part28 💞 Sederhana Tapi Romantis 💞

39 4 2
                                    

Author_Pov
Walaupun sederhana tapi romantis, Bahagia itu tak perlu mewah, karena mewah belum tentu bahagia.

Unaiyah sedang memperhatikan dirinya di cermin. Walaupun Unaiyah tidak terlalu banyak menggunakan make up tapi ia terlihat begitu cantik dengan memakai dres biru yang sesuai dengan kulitnya yang cerah.
Sebenarnya Unaiyah enggan untuk datang ke acara ultahnya Robi, tapi ini kesempatannya untuk bertemu dengan Vira. Karena semalam Unaiyah menelpon Vira tidak di angkat membuat Unaiyah benar-benar frustrasi.

       
                                🌹

Sesampainya di acara ultahnya Robi, Unaiyah memberikan hadiah kepada Robi. Robi pun menggoda Unaiyah membuat Unaiyah tersipu malu. "Aduh.. Pertama godain Fardin sampai dikasih nafas buatan, kemarin di belain Kelvin sampai hubungan temannya sendiri hampir hancur untungnya mereka saling mencintai dan sekarang karena ditolak malah godain Robi juga dasar cewek murahan". Sindir Novi kepada Unaiyah.
"Maksud lo apa Nov"? tanya Unaiyah. "Eh nggak usah pura-pura nggak ngerti deh lo, punya cermin nggak ngaca dong". Kata Vira yang tersenyum jijik melihat Unaiyah.
Novi dan Vira pun tertawa. "Dasar cewek murahan". Tambah Novi.
"Vir dengarin dulu penjelasan gue". Ucap Unaiyah. "Nggak usah dijelasin semuanya sudah jelas lo itu teman makan teman". Kata Vira yang langsung mendorong Unaiyah. Dan Unaiyah pun terjatuh. Semua yang berada disitu memperhatikan mereka.

Fardin datang dan membantu Unaiyah untuk berdiri.
"Lo apa-apaan sih Vir, asal lo tau yah walaupun Unaiyah suka sama Kelvin tapi ia mengorbankan perasaannya demi apa! Demi sahabatnya yaitu lo Vira. Lo tu nggak bisa berpikir jernih yah.. Kalau Unaiyah suka sama Kelvin nggak mungkin dia mau bantuin Kelvin untuk pacaran sama lo. Lo ingat nggak waktu di restoran saat Kelvin nanya lo, itu semua rencana siapa lagi kalau bukan Unaiyah. Dan kalian sedang berbahagia di dalam sedangkan dia menderita. Dia lakukan semua itu demi lo Vira, demi persahabatan kalian dia rela sakit hati. Dan lo Novi, siapa ayah lo dari mana harta yang lo dapatkan ini. Gue tau semua tentang lo. Jika lo berani nyakitin Unaiyah, gue akan umumkan ke semua orang siapa lo sebenarnya". Ancam Fardin di telinga Novi.
"Ayo kita pergi". Ucap Fardin yang langsung mengajak Unaiyah pergi meninggalkan Vira dan Novi yang diam tak berkutik.

 
                                🌹

Fardin mengajak Unaiyah ke pantai, ia tahu Unaiyah suka dengan pemandangan air yang tenang seperti pantai dan danau.
"Tumben akhir-akhir ini lo berekspresi". Sekian lama mereka duduk dalam hening akhirnya Unaiyah pun angkat bicara. Karena merasa geli dengan kata Unaiyah Fardinpun tersenyum senang. "Kenapa sih lo sering bilang gue mayat hidup tak berekspresi"?.tanya Fardin. "Yah karena lo itu selalu diam kayak patung padahal heboh banget teman-teman yang lain tertawa".
"Oh gitu, ya udah kita pulang yuk". Ajak Fardin. "Nggak mau''.
"Terus lo maunya apa"? Tanya Fardin. "Gue mau naik sepeda".
"Hah sepeda"? Tanya Fardin kaget.
"Iya sepeda, ni yah gue bilang sama lo yah, menurut gue pasangan kekasih yang sering boncengan motor akan kalah romantis dengan pasangan kekasih yang boncengan sepeda. Karena itu hal yang langka. Kata Unaiyah dengan senyum bangga. "Berarti lo anggap gue ini kekasih lo gitu"? Kata Fardin. "Ya enggak lah". Sanggah Unaiyah. "Bilang aja lo naksir sama gue". Goda Fardin. "Ih pede banget sih lo". Kata Unaiyah sok cuek...

"Dan cewek itu sukanya kalau cowok narik hidungnya yang pesek dan cubit lembut pipinya". Kata Fardin sambil mencubit pipi dan hidung Unaiyah dengan lembut. "Ih apaan sih, hidung gue tinggi kali". Kata Unaiyah sambil membuang mukanya sembarang arah karena ia sudah merasakan panas diwajahnya. Ia tidak mau Fardin melihat wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Ayo kita naik sepeda".
Rengek Unaiyah manja. "Kalau mau naik sepeda ya harus ada sepedanya". Kata Fardin mengejek. "Makanya jadi orang tu jangan rabun tu sana sepedanya". Kata Unaiyah menunjuk tempat penyewaan sepeda.

            
                            🌹

Fardin merasa jengkel dengan Unaiyah yang memilih sepeda kumbang.
"Untung saja warnanya bukan pink". Batin Fardin.
      
         
                              🌹

Unaiyah Memeluk Fardin dengan erat takut ia terjatuh karena Fardin membawakan sepedanya dengan cepat. Mereka berdua tertawa lepas saat Fardin menabrak batu kecil yang menyebabkan mereka hampir terjatuh. Unaiyah merasa bahagia setidaknya beban 100kg yang dia rasakan terbalas.

DIA YANG SEDERHANA TAPI ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang