Kekasih Baru?

1.7K 97 0
                                    

*Author's POV*

Debby masih memaku ditempat, matanya lekat menatap Yair tak berkedip, Debby yakin sekali jika saking gugupnya tangannya pasti sudah dibasahi keringat.

"Debby, maukah kau jadi pacarku?"

Yair meraih tangan Debby dan menatapnya dalam, Debby makin tergagap.....

Ia harus bagaimana sekarang? Otaknya serasa beku seketika.

"Debby?"

"Emm i...iya Yair?"

Debby tergagap meladeni tatapan Yair yang serasa menembus dalam hatinya

"Jadi bagaimana jawabanmu?"

"Aku.....aku.."

mendadak Debby lupa cara menyambung kata, otaknya benar-benar berhenti bekerja, system tubuhnya menjadi kacau, jantungnya berdetak tak karuan, Yair masih menatapnya dalam, Debby bertambah gugup seketika

"Jadi bagaimana Debby Ryan maukah kau jadi pacarku?"

Yair meraih satu tangan Debby lagi dan mengengam keduanya erat, Debby menghela nafas sejenak menetralisir gemuruh di dadanya, Ia harus bilang tak bisa agar tak membuat Yair terus menerus berharap

"Yair aku...Justin!"

Mata Debby menangkap siluet Justin di belakang tubuh Yair menatap ke arahnya datar, wajah Justin benar-benar datar tak tertebak, Debby takut sekali dengan Justin yang begini

"Justin tunggu!"

Debby menghentakan genggaman Yair dan mengejar Justin yang berjalan menjauhinya, Yair masih memaku ditempat tak mengerti apa yang terjadi dan Debby terus berlari mengejar cintanya

"Justin tunggu...kumohon."

Akhirnya Debby berhasil juga mengejar Justin, Debby meraih tangan Justin lembut dan membalikan badannya, Justin hanya menatap gadis itu datar dan melepaskan genggaman tangan Debby

"Maafkan aku..."

ratap Debby pilu, Justin masih saja menatapnya datar tak berekspresi

"Untuk apa?"

Debby nyaris menangis mendengar nada sarkatis Justin, jelas sekali kali ini Justin marah besar padanya

"Untuk yang tadi soal Yair, maaf aku sungguh minta maaf tapi aku tentu saja tak akan menerima Yair, aku hanya mencintaimu."

Debby meraih tangan Justin sekali lagi namun lagi-lagi Justin menampisnya, Justin menatap tajam Debby hingga gadis itu sedikit merasa ngeri

"Kau tahu? Persetan sekali dengan kau atau Yair, memangnya aku harus peduli?"

Justin berucap sinis dan berlalu pergi, Debby merosot di tempat Justin tak pernah sekasar ini padanya, se arrogant-arrogantnya Justin baru kali ini Debby mendengarnya berkata sekasar itu padanya, Debby takut semuanya tak bisa kembali seperti semula

Before you go away
So far away
I really need you to know
Baby, it's not just you

You know it hurts me too
Watching you leave
With tears on your sleeve
Notice that mine aren't exactly dry

Baby, it's not just you
That's hurting
It's me too

-

Tiga hari berlalu dan Debby mulai lelah, Justin terus berdiam diri, pria itu memang tak marah atau memebentaknya, tapi Justin terus saja diam.... jika seandainya berbicara pun hanya sepatah dua patah kata sarkatis yang keluar, tiga hari itu juga Debby terus menangis semalaman dan matanya bengkak, sudah mirip panda dengan kantung di bawahnya, orang-orang saja sampai heran mengapa Debby Ryan yang dulunya ceria berubah muram dengan mata panda yang tergantung sembab,

"Justin!"

Debby memekik senang saat sosok Justin muncul di halte, pria itu nampak seperti biasanya tenang dan datar, Justin duduk di bangku halte tanpa mengucap sepatah katapun pada Debby, hati Debby mendadak pilu tapi bukankah ia harus kuat?

"Justin dengarkan aku sekali saja, Justin...."

suara memelas Debby tak juga berhasil membuat Justin menoleh, pria itu tetap menatap jalanan datar

"Justin aku..."

Kata-kata Debby terpotong saat Justin bangkit melangkah masuk ke bus yang baru datang, Debby buru-buru memasuki bus mengikuti Justin, Sekali lagi Debby mendesah kecewa saat Justin lebih memilih duduk di samping orang lain ketimbang bersamanya, Sekedar duduk di sebelahnya pun Justin tak mau

-

Dakota langsung melotot saat dirinya menatap sosok Debby yang bejalan limbung dengan wajah yang super duper kusut, Dihampirinya Debby segera dan merangkul sayang sahabatnya itu

"Oh sayang kau kenapa?"

"Aku baik..."

Debby mengulas senyum tipis mencoba meyakinkan Dakota bahwa ia baik namun gagal, Dakota tahu betul Debby tak baik

"Kau bohong, sabarlah sayang kau harus semangat, dramamu besok kan?"

Dakota menepuk pelan pundak Debby, Gadis itu hanya tersenyum, benar kata Dakota, ia harus semangat besok adalah hari pementasan dramanya, hari yang benar-benar ditunggunya sejak tiga bulan lalu dan Debby tentu akan memberi penampilan terbaiknya

"Gawat gawat!"

Tiba-tiba Bella dan Wero tergopoh-gopoh muncul dengan wajah luar biasa panik

"Hey., hey tenanglah ada apa?"

sergah Dakota bingung

"Kau tahu gossip telah menyebar? Dan kau tahu gossipnya? Gosh....aku yakin kau akan setengah mati terkejut mendengarnya ini sunguh sangat..."

"Oke Wero apapun itu beritahu kami sekarang!"

tukas Dakota mulai kesal

"Selena dan Justin berpacaran!"

"APA?"

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang