part20 💞 Sedih Untuk Sahabat 💞

12 3 0
                                    

#Author_pov

                               🌹

AKU SAYANG KAMU TAPI AKU SADAR, AKU JUGA GAK BISA MILIKIN KAMU SEUTYHNYA,
AKU SAYANG KAMU BUKAN BERARTI KAMU HARUS JADI MILIKKU,
MELIHATMU BAHAGIA BERSAMA ORANG LAIN ITU SUDAH MEMBUATKU BERNAFAS LEGA,
TAPI SEMUA ITU BOHONG MELIHATMU BERSAMA TEMANKU SENDIRI MEMBUATKU TERSIKSA. TAPI DEMI KEBAHAGIAAN TEMANKU AKU TAK BOLEH EGOIS.

                              🌹

Unaiyah memandang langit malam yang tak berbintang, rembulan tak bersinar kemungkinan akan hujan. Seperti yang di duga hujanpun memijak bumi. Hujan seakan tau apa yang Unaiyah rasakan saat ini.
"Rasanya ingin menangis dibawah rintik hujan agar air mata ini tak terlihat jatuh kebumi".
Batin Unaiyah.
Unaiyah merasa enggan untuk berdiri dari tempat duduknya untuk memandang rintkan hujan.
Tapi jika ia tidak berdiri ia bisa sakit karena  kedinginan. Dengan terpaksa ia beranjak menuju kamarnya. Kata-kata Kelvin sore hari itu memanglah sederhana tapi masih terasa di pikirkan dan hati Unaiyah.

                                  🌹

Unaiyah sudah menyiapkan tekadnya untuk berbicara dengan Vira, karena ia telah merencanakan pertemuan Vira dan Kelvin. Unaiyahpun menghampiri Vira.
"Vir lo bisa bantuin gue nggak"? Tanya Unaiyah. "Bantuin apa"? Tanya Vira balik. "Ada aja nanti gue bilangin tapi malam yah bisa nggak"? Bohong Unaiyah karena ia tidak tau mau ngomong apa sama Vira. "Hmm gimana yah, hmm oke deh". Ok ditungguin yah. Unaiyah tidak labgsung memberi informasi kepada Kelvin karena Fardin selalu mencegahnya. Unaiyah bingung dengan pemikiran Fardin yang senang mengganggu hidupnya.

                              🌹

Malam ini Unaiyah sudah duduk bersama Kelvin disebuah restoran. Unaiyah merasa tidak sanggup lagi untuk duduk dengan Kelvin, ia ingin secepatnya pergi karena ia sudah tidak tahan lagi. Air matanya ingin jatuh lagi saat melihat ketampanan Kelvin yang tidak bisa menjadi miliknya. Sedari tadi mereka menunggu Vira yang tak kunjung datang. Tak lama batang hidung Virapun muncul, Vira datang dengan wajah yang bingung saat melihat Kelvin kemudian ia menatap Unaiyah seakan bertanya kepada Unaiyah kenapa bisa ada Kelvin disini. saat Vira ingin bertanya, Unaiyah berdiri dari kursinya dan menyuruh Vira untuk duduk dulu karena Unaiyah ingin ke toilet.
Sebenarnya Unaiyah tidak pergi ke toilet tapi Unaiyah pergi keluar restoran. Unaiyah sekarang duduk di kursi panjang yang berada ditaman dekat restoran itu, di kursi itu unaiyah menumpahkan semua tangisannya. Lagi-lagi Unaiyah menangis, entah kenapa ia merasa lemah saat ini.
"Ngapain lo disini sendirian"? Tanya seseorang membuat Unaiyah mengangkat wajahnya untuk melihat  orang tersebut.
Unaiyah tersenyum kecut saat melihat orang dihadapannya sekarang adalah Fardin.
"Lo nangis"? Tanya Fardin yang melihat Unaiyah. Unaiyah tak menjawab. Fardin duduk disamping Unaiyah dan mengelus lembut kepala Unaiyah sambil membawa Unaiyah kepelukannya. Saat Unaiyah berada dipelukan Fardin Unaiyah menumpahkan semua tangisannya. Ia tidak merasa canggung karena ia telah membuat bajunya Fardin basah berkat air mata dan hingusnya. Ia tak peduli yang  ia butuh sekarang adalah ketenangan. Saat Unaiyah sudah merasa nyaman iapun menjauh dari pelukan Fardin dan menghapus sisa air matanya. Fardin pun membantu Unaiyah menghapuskan air mata dari pipinya. Tak sengaja manik mata mereka bertemu. "Tumben dia seromantis ini". Batin Unaiyah. "Lo ngapain disini"? Tanya Fardin sekali lagi. "Gue tadi nganterin Vira ke kak Kelvin ternyata kak Kelvin menyukai Vira". Kata Unaiyah tanpa ia sadari air matanya jatuh lagi. Fardin menertawainya membuat Unaiyah menatapnya bingung.
"lo kok ketawa sih"?
"Hahahaha jadi lo nangis karena Kelvin sukanya sama Vira dan lo berharap bangetkan Kelvin suka sama lo bukan Vira, ya ampun nay banyak kali cowo diluar sana lo malah tangisin cowo yang nggak pantes sama lo! Ucap Fardin yang tertawa puas sambil memegang perutnya, tapi lain dengan Unaiyah ia malah tambah nangis. "Maksud lo apaan sih lo tu nggak tau apa yang gue rasa jadi lo pergi dan jangan pernah gangguin gue lagi gue ingin sendiri. Kata Unaiyah yang langsung berdiri dari tempat duduknya, ia hendak pergi dari tempat itu namun ditahan oleh Fardin. "Lo yang nggak ngerti perasaan seseorang yang memendam perasaanya tanpa diketahui oleh orang tersebut. Oke gue akan pergi dari kehidupan lo. Ucap Fardin yang langsung pergi meninggalkan Unaiyah, tanpa Unaiyah sadari Fardin meneteskan air matanya.

DIA YANG SEDERHANA TAPI ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang