Jebby Berakhir Sudah

2K 114 0
                                    

*Author's POV*

Debby tersentak kaget saat bibir Yair menyentuh lembut bibirnya, ingin rasanya Debby mendorong tubuh Yair dan berlari pergi, tapi itu hanya akan membuat dramanya hancur, perlahan Yair melepaskan bibirnya dan menyentuh pipi Debby lembut

"Kau hidup kembali putriku?"

"Ya itu semua karena cintamu, terima kasih.."

susah payah Debby mengucap dialog terakhirnya itu, tirai ditutup seiring gemuruh tepuk tangan yang menggema, narrator kembali membacakan narasinya dan dramapun selesai

"Debby."

Yair menyentuh lembut pundak Debby namun gadis itu menghentakannya

"Jangan sentuh aku Yair.."

Debby berlari ke backstage meningalkan Yair yang menatapnya sendu

"Debb...Debby..."

Liam dan Zayn kompak memangilnya saat gadis itu sampai di backstage, mereka juga kaget dengan perlakuan Yair, namun Debby mengacuhkan panggilan keduanya, gadis itu lekas pergi ke kamar ganti menukar gaunnya, Debby berlari disepanjang lorong panjang Abraham yang ia pikirkan hanya satu 'Justin' Debby terus berlari mengabaikan setiap orang yang memanggil namanya, Debby resah.. Justin pasti melihat Yair menciumnya tadi, ciuman pertama Debby yang harus ia relakan direnggut Yair.

Debby berbelok ke ruang gymnasium saat mendengar dribble-an bola yang sepertinya digiring kasar, lalu suara itu berhenti digantikan suara percakapan dua orang, satu diantaranya suara Justin, Debby membuka pintu gymnasium dan menemukan Selena yang berdiri dihadapan Justin dengan lengan yang melingkar di leher pria itu dan Justin hanya diam, Justin tak menolak atau berusaha menjauhi Selena, Debby mendekati mereka dengan perih yang serasa menusuk tajam di lubuk hatinya, Selena yang melihat kedatangan Debby tersenyum licik, gadis itu bukannya melepaskan diri malah memperat pelukannya, Justin yang melihatnya heran juga, pria itu memutar kepalanya dan melihat sosok Debby di belakang tubuhnya menatap nanar ke arahnya, tatapan Justin menajam, bukannya melepaskan diri dari Selena pria itu hanya diam bahkan ketika Debby menangispun Justin tetap tak bergeming

"Hei Debby, drama yang bagus, bagaimana rasanya bibir Yair?"

Selena maju mendekat kearah Debby, gadis itu menatapnya licik

"Bukan urusanmu!"

Debby melewati Selena dan maju ke hadapan Justin, pria itu tetap diam tak bergeming bahkan saat isakan Debby semakin menjadi

"Kita perlu bicara."

Debby menggenggam pelan satu tangan Justin namun pria itu menghentakanya kasar

"Tak ada yang perlu dibicarakan."

nada suara Justin terdengar dingin, Debby menyeka air matanya mencoba tegar

"Justin sekali saja berikan aku kesempatan untuk menjelaskan aku..."

"Sudah kubilang tak ada yang perlu dibicarakan! Apa yang kulihat tadi cukup jelas, aku heran kenapa kita masih saja mempertahankan hubungan ini."

Justin menatap tajam dua bola mata Debby yang saat itu juga kembali meneteskan air mata,

"Justin kau tak bisa begini."

Debby menyentuh pelan lengan Justin pria itu kembali menghentaknya keras

"Sudah dengar kan? Justin mau semuanya berakhir, pergilah kau."

Selena kembali bergelayut manja dilengan Justin, Debby menatap tajam gadis latin itu dengan penuh emosi Debby mendorong Selena hingga terjungkal

"Jangan ikut campur!"

Debby menunjuk wajah Selena kesal, gadis latin itu memasang wajah terkejutnya

"Justin dia kasar sekali..."

rengek Selena sedih, Justin menatap Debby sekilas dan membantu Selena berdiri

"Kau tak seharusnya begitu!"

Justin membantu Selena berdiri dan menyengol kasar bahu Debby sebelum akhirnya meningalkan gymnasium

"Kenapa tidak kita akhiri saja?"

jerit Debby yang membuat langkah Justin terhenti, pria itu melepaskan tangan Selena dan memandang Debby tajam

"Aku lelah denganmu, kau arrogant, kasar, pencemburu dan egois! Berapa kali aku terpuruk karenamu, berapa hari yang kuhabiskan menangismu? Setiap kau menyakitiku aku selalu memaafkanmu karena itulah cinta, setiap kata-katamu kuturuti, setiap kemauanmu kuiyakan, pernakah aku berkata tidak padamu? Berapa luas lagi kesabaranku untukmu? Aku masuk Abraham hanya untukmu, aku ikut cheers agar bisa berdekatan denganmu.... aku menjauhi Yair menjauhi Zayn untuk siapa? Dan kau mengabaikan semuanya, hanya karena Yair menyukaiku kau marah hanya karena Yair menciumku kau begini, kau pikir ini gara-gara siapa? KAU! Yair begini karena tahu aku single, siapa yang memintaku untuk merahasiakan hubungan ini hah? Kau! Kau yang minta backstreet kau yang memintaku menutupi hubungan ini, menutupi aku gadismu sementara kau membiarkan orang lain berpikiran Selena gadismu, ironis sekali... Aku memang bodoh, kenapa aku yang bodoh begini percaya saja ketika si perfect Justin Bieber menyatakan cinta padaku? Kau benar hubungan ini aneh, lalu kenapa kita tidak akhiri saja? Lets break up!"

Debby menahan isaknya dan berlari keluar gedung gymnasium, Justin memaku ditempat, kata-kata Debby benar, Justin egois, arrogant, kasar... bukan Debby yang tak pantas untuknya tapi dirinyalah yang tak pantas untuk Debby, Justin bodoh sekali

"Justin kita..."

Selena menyentuh pundak Justin namun pria itu menghentaknya kasar, Justin melangkah pergi dengan tatapan datar dan hati kalutnya

And in another life
I would be your girl
We keep all our promises, be us against the world
And in other life I would make you stay

So I don't have to say you were the one that got away
The one that got away

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang