendam dulu,aku mau mandi dan meminta sarapan untuk kita" Brian menurunkan Laula pelan ke bathtub.

Laula menarik leher Brian mendekat kearahnya.
"Cie om udah ngomong aku kamu" kekeh Laula lalu mengecup bibir Brian singkat.

"Kamu jangan goda saya" geram Brian karena Laula tidak mengerti satu setuhan dari Laula menghasilkan reaksi pada tubuhnya

"Yaa,saya lagi deh,sini mr saya berendam bersama" ajak Laula makin giat menggoda Brian

"Jangan goda saya" bisik Brian lalu mengecup kening Laula

"Ya udah deh,gak maksa gue mah" belum bibir Laula kering Brian sudah bergabung bersamanya,dasar plin plan pikir Laula.

***

Mereka telah selasai mandi dan sekarang sedang menikmati sarapan dengan pemandangan yang langsung menuju pantai.

"Om,kita kapan pulang?" tanya Laula sambil melahap bacon nya.

"Besok karena lusa saya harus meeting direksi" balas Brian

"Emang kalo punya perusahaan itu cape ya?" tanya Laula lagi karena ia penasaran saja.

"Hn,saya sangat lelah itulah kenapa saya berlibur bersama kamu" lalu Brian mengigit roti yang ada ditangan Laula

Laula langsung mendelik pada Brian karena baginya memakan roti yang ia pegang adalah penghinaan,baru saja Laula ingin mengomel tapi suara dering telpon Brian mengalihkannya.

Brian mengangkat telponya begitu tahu yang menghubunginya adalah mamihnya
"Iya mih,ada apa?" tanya Brian

"............"

"Brazil,bersama Laula,kenapa?"

"..............."

Setelah itu Brian tampak mengacak rambutnya frustasi.
"Iya Brian pulang sekarang" lalu Brian menutup telponya.

Laula memandang Brian penuh tanya.
"Ada apa?" tanya Laula

Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang