part15 💞 Perjanjian Konyol 💞

14 3 0
                                    


#Unaiyah_Pov

Hari ini seperti hari biasanya,  aku pergi ke sekolah selalu tepat waktu. Jarang sekali aku datang terlambat. Sedari tadi aku membaca buku sambil menunggu Vira, membaca adalah hobbyku. Tak lama Vira pun datang, seperti biasa dia selalu datang dengan informasi yang baik atau buruk. Terlihat dari wajahnya yang senyam senyum pasti dia membawa cerita yang baik. Senyum-senyum mulu, kataku menggoda Vira.
"Lo nggak tau kelas kita akan bertanding basket dengan kelas 12, untuk memilih tim siapa yang akan bertanding dengan sekolah lain. Sekaligus memilih kaptennya. Dan kapten dari kelas kita itu Fardin,  gue yakin pasti kelas kita yang menang karena katanya Fardin itu mantan kapten disekolahnya".  Kata Vira bersemangat. Oh gitu,  terus kapten kelas 12 siapa?? Tanyaku.
"Oh itu loh cowok yang kamu sapa dikantin cowok sekolah idola kita kak Kelvin". Jawab Vira membuat ku kaget seketika. Aku merasa semangat baru muncul. Gue yakin pasti kelasnya kak Kelvin yang menang, Fardin si mayat hidup tak berekspresi itu nggak ada apa-apanya dengan kak kelvin. Kataku bersemangat yang membuat Fardin merasa tersindir dan berjalan ke arah ku. 
"Eh cewek SOPI, sok pinter. Lo bilang apa?  Gue nggak ada apa-apanya sama Kelvin. Kalau udah sok pinter jangan sok tau lagi deh lo..  Bukan belain kelas kita malah jatuin,  aneh lo". Katanya menantangku.
Eh cowok aneh gue nggak sok pinter kayak lo.  Emang dari dulu gue udah pinter. Nggak kayak lo yang sok pinter , gue juga nggak jatuin kelas kita,  gue cuman bilang lo nggak mungkin bisa kalahin kak Kelvin. Balasku tak mau kalah.
  "Kalau gue menang gimana"? Tanyanya.  Yah bagus dong. Kataku. "Kalau gitu kita buat perjanjian gimana"? Perjanjian apa?  Tanyaku dan dia pun mendekatkan mulutnya di telinga ku dan membisikan sesuatu.
Gue nggak mau ini perjanjian konyol. Aku membantah.  "Berarti lo penakut". Nggak gue nggak penakut oke gue setuju gue yakin lo pasti kalah.  "Fardinpun pergi dengan senyum kemenangan.
Vira selalu bertanya perjanjian apa yang ku buat dengan Fardin tapi aku tak menjawab. 
Selama pelajaran mulai aku tidak fokus,  pikiran ku selalu saja mengenai perjanjian konyol itu. Aku takut jika Fardin menang apa lagi aku teringat dengan kata-kata Vira yang mengakatakan bahwa Fardin jago banget dalam bermain basket, sampai-sampai sekolah lamanya Fardin tidak mau ia pindah karena ia selalu membuat sekolahnya bangga dengan mengikuti lomba basket dan selalu mendapatkan juara.

DIA YANG SEDERHANA TAPI ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang