Baru kali pertama, Jungkook kecil mendudukkan dirinya di dalam mobil. Terlebih lagi, mobil mewah seperti yang tengah ia duduki saat ini. Akan tetapi, mana tahu bocah kecil sepertinya tentang jenis mobil? Senyuman sama sekali tak luntur dari wajah manisnya, membayangkan betapa banyak permen yang dapat ia ambil untuk kakak lelakinya. Rasanya Jungkook sudah tak sabar, agar cepat pulang kembali ke rumah. Pikirnya. Mata bulatnya menengok ke kanan dan ke kiri, menyaksikan pemandangan asing yang baru di dalam pandangannya. Mulutnya terbuka begitu saja; mengagumi gedung-gedung yang menjulang tinggi, betapa padatnya jalanan kota Seoul, serta gambar-gambar yang dapat bergerak di papan jalanan—aneh sekali, pikirnya. Kedua kakinya yang menggantung, sesekali ia ketuk-ketukkan pada jok mobil. Kadang kala kepalanya ia angkat lebih tinggi, ketika ada sesuatu yang sangat menarik perhatiannya.
Hingga pada akhirnya, sampailah mobil yang ia tumpangi di sebuah rumah teramat besar. Mungkin bisa dibilang, sebuah istana di kota modern.
"Ayo, masuk." Ucap sang supir setelah pintu mobil dibuka.
Jungkook pun turun dengan bantuan pria dewasa tersebut. Lantas, tangannya dituntun untuk masuk ke dalam rumah itu. Megah sekali, sampai ia dibuat ternganga untuk ke sekian kali.
"Wah ... sudah datang ya, rupanya." Kali ini, seorang wanita paruh baya yang menyambutnya—bibi Choi.
"Papa!!! Dia sudah datang, dia sudah datang!!!" Seorang bocah kecil berteriak di lantai dua, tepat di dekat tangga. Menjadikan Jungkook menoleh ke arahnya, tampak heran dengan matanya yang berbinar penasaran.
"Astaga ... Tuan muda, tolong tetap disitu. Jangan turun dulu ke bawah," ucap bibi Choi dengan lembut. Tangannya memberikan gestur agar bocah itu tetap diam di tempatnya.
Di detik berikutnya, tuan Kim muncul tak jauh dari posisi putranya berdiri, "Sudah datang?" Matanya kemudian menengok ke arah bawah, "Oh, omoo! Menggemaskan sekali," ia lantas meraih bahu Taehyung, membawanya menuruni tangga dengan pelan.
"Aw!" Jungkook memekik lucu, "Kenapa kau mencubit pipiku?" Tanyanya pada bocah yang lebih tua.
"Lucu sekali, seperti squishy." Taehyung tersenyum dan terus meremas kedua belah pipi bocah di hadapannya. Mengabaikan rengekan dari Jungkook yang malah terkesan menggemaskan.
"Taehyungie, no. Tidak boleh seperti itu," tuan Kim berjongkok dan memandang putranya, "Itu namanya menyakiti."
"Tapi, aku sangat menyukainya. Dia lucu sekali, Papa." Taehyung berujar dengan wajah tanpa dosanya, "Lalu, apa yang harus kulakukan?"
"Peluk saja dia." Jawab tuan Kim sembari tersenyum.
Dengan cepat, sebuah cengiran bahagia pun lolos dari bibir Taehyung. Ia lantas mendekap bocah yang lebih pendek beberapa senti darinya, "Akhirnya aku punya adik yang sangat lucu, manis sekali, Taehyungie suka."
Cup.
Taehyung mencium pipi gembil calon adik angkatnya. Maka, sebuah kerutan pun muncul di kening Jungkook yang tengah menatapnya heran, "Kenapa kau memeluk dan menciumku?"
"Karena, aku adalah kakakmu." Taehyung berujar serius. Yang mana, malah menjadikan tuan Kim dan bibi Choi terkekeh menyaksikan interaksi dua bocah tersebut.
"Tapi, kakakku itu Chim Hyung." Jungkook menggeleng pelan, "Bukan kau."
"Tapi, sekarang kau adalah adikku. Jadi, aku ini adalah kakakmu!" Taehyung menaikkan nada bicaranya.
"Bukan! Kookie adiknya Chim Hyung, tahu!" Jungkook menyahut tak kalah berisik.
"Chim Hyung itu siapa, sih?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY [complete]
Fanfiction[COMPLETE] Jungkook yang merindukan kakak lelakinya, dan Taehyung yang terlalu mencintai adiknya. Kim Taehyung x Jeon Jungkook (BxB) PS. Mohon bijak dalam membaca, this content is only intended for 18+ thanks.