Mistake that i don't regret

5.7K 898 45
                                    































Lucu :((

Lucu :((

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





























Hening. Hanya semilir angin pagi yang mendobrak kaca mobil dari luar untuk meriuhkan suasana. Tak ada niatan dari keduanya untuk memecah keheningan barang menyalakan radio saja. Atmosfer kecanggungan yang mulai menyelimuti mereka semenjak terbangun dari lelapnya. Taehyung yang terkejut karena menemukan tubuh telanjang Jungkook berada di sampingnya, sedangkan Jungkook yang merasa dirinya amat sangat memalukan karena dengan sadar menawarkan sesuatu yang luar biasa gila terhadap kakak lelakinya malam lalu. Tak ada acara mandi, keduanya langsung mengenakan pakaian dan merapikan diri dalam keheningan yang teramat canggung. Beruntung saja mobil Jungkook dapat hidup kembali dengan baik. Hingga Jungkook dan Taehyung baru menyadari bahwa ada hal terpenting yang sepatutnya dipertanyakan semenjak keduanya sama-sama sadar dan berpandangan.

"Hyung?" Jungkook mulai berani memutar wajahnya ke arah Taehyung, setelah dari tadi hanya menunduk dan membuang pandangannya ke luar jendela mobil. "Uh, begini, sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin? Bukankah kau bersama dengan dokter itu? Kenapa kau bisa sampai berada di hotel bersama Soojin?"

"Soojin?" Taehyung menoleh sesaat pada Jungkook sebelum kembali fokus pada jalanan di depannya. Kedua alisnya bertaut, samar ada gurat kesal yang tercetak di antara wajah sempurnanya. "Ah, temanmu yang jahil itu?" Jungkook bahkan tak mengerti, mengapa selama ini Taehyung tak bisa berkata kasar? Bahkan kepada orang-orang yang telah berbuat jahat dan merugikannya. "Kemarin sore, saat aku sedang makan di Jagalchi bersama Nayeon, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan berkata bahwa dia adalah temanmu. Awalnya aku pikir mungkin dia adalah pacarmu, Jay. Tapi, mengingat seleramu ... kurasa, bukan?"

"Lalu, lalu?" Jungkook bertanya penasaran, masa bodoh dengan hal yang tak dianggapnya penting.

"Akhirnya, aku mengajaknya makan bersama. Kita bertiga berbincang sekitar ... lima belas menit, mungkin? Dan ketika aku akan pulang bersama Nayeon, ponselku tiba-tiba hilang. Lalu, Soojin mendapat panggilan darimu dan berkata padaku bahwa kau sedang ada di club? Jadi, aku tak mungkin membawa Nayeon bersamaku. Gila saja, aku tak mau mengambil resiko dengan membawa seorang dokter di rumah sakit tersohor Busan ke tempat seperti itu. Akhirnya, Nayeon mau mengalah dan membiarkanku pergi bersama Soojin. Kemudian...." Taehyung tampak mencengkeram kemudi mengingat-ingat kejadian tempo lalu, "Di perjalanan ... Soojin memberiku air mineral, hanya air mineral biasa, Jay. Dan setelah itu, yang kuingat, aku hanya merasa pusing dan berjalan sempoyongan dengan temanmu itu yang memapahku ke sebuah kamar hotel."

"Ingatanmu bagus juga, Hyung." Jungkook masih tetap sama, senang membercandai kakak lelakinya. Namun, Jungkook sama sekali tak merasa perkataannya lucu untuk kali ini. "Maaf, maaf karena diriku sudah menyusahkanmu. Tapi, Hyung, sumpah, Soojin bukan temanku. Gadis sialan itu, mana mau aku berteman dengannya?"

BOY [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang