Part30 💞 Kembali Berjuang 💞

13 4 0
                                    


#Fardin_Pov

Saat keluar dari ruangan bu Mira Sejujurnya aku begitu senang karena aku dan Unaiyah terpilih untuk mengikuti olimpiade matematika. Aku senang bukan karena mengikuti olimpiade tapi senang karena peluangku untuk mendekati Unaiyah semakin besar.

Walaupun bukan dari kelas unggulan tapi kami berdua terpilih mengikuti olimpiade itu. Tidak di ragukan lagi, Jelas karena Unaiyah memanglah pintar. Itu alasannya mengapa aku mencintainya.  Dia berberda dengan gadis yang lain, sederhana tapi beruntung jika mendapatkannya. Tapi dia juga sulit untuk didapatkan. 
Buktinya saja banyak cewe yang mendekatiku tapi tidak dengan dia,  dia  malah menjauhiku.
Tapi aku tidak menyerah aku yakin suatu saat nanti aku akan mendapatkannya.

                               🌹

Perjanjianku dengan Unaiyah belum sampai disini.  Memang 2 hari kemarin aku sempat cuekin dia tapi sekarang takkan ku biarkan dia terlepas dariku lagi. Sudah cukup aku melihat dia menangis.

                               🌹

Sekarang aku berada dirumahnya Unaiyah, Setelah mengantar dan meminta izin dari tantenya aku akan mengajak Unaiyah kerumah untuk belajar bersama. Sempat unaiyah menolak tapi aku memaksanya.  Seperti biasa dia selalu mengeluarkan makian yang sudah 2 hari ini aku rindukan.
MAYAT HIDUP TAK BEREKSPRESI. Agak aneh sih istilah itu tapi menurutku lucu.  Istilah itu membuatku susah untuk melupakannya. 

"Eh nak Fardin kapan datangnya"? Tanya tante Lela membuyarkan lamunanku. Eh barusan tante lagu nunggu Unaiyah katanya mau ganti pakaian dulu.  Kataku cepat. Tante Lela hanya ber-oh ria.  Benar nama tante Unaiyah itu tante Lela.  Semenjak kejadian kemarin aku sudah dekat dengan tante Lela, aku yakin ia akan mengizinkan unaiyah belajar dirumahku.  Menurutku tante Lela akan menjadi patnerku.

Tak lama Unaiyah turun dari kamarnya.  Ia menggunakan kaus berwarna putih setengah lengan dan celana kain yang agak longgar rambut panjangnya yang terurai. Serasa mata ini enggan berpaling dari Unaiyah.

"Mama tenga Unaiyah pergi dulu eee sama si mayat hidup ini". Kata Unaiyah pada tante Lela dengan bahasa atau logat Ambon gitu yah tapi aku seeikit paham. 
Cihh Walaupun dengan tantenya sekalipun ia masih saja memanggilku mayat hidup. Ingin rasanya membawa dia ke hutan yang sepi untuk mencium bibirnya yang seksi dan ceplas ceplos itu. 
"Sst Unaiyah jangan ngomong seperti itu tidak sopan namanya, ya udah hati-hati di jalan mama tenga yakin Fardin akan menjaga kamu dengan baik". Kata tante Lela pada Unaiyah dan sedikit membelaku. Aku terkekeh melihat wajah Unaiyah yang cemberut sungguh cantik.

DIA YANG SEDERHANA TAPI ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang