Pagi ini Laula sudah bersiap,dia akan pulang bersama Enzy,Elsa,Adriano,dan Reymond
Orang tuanya sudah pulang tadi malam karena mulai besok lusa adiknya sudah mulai sekolah dan ia sudah harus bersiap untuk kuliahnya yang akan dimulai sebentar lagi.
"La,kita tunggu dibawah ya" ujar Elsa dari balik pintu
"Iya,bentar lagi gue nyusul" balas Laula.
Elsa dan Enzy sudah keluar terdengar dari suara pintunya,Laula memoleskan sedikit lip blam dibibirnya supaya tidak kering.
Laula keluar bertepatan dengan masuknya Brian,ia mentap Brian yang sangat berantangkan kemeja yang masih sama dengan semalam dan rambut yang berantakan walau ya tetap tidak akan hilang tampannya.
"Aku akan mengantar mu" ujar Brian lirih
Laula hanya tesenyum dan memegang tangan Brian yang tidak terbalut perban
"Sudah aku bilang,aku mau sendiri dulu,sendri,mengertilah""Aku akan memberi kamu waktu,tapi tidak dengan menjauh" tolak Brian mentah-mentah
"Terserah kamu,tapi aku mau saat itu kamu sudah yakin yang berada dihatimu itu Laula bukan Jessline,apakah Jessline itu hanya adik bagimu atau sangat berarti untukmu,yakinkan itu semua dulu" kata Laula lalu melepaskan peganganya dan pergi untuk menyusul temannya
Baru saja ia akan menggapai gagang pintu tubuhnya terasa tertarik kebelakang dan melihat tangan Brian sudah melingkarkan tangannya di Pinggang Laula
"Aku akan menemui kamu terus,sampai kau bosan tapi aku akan melakukannya sampe rasa bosan itu berubah menjadi kebiasaan"bisik Brian lalu mengecup pelan tengkuk Laula
"Udah ah om,jangan drama,lagian aku gak bakal kabur kok,kan aku masih punya utang" Laula melepaskan pelukan Brian dan keluar
Setelah melakukan chek out Laula menyusul teman-temannya di mobil,lalu mobil itu berangkat menuju bandara.
"Laula,gue sama Elsa mau minta maaf karena udah bikin loe malu" Enzy mencoba memecahkan keheningan tapi hanya ditanggapi senyuman oleh Laula
"Ga papa kok,udah dimaafin" Laula menyederkan kepalanya di kaca dan memandang keluar sana.
Mereka kembali hening mencoba mengerti Laula,hingga mereka sampai bahkan naik pesawat pun Laula hanya diam.
"La,gue sedih kalo loe diam kaya gini" lirih Elsa dengan mata berkaca-kaca
"Loe gak perlu nangis,ini udah jalan gue,liat gue juga gak nangis kan" Laula mengusap pipi Elsa yang sudah basah
"Sumpah La,kita mending liat loe nangis daripada loe diam kaya gini" tambah Enzy memeluk Laula,Elsa juga memeluk Laula
"Nangis La,gue tau loe sakit,gak baik terus nahan sakit" ujar Enzy dengan suara tercrkat.
"Hiks..,,,hiks——,iya gue sakit,gue bingung,loe semua tau ini pertama kali gue jatuh cinta tapi gue gak nyangka bakal sesakit dan sesesak ini" rintih Laula dengan terisak.
"Laula kita semua ada buat loe" ujar Elsa dan Enzy bersama
"Maksih loe semua disini buat gue" ujar Laula yang hanya diangguki kedua temannya
Saat mereka berpelukan tiba-tiba seorang pramugari datang dan memberinya makanan kesukaanya yaitu chips dan ada sebuah kertas putih juga.
Laula mengambilnya tak lupa berterimakasih dan tersenyum,pramugari itu mengangguk dan undur diri
Laula dan membuka kertas putih tadi.
Makanlah chipnya,supaya kamu lupa akan phobia mu,
Aku sangat merindukan tawa mu,jangan menangis tapi jika itu sangat sakit menangislah

KAMU SEDANG MEMBACA
Iam Not Chiderella
Romance(Completed) Laula Reyna Hartanto seorang gadis yang sangat polos dan sering dipengaruhi oleh teman-temanya itu harus terjebak dengan pria dewasa yang sangat dingin dan kaku karena menghilangkan cincin yang harganya tidak masuk akal. Bagaimankah nas...