Apakah Yang Akan Terjadi?

2.3K 117 0
                                    

'Ckrek' Acara konser di bawah pohon mapleku terhenti ketika suara jepretan kamera SLR terdengar jelas oleh telinga kelinciku ini, aku menoleh dan menemukan sosok seorang pria yang tengah asyik menjadikan aku objek fotonya, dia kan..............

-

*Author's POV*

"Zayn?"

Debby menganga lebar melihat sosok Zayn yang tengah memotret dirinya dari jarak beberapa meter di hadapannya

"Hey."

sapa Zayn sumringah menghampiri Debby dan duduk di rerumputan sebelahnya

"Kau memotretku?"

"Ya.... kau obyek yang menarik untuk di photo."

blush.... wajah Debby memerah seketika, Zayn tertawa pelan dan kembali mengangkat kameranya dan 'ckrek' memotret wajah Debby yang sudah memerah tak karuan

"Zayn hapus..."

Debby memekik histeris dan mencoba merebut kamera Zayn, tetapi Zayn lebih gesit untuk menghindar

"Tidak mau! Aku akan mencetak foto itu dengan ukuran besar dan menempelnya di mading, kau tahu wajah memerahmu itu sangat luar biasa cantik."

Zayn tersenyum kelewat manis dan blush.....wajah Debby memerah untuk kedua kalinya, Zayn tertawa puas

"Awas kau Zayn!"

Debby sudah bersiap menghujani lengan Zayn dengan cubitan namun Zayn sudah keburu berlari meninggalkannya. Debby tak menyerah ia tetap mengejar Zayn dan jadilah dua orang saling berkejar-kejaran heboh.

"Sudah... sudah cukup aku lelah."

Debby akhirnya menyerah juga ia kembali duduk di rerumputan dan mengatur nafasnya yang memburu, Zayn tersenyum dan mengambil tempat di sebelah Debby

"Kau tahu, aku suka sekali senyummu kau benar-benar mirip dengannya."

Debby melongo mendengar ucapan Zayn yang tak dapat ia tangkap maknannya, baru saja akan bertanya Zayn sudah melenggang menjauh

"Apa maksudnya?"

-

Sepulang sekolah Debby sudah berada di salah satu toko buah membeli separsel buah-buahan yang akan dibawanya menjenguk Yair, Dakota dan Wero menemaninya dan dengan 'sedikit' paksaan Justin juga sudah berada di sampingnya

"Terima kasih."

Debby menerima parsel buahnya dan bersama sahabat dan pacarnya mulai berdesakan di dalam taksi, Debby menyebutkan alamat rumah Yair dan taksi itupun mulai membelah jalanan New York menuju perumahan mewah di jantung kota New York

"Sudah sampai."

kata si supir taksi ketika taksinya sudah menepi di depan rumah yang dikelilingi pagar tinggi bercat hitam

"Terima kasih, ayo turun."

Debby menarik Justin turun dan pria itu hanya menguman panjang pendek. Wero memencet bel dan beberapa menit kemudian seorang nanny dengan seragam hitam dan celemek putih berendanya menyembul di balik pagar

"Cari siapa?"

"Yair danor, kami teman sekolahnya datang untuk menjenguk."

jawab Dakota, nanny itu menganguk dan mempersilakahan tamu-tamunya masuk. Wero, Dakota, Justin dan Debby segera memasuki rumah bergaya modern itu dan di ruang tamu bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang mempunyai mata yang mirip dengan Yair

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang