Part21 💞 Menyendiri 💞

13 3 0
                                    


#Unaiyah_Pov

Sebenarnya pagi ini aku malas untuk pergi kesekolah tapi mau gimana lagi itu sudah menjadi kewajibanku sebagai siswa.

Dengan malas aku berjalan memasuki kelas. Terlihat dari dalam kelas Vira sudah berada di tempat duduknya dengan wajah yang sangat gembira. Aku hanya menanggapinya dengan sedikit senyum.
"Lo tau nggak hari ini gue senang banget,  gue nggak nyangka Kelvin nembak gue". Kata Vira saat aku sudah berada disampingnya.  "Kelvin juga sudah cerita ke gue kalau ini juga bantuan dari lo,  makasih yah lo sahabat terbaik gue berkat lo sekarang gue dengan Kelvin resmi pacaran". Kata Vira yang sudah tidak  mengucapkan kata kakak lagi pada Kelvin. Aku hanya tersenyum walau sakit yang kurasakan aku berusaha menahanya demi kebahagiaan sahabatku dan orang yang ku cintai.
"Lo kenapa, lo sakit muka lo pucat sekali Unaiyah". Aku menepis pelan tangan Vira  yang memegang jidatku. Gue nggak papa kok. Kataku dengan senyum yang lebar agar Vira tidak khawatir denganku.
"Tapi lo pucat banget, oh iya semalam lo naik apa? kok nggak nungguin kita dulu lo langsung pulang gitu aja. Apa jangan-jangan lo sakit karena semalam yah". Kata Vira dengan wajah sedihnya.  Gue nggak papa kok mungkin kurang tidur aja,  dan lagian sekarang lo udah liat gue sekolah kan jadi santai aja kali.  Bohongku agar Vira tidak khawatir.

                               🌹

Pelajaran pertama sudah dimulai tapi kita hanya diberi catatan karena bu Mira tidak masuk, aku pikir hari ini aku akan dihukum karena tugas puisi belum sempatku buat dengan Fardin dan sampai pelajaran pertama selesai pun Fardin si mayat hidup itu tidak datang. Aku jadi bingung kenapa Fardin tidak masuk tanpa keterangan hari ini? Apa karena ia belum buat tugasnya. Tapi itu tidak mungkin juga sih. Apa jangan-jangan karena semalam. Ahh aku tidak peduli. Padahal aku ingin mengembalikan novelnya.

                             🌹

Aku ingin sendiri hari ini untuk  Menenangkan hatiku yang sedang menangis.
Vira tadi mengajaku ke kantin bersama kak Kelvin tetapi aku menolaknya dengan alasan tidak ada nafsu makan. Karena aku tidak mau hatiku yang menangis yang dapat membuatku makin sulit untuk melupakan kak Kelvin.
                   

                              🌹

MENINGGALKANMU AKU TAK KUAT
TAPI DEMI KEBAHAGIAAN SAHABATKU, JANGAN PERNAH TANYA MENGAPA DIAM-DIAM AKU MENINGGALKANMU.

            
                               🌹

Aku berjalan dan mendapati kak Kelvin yang habis dari WC. aku pun menunduk agar ia tidak menyadari keberadaan ku tapi pikiranku salah. Kak Kelvin malah menarik tanganku. "Semalam kamu kemana"? Tanya kak Kelvin. Aku tak menjawab aku langsung melepaskan tanganku dari tangan kak Kelvin saat aku merasa cengkeraman kak Kelvin mulai melonggar. Akupun langsung pergi tanpa menghiraukan panggilan kak Kelvin.
Aku ingin sendiri, tapi dimana tempat untuk menenangkan hatu ini?  Sejenak aku berfikir, akupun menuju tempat yang ada di pikiranku. Sekarang aku berada di perpustakaan, tempat yang damai menurutku.  Aku melanjutkan bacaan novel Fardin yang belum sempatku selesaikan karena pikiranku yg kacau dan sekarang hanya novel itu yang dapat menenangkan hatiku.  Bel terdengar jelas di indera pendengaranku bertepatan dengan novel yang telah selesai kubaca.
Hari ini guru sedang rapat entah mengenai apa.  Tiba-tiba pikiranku berlari  pada cowok tak berekspresi itu.  Apa jangan-jangan dia itu peramal, sehingga ia tidak sekolah pada saat yang tepat.
  
                  
                              🌹

Sekarang aku berada di halte bus,  ini semua gara-gara si cowok tak berekspresi itu perjanjian yang dia buat malah ia ingkari sendiri. Seandainya aku tak mengikuti perjanjian konyol itu mungkin aku tak terlambat sekolah dan pulang harus naik angkutan umum seperti ini.  Tiba-tiba manik mataku melihat sesuatu yang asing, Vira tidak lagi menunggu jemputannya atau naik angkutan umum.  Sekarang Vira sudah akan diantar jemput oleh kak Kelvin. Hatiku sesak lagi.  Aku berusaha menahanya. Lagian bukan aku saja yang melihat mereka berdua banyak siswa juga yang melihat mereka terutana Rosa mantan kak Kelvin pasti hatinya lebih sakit dari hatiku. Aku tak punya hak menangisi orang yang bukan siapa-siapanya aku. Tapi pikiranku selalu kalah dengan hatiku. Bertepatan dengan menaiki angkutan umum air mataku jatuh tanpa aku sadari.

DIA YANG SEDERHANA TAPI ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang