PART 23

3.2K 299 22
                                    

Brian dan Laula telah tiba di kota Rio,Brazil dan sekarang mereka sedang duduk dimobil utuk menuju sebuah hotel disebuah pulau. Sungguh ia merasa melihat ia menjadi salah satu tokoh di flim vampir yang pernah ia tonton dulu.

"Om,kita mau kemana sih?" tanya Laula sambil melepas lengan Brian yang melingkar di pundaknya

"Kamu akan terkejut" balas Brian ambigu dan semakin memperbanyak pertanyaan didalam kepala Laula.

"Om,kemaren Jessline ga ngapain-ngapain kan,kalian ga selingkuh kan" Brian hanya terkekeh geli.

"Saya mengusirnya" jawab Brian jujur dan kembali menaruh lengannya dipundak Laula lalu mencium pelipis Laula.

Laula tersenyum senang lalu ia menyatukan jemari mereka,ia bingung melihat cincin yang melingkar di jari manis Brian.

"Kenapa?" tanya Brian karena merasa diperhatikan

Laula mengalihkan pandangannya dari cincin Brian.
"Sejak kapan kamu pakai cincin?" tanya Laula sambil mengusap jari manis Brian

"Sejak semalam"

"Boleh aku melihatnya?" pinta Laula,lalu Brian melepas cincin nya itu dan menaruhnya di telapak tangan Laula.

Laula melihatnya dengan seksama sangat sederhana dan tunggu ada namanya diukir didalam cincin itu

Laula tersenyum ternyata manusia es seperti Brian bisa sweet banget.

Laula kembali memakaikan cincin itu pada Brian,sungguh pasti semua orang akan mengatai ia bodoh disakati tapi dengan mudah memaafkan lagi tapi seperti itulah hatinya kadang ia juga merasa kesal.

Tapi semua yang dilakukan oleh pria tua dingin ini bisa membuat dia meleleh seperti coklat kena panas. Laula menyandarkan kepalanya didada Brian dan Brian semakin erat memeluknya walau pandangannya tetap menatap lurus.

"hemos llegado señor" ujar supir itu tiba-tiba dengan bahasa yang bahkan sedikitpun tak Laula mengerti

"bajar el maletín" ujar Brian dengan nada memerintah

"Ayo turun kita sudah sampai" ajak Brian sebelum turun lalu diikuti Laula.

"Gracias" kata pria itu setelah menerima uang dari Brian yang entah berapa itu kemudian pergi.

"Biar aku bawa sendiri" Laula mengambil alih kopernya karena selama ini tidak ada yang pernah menyentuh kopernya kecuali mamahnya.

"Kenapa?" tanya Brian curiga

"Aku senang membawa koper sendiri terlihat keren saja" cengir Laula.

Brian memilih masuk kedalam hotel,dan Laula hanya bisa kagum sangat indah Emiliano Rio nama hotel itu.

Setelah chek in mereka masuk kedalam kamar dan Laula lebih terkagum lagi view nya langsung ke laut,sepertinya Brian sangat menyukai Laut.

"Om kita satu ranjang?" tanya Laula ragu

"Hn-"

"Ga ada double bad ya" tanya Laula lagi,kali ini Brian tidak menjawan dan malah masuk kedalam kamar mandi.

"Kita udah pernah mandi bareng jadi buat apa double bad" kata Brian sebelum menutup kamar mandi.

Laula hanya bisa diam dan memilih duduk di sofa,dan merebahkan tubuhnya,lalu mengambil handphone untuk mengecek sosial medianya.

"Gila mereka beneran jadian,cepet amat ka Rey" pekik Laula begitu mengetahui Reymond memasang foto Enzy.

Laula langsung menghubungi Enzy tapi tidak ada jawaban.
Laula kembali merebahkan dirinya dan memilih mendm Enzy.

Iam Not ChiderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang