*Author's POV*
Debby bertahan akan diamnya, hingga Justin sendiri menjadi jengah, ingin ia bertanya tapi satu sisi hatinya menolak, setelah menimang ragu I-phonenya pria itu memencet tanda hijau pada sederet nomor di layar I-phonenya, pada deringan ketiga suara lembut seorang gadis mulai menyahut
"Halo.."
"Dakota?"
"Ya ada apa Justin?"
"Emm... aku mau tanya sesuatu kepadamu."
"Ya ada apa?"
"Emm.. kau tahu Debby kenapa?"
susah payah Justin bertanya, menahan segala gejolak arrogant dari dirinya, hening beberapa saat yang terdengar hanya deru nafas tak teratur keduanya
"Ada apa bertanya, mulai peduli pada Debby hah? Kemana saja kau?"
Dakota gagal menyembunyikan nada sinis pada suaranya, Justin menghela nafas berat sekali
"Maaf... kau tahu bagaimana sifatku."
"Debby marah padamu."
"Kenapa?"
"Kau tahu Berapa bulan kalian berpacaran? Hampir satu bulan! selayakanya gadis normal Debby juga menginginkan sebuah kencan dengan kekasihnya, apalagi ia menjadi kesal saat mendengar kau akan berkencan dengan Selena, pikirkan saja bagaimana perasaan Debby!"
kata Dakota berapi-api yang sukses membuat pria itu diam seribu bahasa
"Tapi aku tak pernah mengajak Selena kencan."
"Ya kami tahu itu."
"Lalu kenapa Debby marah?"
"Aaa.. Justin otakmu itu isinya apa sih? Tentu saja Debby marah karena ia merasa sebagai kekasihmu saja ia belum pernah berkencan denganmu malah mendengar hal buruk tentang itu."
pekik Dakota mengacak rambut pirangnya frustasi, jika saja Justin di depannya mungkin lengan pria itu sudah lebam kena cubitannya
"Lalu aku harus apa?"
"Ajak dia kencan bodoh!"
"Tapi.."
'tutt' Dakota mematikan sambungan telefon sebelum Justin sempat membantah, Pria bermata hazel cerah itu memutar keras otaknya, mengajak Debby kencan romantis? Bisakan pria arrogant sepertinya?
-
*Justin's POV*
Mengajak Debby kencan? Oh My God aku bahkan tak tahu bagaimana melakukannya, kenapa harus menjadi susah seperti ini? Dasar wanita
"24 dollar."
"Baiklah ini."
aku mengambil kembalianku dan pulang dengan setengah mati menahan malu menjinjing boneka angrybirds ini, ugh!
-
*Debby's POV*
"Debby ada Justin di bawah!"
teriakan momku sukses membuyarkan hafalan naskah scenarioku.
"Debby!"
"Iya mom."
Dengan malas-malasan aku bangkit keluar kamarku, ugh sebenarnya aku malas jika harus berurusan dengan pria arrogant itu
"Hei just."
sapaku malas begitu melihatnya berdiri di depan pintu rumahku
"Emm Debby."
tingkah gugup Justin membuatku curiga, ada apa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Boyfriend
Novela Juvenilcinta itu tidak memandang seberapa buruk pasangan kita, bukankah kekurangan dan kelebihan akan menjadi sempurna? WARNING!! THIS STORY IS BY NINDYA KARTIKA NOT BY ME