Belajar Dengan Replika ES

2.9K 139 0
                                    

*Debby's POV*

Mati, aku baru saja akan kabur, tahu-tahu Justin sudah muncul di ambang pintu, mana ekspresinya tak bisa ditebak, aduh kalau dia mengamuk gimana? Argh kenapa aku nekat menghampirinya yang belum jinak ini.

"Hey, kau melamun?"

Aku terkesiap ketika, Justin melambaikan tangannya di depanku, aku hanya memasang cengiran bodoh (lagi)

"Hei Justin bagaimana pagimu?"

pertanyaan bodoh! tuh kan Justin tersenyum miring padaku, ugh kenapa sih aku selalu salah tingkah di depan Justin? Debby bodoh!

"Pagiku? Luar biasa sekali, kau tahu? saat aku keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamarku, aku melihat seorang gadis dengan wajah baru bangun tidur dan masih mengenakan piama angry birdsnya sedang mengintipku yang belum pakai baju dari balkonnya, luar biasa kan?"

Justin terkekeh di akhir kalimatnya, blush wajahku kuyakin sudah merah semerah-merahnya, aaa aku malu sekali, aku bersiap kabur tapi Justin menahan tanganku.

"Eh jangan pergi dulu aku masih mau menikmati wajah kepiting rebusmu itu."

Justin kembali terkekeh, sial, aku sumpahi kotak tertawanya rusak karena mentertawakanku, aku yang mulai kesal pun memukul kepalanya dengan buku yang kubawa.

"Hey aku kesini bukan untuk menjadi badut gratis, aku minta kau mengajariku belajar agar aku bisa masuk Abraham, kau jahat!"

aku mendengus begitu kulihat Justin membekap mulutnya menahan tawa

"Enak sekali tadi kau menimpukku dengan buku tebal itu sekarang minta diajari, tidak mau!"

sungut Justin yang membuatku ingin melempar granat padanya

"Ahh... Justin ayolah ajari aku, aku mohon, mau ya? Aku kan begini juga karena ingin satu sekolah denganmu, kumohon.."

Aku memasang puppy face andalanku, Justin mendesah panjang lalu menganguk

"Baiklah, kembali kesini sehabis makan siang, tapi ingat belajar denganku itu tidak main-main, sekarang pulang sana!"

blammm... dan kemudian pintu di depanku tertutup begitu saja, argh.. pria tidak sopan! Membanting pintu di depan gadisnya

"Dasar Serigala berbulu kuning!"

aku menendang pintu kesal, namun sedetik kemudian aku mengaduh sakit ugh!

-

Siangnya aku sudah siap menenteng tas ranselku dan melangkah riang menuju rumah pacar lima langkahku itu

"Siang aunt Pattie."

Kulihat Pattie yang membuka pintu dan menyambutku dengan senyum ramah, aunt pattie cantik sekali apalagi mata hijaunya itu sungguh menawan dan satu lagi Aunt Patie itu ramah dan murah senyum tidak seperti anak lelakinya itu..

"Hey sweetie, wah lama tak melihatmu, kau tambah cantik."

"Auntie kita kan baru kemarin sore bertemu saat kau mengunjungi ibuku."

Aku tersenyum geli, haha wanita ini berlebihan sekali

"Oh iya aku sampai lupa kau pasti mau bertemu Justin ya? Naiklah ke kamarnya ia ada di kamar."

Aku menganguk bersemangat pada Auntie Pattie, wah aku akan belajar di kamar Justin, kyaaa tiba-tiba saja memikirkannya membuatku berdebar, kira-kira apa yang akan terjadi yah? Apa aku dan Justin akan saling bertatap tatapan dan lalu tanpa sadar mulai berciuman? My first kiss with Justin itu pasti hebat! Eh.. kenapa aku jadi ngawur begini? Ingat Debby tujuanmu itu belajar! tapi kalo Justin ternyata memberi bonus lebih aku tak menolak kok.

"Justin?"

Aku membuka perlahan pintu kamarnya dan.....

"Aaaa..."

aku kembali membanting pintu dan menenangkan jantungku yag mau copot, Oh Tuhan Yang Maha Kuasa maafkan aku yang tidak sengaja melihat Justin sedang menganti celananya hingga dapat melihat bokser merahnya itu.

"Hey kau sedang apa?"

Aku tersentak saat Justin yang sudah memakai pakaian lengkap keluar dari kamar dan menemukan pacarnya ini berjongkok di depan kamarnya

"Maafkan aku Justin aku tak sengaja.."

Aku menatapnya takut kalau dia mengamuk, tapi dia hanya mendengus dan aku bersumpah melihatnya menahan tawa hingga terbatuk

"Sudahlah tapi lain kali ketuk pintu dulu sebelum masuk kamarku, saatnya belajar dan buang semua tingkah bodohmu!"

ucap Justin dengan gayanya yang dingin mengalahkan es kutub itu, jika saja dia bukan orang yang kucintai sudah kubakar hidup-hidup dia!

"Nah sekarang kita belajar matematika dulu, hey kau dengar Debby?"

Aku yang sedang asyik menatap wajah Justin dari dekat sukses tersentak saat ia menjitak pelan kepalaku

"hehehe iya, ayo lanjutkan."

"Jadi jika ada pernyataan '4 bilangan genap jika dan hanya jika 2 + 1 >8' maka pernyataan tersebut ekuivalen dengan.."

ahh aku tak tahu dan peduli dengan rumus induksi matematika itu aku kan sekarang sedang asyik menikmati wajah Justin, menatap dalam dan cantiknya dua mata hazelnya itu, rambut coklat madu halusnya dan bibirnya yang ahh.... merah merekah mengoda, hihihi aku sungguh beruntung memilikinya

"Sudah puas?"

"Eh ada apa Just?"

"Sudah puas memandangiku terus? Kau mau belajar atau memandangiku, huh?"

Aku hanya tersenyum bodoh, mendapati aku tertangkap basah sedang memandanginya

"Kalau kau mau masuk Abraham denganku, kau harus belajar."

Justin berbisik di telingaku, Oh God jantungku kacau seketika ia semakin dekat... dekat... dekat... dan...

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang