*Author's POV*
Euforia kemenangan Abraham memenuhi atmosfer gedung pusat olahraga di jantung kota New York itu, terlihat jelas pancaran rona bahagia dari Tim Abraham yang berbanding 180 derajat dengan lawan tandingnya yang harus menelan pil pahit kekalahan sore ini.
"Congrats kau hebat."
Debby memeluk Justin sekilas dan Justin membalasnya dengan senyum simpul
"Kau tak ingin memberiku selamat?"
Sebuah suara muncul dari balik pungungnya membuat Debby menoleh dan menemukan sosok Zayn tersenyum lebar padanya membuat Justin mendengus kesal
"Selamat Zayn."
ucap Debby tulus tak lupa disertai sebuah senyum manis
"Hai guys."
Tiba-tiba Niall sudah menyeruak di tengah-tengah Debby, Zayn dan Justin dengan cengiran khasnya
"Setelah ini pelatih akan mentraktir kita pizza, kau ikut Debby?"
tanya Niall menatap Debby yang langsung tersentak
"Aku? Tidak terima kasih."
"Ayolah ikut saja, tim cheers juga ikut kok, kapan lagi coba?"
bujuk Niall, Debby melirik pada Justin yang menatapnya dengan ekspresi tak tertebak
"Ayolah Debby ikut saja."
Tanpa di duga Zayn merangkul Debby membuat wajah gadis itu memerah seketika, Justin berdehem keras membuat semua pasang mata tertuju padanya, Debby yang menyadari kode itu langsung menjauhkan diri dari Zayn
"Baiklah aku ikut, aku pergi dulu menemui Bella."
Debby langsung membalikan badan dan menunduk mengingat betapa tajamnya sorot mata Justin tadi.
-
*Debby's POV*
Kini aku sudah ada di sebuah bistro pizza di ujung jalan green street bersama tim cheers, tim basket, Wero dan Dakota yang di ajak pula oleh Ryan dan Chaz yang notabene anak tim basket, Makan pizza yang satu ini sudah seperti test tahan emosi saja, bagaimana tidak? Aku harus menahan diri melihat Justin yang di apit oleh Selena dan Jasmine di kanan kirinya, sedangkan aku harus rela duduk di meja yang terpisah beberapa meter di belakangnya, Oh God ini sungguh tahan emosi
"Kau baik Debby?"
"Hah?"
kupandang Zayn yang duduk di depanku dengan ekpresi tak mengerti, Zayn menunjuk salad di depanku dan detik berikutnya aku ternganga melihat betapa aku menghabiskan setengah botol mayonese gara-gara memandangi Justin tadi
"Aduh aku bodoh sekali."
rutukku pelan yang sepertinya di dengar Zayn karena pada detik itu juga ia tertawa geli.
"Aaaa Justin kau harus coba ini, pizza dengan toping pepperoni kesukaanku."
aku melotot sempurna saat Selena dengan sadis menyodorkan sepotong besar pizza ke mulut Justin yang langsung terbatuk
"Aduh kau kasar sekali sih ayo Justin minum."
Ini lagi si ratu lebah dengan centilnya menyodorkan sekaleng softdrink pada Justin, hahahah lucu sekali pacarku sudah mirip raja minyak dengan dua gadis kecentilan di kanan kirinya grr
"Debby."
"Apa?"
sahutku saat si blonde sialan itu memanggilku, oh tidak sekarang Jasmine dan Selena sedang berebut mengelap noda saus di sudut bibir Justin dan pria itu tak protes! Argh ingin sekali aku bom bistro ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Boyfriend
Novela Juvenilcinta itu tidak memandang seberapa buruk pasangan kita, bukankah kekurangan dan kelebihan akan menjadi sempurna? WARNING!! THIS STORY IS BY NINDYA KARTIKA NOT BY ME