part18 💞 Wanita Pertama 💞

15 3 0
                                    


#Unaiyah_Pov

Aku dan Vira sudah di luar pagar  menunggu bis. Bispun sudah datang Vira sudah naik duluan pada saat aku mau masuk tiba-tiba tanganku ditarik seseorang setelah aku melihat ternyata si cowok aneh tak berekspresi itu.  Mau apa lagi sih dia,  batinku. "Bang lanjut aja dia pulang bareng gue". Kata Fardin. Eh dasar cowok aneh lo,  maunya lo apa sih. Bentakku pada Fardin. "Eh Nay lo jangan pura-pura lupa dengan perjanjian kita hari ini lo pulang bareng gue dan lo harus nyuci motor gue". Eh cowok aneh mata lo rabun yah motor lo udah kinclong gitu nggak usah di cuci lah, seharusnya yang cuci itu muka lo supaya bisa berekspresi. Kekehku. "Nggak usah banyak bacot lo". Kata Fardin yang langsung menyuruhku naik ke atas motornya.

                                  🌹

Setiba di rumahnya Fardin aku benar-benar kaget rumahnya seperti istana. Banyak mobil-mobil yang terparkir ada juga taman yang bersih dan indah.  Benar-benar adem hatiku saat mata memandang.

Saat aku dan Fardin sudah masuk kami berdua disambut oleh ART.
"Bi bundanya ada"? Tanya Fardin.  "Oh ada den di kamarnya. Ini pacarnya aden yah cantik yah". Tanya bibi yang melihatku dari ujung rambut sampai ujung kaki. 
Eh nggak bi cuma teman.  Kataku cepat dan Fardin hanya tersenyum. "Yuk masuk". Kata Fardin yang langsung menarik tanganku menuju kamarnya.  Setiba dikamarnya aku melihat banyak sekali buku-buku yang tersusun rapi. Aku mengambil salah satu buku ternyata buku novel nusantara. "Kamu juga suka baca novel juga"?  Tanya Fardin. Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala dan menoleh kearahnya.
Kamu mau ngapain? Tanyaku dengan mata melotot saat melihatnya yang sedang membuka baju. "Yah ganti pakaianlah apa lagi". Jawabnya enteng. Dasar cowok gila, cowok aneh, kalau gitu ngapain juga ngajak gue kamar lo.  Kataku marah yang langsung turun kebawah meninggalkan Fardin si cowok aneh tak berekspresi itu.  Sempat aku mendengar ia tertawa puas. Dasar cowok mesum. Umpatku.
Saat aku tiba di bawah aku melihat bibi sedang memasak di dapur,  akupun membantu bibi masak. bi boleh aku bantu"? Tanyaku.  "Eh iya non boleh kok.  Bibi pikir non ini pacarnya den Fardin habisnya non ini perempuan pertama yang di ajak den Fardin ke rumah. Kata bibi.  Nggak usah panggil non bi,  nggak enak. kataku pada bibi. "Nggak papa atuh non". Hmm gue perempuan pertama. Batinku. 
Belum selesai aku bantuin bibi masak si mayat hidup tak berekspresi itu udah datang menyuruhku untuk mencuci motornya.
Setelah selesai nyuci motor akupun beristrahat.  Huh baru sehari aja udah mau mati apa lagi sebulan. Kesalku.  "Ayo kita makan dulu". Kata Fardin dan aku menatapnya bingung. "Gue bukan majikan yang jahat yang mempekerjakan tanpa memberi makan". Kata Si mayat hidup tak berekspresi dan aku tersenyum sinis. 
Saat menuju ruang makan aku melihat bibi dan mamanya Fardin tersenyum padaku, aku yakin pasti Fardin menceritakan sesuatu tentang ku kepada mamanya dan juga bibi.  Mamanya Fardin menghampiriku dan menyuruhku bergabung dengan mereka. Aduh nggak usah repot-repot tante Unaiyah bisa sendiri kok.  Kataku malu-malu kepada mamanya Fardin. "Nggak usah malu-malu jarang loh Fardin ngajak perempuan kesini dan satu lagi jangan manggil tante tapi bunda". I-iyah tan eh maksudnya bunda jawabku terbata.

DIA YANG SEDERHANA TAPI ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang